Jangan lupa di vote ya, makasih buat ya udah baca.
Maaf ya kalo ada typo, maklum gua nya juga manusia. kalian tolong benerin ya, ga usah segan, di komen juga gpp, malahan gua seneng.
Oke deh...
Happy reading guys...
Ini adalah bulan ke 3 aku ber sekolah di tempat ini, SMA N 1 Teluk Kuantan. Tidak ada sama sekali perbedaan seperti aku memasuki sekolah-sekolah sebelumnya, hanya ada teman baru dan hawa baru makanan kantin.
Tek..tek.. tek...
"Rachel..." dengan nada mulai menegaskan jika Rachel harus menghentikan langkahnya.
Yah.. suara itu datang lagi. Batinnya.
Seraya tak mendengar, kecepatan kaki, ku percepat seperti irama pelajaran fisika yang akan mengalun ditelingaku pagi ini.
"Wahhh ada bapak gua... Chel kek nya gua duluan deh masuk kantinnya, ntar gua takutnya perut lo ga ke isi dalem kelas." Rosy mulai mengada-ngada untuk mencari alasan untuk tidak menemaninya dengan bapake.
Gua mau di apain ya sama bapake? Batinnya. "Ah... lo mah gitu mulu, capek gua, ga setia banget jadi temen." Matanya mulai memelototi Rosy yang tengah meng aba-aba menjauh, memasuki pintu kantin.
"Bye sayang..." dengan tangan melambai berjalan ke arah pintu kantin.
kalo aja lo pacar gua chel..chel.. sumpah deh gua ga bakalan ninggalin lo, tapi sayang yah kita cuma temenan doang, Batinnya yang mulai kesurupan. Gila apa yah gua ngomong kek gini, ia mulai sadar dan tersenyum kecil dengan apa yang dipikirkan nya barusan.
Vop rachel
"A..Aku pak.." nada suara Rachel yang kaku dan terdengar takut dengan yakin akan membuat bapake menggodanya lagi.
"Iya kamu, terus siapa lagi? Tuyul?" perlahan tapi pasti, game bapake memulai alur godaannya, "Ehh.. iya, kan ini anak bapak." Mulai kerlap-kerlip ga masuk akal.
"Aa..ada apa ya pak Aku dipanggil?" sebenarnya Rachel terlalu cepat untuk bertanya, tapi hal inilah yang akan membuatnya terbebas dari penjara pertanyaan.
Tangan itu sampai ke lengannya, seperti rangkulan anak sama bapak yang baru ketemu dari peredaran.
"Bapak mau Rachel latihan eskul, jangan bolos!" racau mulut seperti bebek.
"Ehehe, ii..iya deh pak, besok Rachel latihan lagi." tawa pun mulai mengisi hatinya yang sama sekali menolak hal itu.
"Jangan iya iya saja, masa udah 3 bulan sekolah latihan cuma datang 2 kali?" rangkulan dilepas dari lengan Rachel, "Bapak mau nanti kalian semua anggota baru mempersiapkan jadwal perkemahan akhir minggu ini!"
"Siap pak...laksanakan." Suara teriakan itu tak lain dan tak bukan adalah suara teriakan pawang pramuka, Rosy.
"Ta..tapi pak..." lidahnya kelu, "Pak...Rach." kalimatnya terpotong saat bapaknya Rosy si pawang Pramuka menghilang dari peredaran lagi dan lagi, dan itu adalah kebiasaannya sebagai seorang guru.
"Daa pak... hati-hati lobang pak ntar terjerembab lagi." tertawa terpingkal-pingkal mendengar kabar dari bapak barunya, yang membuat hatinya kelelepan pengen renang.
"Lo ngapain sih curut, masa gua ikut kemah? malah kemahnya minggu ini." Rachel memijat" kepalanya yang mulai sakit.
Bagi yang baca semangat ya, nih gua udah nulis 2 kali lipat dari part 1 biar kalian seneng:)
Vote terossss eheh...
YOU ARE READING
Ukhtea Ambyar
Teen FictionDisaat semuanya tertawa ada hati yang menangis, karna tak ada yang tahu hati seseorang melainkan ia dan tuhannya, Rachel memang belum sepenuhnya berhijrah, tapi tantangan akan menghujam akibat ulahnya yang terlalu ambyar dalam memainkan peran sebaga...