2.F A K E S M I L E

36 9 0
                                    

"Tersenyumlah" tunjukkan pada dunia bahwa dirimu sedang baik baik saja
...

Saat itu Resya telah siap dengan seragam sekolahnya yang hampir tiap hari dikenakan olehnya. Ia turun kebawah untuk menemui kakaknya Alvan, namun bukannya kakaknya yang ia lihat melainkan sebuah adegan jijik yang membuat Resya rapuh.

Papanya, Nugraha sedang bercumbu mesra dengan selingkuhannya yang selalu ia bawa kerumahnya, Resya sesak melihat itu, walaupun selama ini ia terlihat tegar dan kuat namun itu hanyalah sebuah topeng buat dirinya, ia tidak mau orang merasa kasihan pada dirinya dia tidak mau itu.

"Papa!"tegur Resya.

Nugraha yang mendengar itupun menghentikan aksinya saat itu juga dan menatap anak bungsunya itu dengan datar seolah tidak merasa bersalah.

"Ngapain kamu disitu?!"tanya Nugraha. Lihat! bukannya meminta maaf atas kesalahannya melainkan Nugraha bertingkah seolah ini sudah biasa bagi dirinya.

Resya menyunggingkan senyumnya dengan sinis. "Apa gak ada tempat lain untuk melakukan adegan menjijikkan kalian ha!"

Merasa telah terhina dan dibuat malu oleh anaknya sendiri Nugraha pun kesal dan berjalan mendekati Resya.


PLAK!!! Sebuah tamparan keras pun melayang diwajah Resya. Alvan yang melihat itu langsung memeluk adiknya kedalam dekapannya.

"Cukup pah!" Bentak Alvan dengan tangan yang masih memeluk Resya.

Sakit?
Tidak! Tamparan itu tidak sesakit dengan apa yang dirasakan oleh mamanya dulu.

"

Dengar! Kalian itu tidak berhak mengatur hidup papa! Mikir, kalian itu masih numpang dan bergantung pada papa!"bentak Nugraha yang terkulut emosi.


"Pah! Gak seharusnya papa nampar Resya, Resya anak papa pah!" Tegur Alvan.

Nugraha makin tersulut emosi saat Alvan dengan beraninya menegur dirinya.

"Jangan pernah kalian campuri urusan saya lagi atau kalian saya usir!"

"Sampai kapan pun Resya gak akan nerima dia jadi mama Resya!!" Bentak Resya dan berlari keluar rumah dengan disusul Alvan.


Tes! Satu bulir air matanya jatuh dipipinya, Resya segera mengusap air matanya.

"Gue gak boleh lemah! Gue pasti kuat"ujar Resya pada dirinya sendiri dan tersenyum.

*****
Bel istirahat telah menggema di seantero SMA Besmart, semua warga sekolah berbondong bondong untuk mengisi perutnya ke kantin,tak terkecuali Rey dan dua temannya, sang most wanted yang sering disebut dengan julukan"triple R".

Saat triple R mulai memasuki wilayah kantin,sontak kantin pun heboh dengan hadirnya mereka, tak sengaja mata Rey melihat kearah gadis yang tadi pagi ia temui tengah tertawa bersama temannya.

Rey menggelengkan kepalanya.


"Kenapa lo?!"Radit heran mengapa Rey menggelengkan kepalanya, namun yang ditanya hanya tak menjawabnya.

Setelah itu pun triple R mulai duduk ditempat yang biasa mereka gunakan, yaitu pojokan.

Radit memilih memesan makanan yang sudah ia hafal sebelumnya, karena sudah sering bersama, Radit tau apa selera kedua temannya.

Tak lama,tiba tiba seorang gadis datang dan bergelayut manja ditangan Rey yang sibuk dengan ponselnya.

Dia Alana,cewek yang tergila gila dengan Rey walaupun sudah ditolak mentah-mentah oleh Rey Alana tidak akan menyerah.

"Rey kamu mau makan apa?" Tanya Alana yang hanya dikacangi oleh Rey.

"Lan daripada lo dikacangi mending lo duduk disebelah gue, lumayan kan"ujar Rifel dengan memainkan alisnya.

Alana menoleh dan mendelik."ogah bat gue ma lo! Sana deh lo ganggu aja!"

"Yee masih untung gue baik lan!"

Tak lama datang Radit dan duduk disebelah Rifel.

"Lo ngapain disini?!"celetuk Radit,bisa dikatakan sedikit Radit sangat tidak menyukai Alana, menurutnya Alana itu terlalu murah dengan mengemis cinta sama Rey ngapain coba ngemis cinta?toh nanti jodoh dateng sendiri kan, lagipula Alana cewek sudah pasti laki laki akan datang kepadanya tidak mesti dengan mengemis cinta begini! menjijikkan! itulah pendapat Radit pada Alana.

"Suka suka gue dong!gue kesini juga bukan buat lo!!"balas Alana tak kalah ketus.

"Heh harusnya lo itu nyadar! Gausah terlalu murah lah!"

"Lo kenapa sih sirik banget! Lo iri gue kejer kejer Rey?"

Radit tertawa mendengarnya."apa? Iri, aduh lan ngapain gue iri sama lo, gada yang spesial dari diri lo, cuma menang body doang belagu lo! dasar murah!!"

Alana pun yang mendengar itu kalah telak, Alana akui sampai kapan pun Rey tidak akan menyukai Alana mengingat sudah seberapa panjang perjuangan Alana saat ini. Namun Alana tetap kekeh pada pendiriannya ia yakin dengan pepatah "usaha tidak akan mengkhianati hasil".

Mendengar perdebatan antara Radit dan Alana sungguh membuat Rey geram, Rey pun memilih pergi ketoilet daripada harus mendengar bacotan mereka.


Alana mengatupkan mulutnya saat melihat kepergian Rey.

"Mampus lo kan! udah gue bilang Rey gak tertarik sama lo!"balas Radit dengan senyumnya.

Alana pun memilih meninggalkan Radit dengan tatapan sinisnya. "Awas lo!"

Saat ini tujuan Resya hanya satu,Toilet! Ya Resya membutuhkan tempat itu untuk menangis, Resya tidak kuat jika harus terus menerus tersenyum menutupi kesedihannya.

Setelah puas menangis Resya pun memilih keluar dari toilet namun langkahnya terhenti ketika ia melihat Rey sudah berdiri dengan tampangnya yang datar didepan pintu masuk toilet cewek.

"LO NGAPAIN DISINI!" pekik Resya yang kaget dengan hadirnya Rey.

*********


Luka!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang