Hari ini hari dimana aku menjalani aktifitas baru,temen-teman baru dan orang-orang yang tak pernah skalipun aku temui,karena aku baru di kota ini kota yang terkenal dengan destinasi pariwisatanya yaitu bali.
Namaku DARA AMELI PUTRI di tempat asalku di jalakarta aku di panggil amel,akupun tak mengerti kenapa mereka memanggilku amel, padahal namaku dara ameli putri bukanya amel.Pagi sekali aku telah menginjakan kaki di kampus baruku,karena hari ini awal aku mengikuti ospek di fakultas ini, akupun tak tahu apa yang akan terjadi denganku nantinya.
Aku pasrah menghadapi semua apapun yang mereka lakukan terhadapku, aku terima karena ini bagian dari pembentukan karakter,katanya?
Dari belakang sana teriakan demi terikan bergemuruh itu tanda ospek telah dimulai!.Aku dan teman-teman baru ku sangat ketakukan,ada yang menangis karena di marahi senior,padahal dia tidak melakukan kesalahan apapun,memang senior harus mencari kesalahkan kita walaupun kesalahan kita hanya kesalahan kecil.
Mereka tidak bisa mentoleri kesalah yang dilakukan maba walau kesalahan itu sangat kecil,saat aku di pandangi oleh salah satu senior dengan pandangan mata yang menusuk,seakan aku bisa mati hanya dengan pandangan saja.Lelaki itu mulai mendekatiku,aku tidak mengerti apa sebenarnya kesalahanku,perasaan semua yang diminta untuk di bawa hari ini sudah aku bawa dan tidak ada yang kurang.
Aku merasa tidak nyaman dan laki-laki itu menghampiriku,dia berteriak "Siapa yang nyuruh kamu liatin saya?" aku tida berani menjawab pertanyaannya,aku hanya bisa membisu dan bekata dalam hati "apa-apan kakak ini,yang ngelitin dia duluan koq aku yang dimarah sih!". "Kamu!" suara yang mengagetkan ku dari lamunan."Kamu, punya mulud gak? bisa ngomong? Jawab!!". "maaf kak!" aku hanya bisa mengatakan maaf yang kesalahnya aku sendiri pun tidak tahu.Waktu sudah menunjukan pukul 1 siang saatnya ospek berakhir,saat panita membagikan makan siang,kakak senior yang tadi memarahi menghampiriku.
Rasanya sangat takut,takut di teriaki seperti tadi.Anehnya kakak itu mengajakku berkenalan"hay,nama kamu siapa?" aneh, orang yang tadi teriak-teriak tiba-tiba mengajakku berkenalan dengan begitu lembutnya"Nama ku dara kak", "kenalin aku kafka".Betapa lembutnya suara kakak itu,saat aku mendengar suaranya yang lembut itu ada yang aneh dengan perasaanku,aku pun tak mengerti ada apa denganku,dia menjabat tanganku dengan lembut.Aku seperti terbang ke angkasa,apakah ini yang namanya cinta? akupun tak mengerti.
Akhirnya ospek pun selesai,hari ini aku memulai kuliah ku sebagai mahasiswa baru,saat tak ada dosen di kelasku tiba-tiba senior-senior masuk kekelasku mengumumkan sesuatu,disanalah aku melihat sosok malaikat yang menggunakan topeng iblis, kak kafka dan aku tanpa sengaja beradu pandang,tapi entah kenapa dia memalingkan mata seakan enggan memandangku.
Dari pertemuanku dengannya aku bertanya-tanya,apa ada perbuatanku yang membuat dia tidak sudi memandangku lagi. Entahlah,aku tidak mau memikirkan itu,pada saat universitasku mengadakan acara ulang tahun,aku melihatnya lagi, aku berkata pada diriku sendiri aku tidak boleh memandangnya,tanpa sengaja aku melihat kearah sosok itu dan lagi kami beradu pandang,sebelum dia yang memalingkan wajah aku yang terlebih dahulu yang memalingkan wajahku,dan aku melihatnya dengan banyak wanita di sana tetawa terbahak-bahak,saat aku melewatinya sedikitpun dia tidak menoleh dan memanggilku.
Kini aku baru tahu siapa dia sebenarnya,aku mencintainya tanpa topeng dan apa adanya,dan saat dia berbicara dengan ku dengan begitu lembutnya harusnya aku sadar semua itu hanya topeng belaka,laki-laki itu sangat lihai memerankan perannya sehingga aku jatuh dalam pesona lembut di balik wajah topeng iblis itu,terima kasih galang dengan luka yang kau gores di hati ini, kau membawa ku terbang tinggi dan kau hempas aku begitu saja.
THE AND
YOU ARE READING
cinta tanpa topeng
Short StoryPertemuan yang tak terduga antara aku dengan iblis bertopeng malaikat itu