8. I Smell Some Jealousy

950 94 145
                                    

Jam pelajaran terakhir disiang menjelang sore hari ini adalah hal paling membosankan untuk semua siswa/i kelas XII B. Tanpa terkecuali. Bagaimana tidak? Pelajaran biologi yang tengah diajarkan oleh sang guru bernama Heechul itu dari tadi hanyalah menjelaskan tentang metabolisme tubuh. Boring sekali. Terutama bagi Juwi. Menurutnya, suara lembut dan pelan milik sang guru pengajar mermbuat dirinya mengantuk.

Yeri sudah berkali kali memperingatkan teman satu mejanya itu agar jangan sampai terlena dan tertidur di kelas, tapi Juwi tidak begitu menanggapinya karena dia memang sangat mengantuk.


"Pokonya lu jangan sampe tidur pas dia ngajar. Orangnya memang kelihatan kalem. Tapi kalo sudah ngasih hukuman sama murid suka kejam. Inget itu." Pesan Yeri untuk terakhir kalinya ketika si teman masih saja bandel menelungkupkan wajahnya dengan kedua tangan.


Untung Juwi merespon. Cewek ini mengubah posisinya lebih serius lagi dengan duduk tegap dan pandangannya lurus ke depan. Padahal saat itu Pak Heechul sedang tidak berada di depan, melainkan berkeliling disetiap barisan meja meja siswa hingga paling belakang. Memeriksa kalau kalau ada murid yang tidak memperhatikan dirinya sedang menjelaskan. Siapa yang terciduk dia sedang lengah, apalagi sampai tertidur di kelas, maka sudah pasti akan mendapat hukuman darinya.


"Pak."

Disela sela suasana hening, Yeri berdiri dan mengacungkan tangan kanannya.

Pak Heechul yang sudah berdiri didepan mejanya langsung menyahut Yeri. "Ya. Ada yang ingin kamu tanyakan?"


"Tidak. Saya hanya ingin ijin ke toilet." Jawab Yeri sopan, dan langsung diperbolehkan oleh sang guru pengajar


Juwi memandangi temannya itu yang berjalan pelan menuju pintu untuk keluar. Hatinya membatin. Pinter juga anak itu. Pasti alasannya untuk ijin ke kamar mandi hanyalah alasan agar bisa menghindar dari kebosanan. Harusnya tadi ia yang seperti itu. Tapi malah keduluan sama temannya. Huh.


Pluk.

Tidak ada angin tidak ada hujan, sebuah benda ringan menyentuh pundaknya. Ia menyadari ada seseorang yang melemparkan sesuatu ke arahnya. Tepatnya dari arah belakang. Dan kini benda yang baru saja menyentuh pundaknya itu mendarat manis ke atas meja. Secarik gumpalan kertas?

Juwi langsung menoleh ke arah orang yang ia curigai Jeffrey.

Cowok itu membalas tatapannya dengan mengangguk satu kali. Mengisyaratkan agar Juwi membuka gumpalan kertas tadi.

Dengan malas malasan Juwi menuruti permintaannya. Ternyata ada sebaris tulisan yang tertera di dalam gumpalan kertas tersebut.


Balikin buku diary gue. Sudah lebih dari 3 hari lu umpetin buat apa? Buat dikangenin? Mending kangenin orangnya langsung.

"Bangsul." Umpat Juwi kesal. Untungnya tidak ada orang lain yang mendengar kata umpatannya itu. Cewek ini juga lebih memilih untuk tidak menghiraukan pesan singkat dari Jeffrey lagi.


Mending gue cuekin . Daripada sama gilanya. Batinnya lagi.


Pluk.

Kembali sebuah gumpalan kertas mendarat tepat di depan mejanya. Si pengirim masih orang yang sama dengan yang pertama. Juwi mengambilnya lagi dan membaca.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 02, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Where Are U Now? [ Tzuyu ft Boys ] [Rest]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang