03 | what about the feelings that we had?

1K 115 22
                                    

based on keshi's songs: like i need u and just friends.

"halo?"

suara lelaki dari sebrang buat hyunjin terkekeh. suara itu selalu berhasil terbangkan kupu-kupu dari perutnya, dan hyunjin amat suka sensasi itu.

dengarnya, si lawan bicara kemudian ikut terkekeh, "kenapa, sih?"

si marga hwang duduki tepian kasur, lalu lepas jaket hitam yang masih dikenakannya, "kangen. mau peluk. aku nugas kayak orang gila minggu ini."

lelaki di sebrang terkekeh, lagi, "aku yang ketempatmu?"

dengarnya, hyunjin cukup terkejut, "kok mau?"

lelaki di sebrang putar kedua matanya walaupun ia tahu si marga hwang tak dapat lihat, "aku juga kangen."

entah keberapa kali, hyunjin kembali terkekeh, "tungguin, deh. aku mandi dulu terus langsung kesana."

kala itu waktu telah tunjukkan lewat tengah malam. namun hyunjin tak rasa lelah sama sekali, bahkan kurvanya lengkungkan senyuman yang amat indah di wajah rupawannya.

lelaki surai abu kemudian nampak selepas lima detik berlalu sejak pintu diketuk. si yang lebih tua refleks menghambur untuk peluk si surai abu, sementara si surai abu terkekeh kemudian acak-acak surai hitam milik lelaki lain.

aroma vanilla yang menguar kuat dari lelaki dalam pelukan bagaikan aromaterapi. aromaterapi terapi yang tuang tenang dan dimilikinya sendiri, bukan milik orang lain.

"i miss you, so bad."

dua nafas terengah yang terdengar bagai berlomba untuk isi ruangan yang dipenuhi nuansa putih. si pemilik ruangan tak suka warna-warna mencolok, sehingga ia pilih warna putih ketika ia atur tempat itu.

yang lebih muda juga masih terengah. namun kemudian menghambur untuk masuk ke pelukan yang lebih tua. hirup wangi lelaki itu—walaupun badannya dipenuhi keringat—namun rasanya nyaman selimuti dirinya.

"thanks."

hyunjin terkekeh, lalu acak-acak surai yang baru sekitar tiga hari yang lalu dipamerkan kendati warnanya yang baru, "anytime,"

"i love you."

jantung hyunjin masin berpacu ketika ia sampai dikelasnya. ketika ia lihat pintu masih terbuka dan intip ke dalam kelas, nyatanya dosen kelas paginya hari ini belum datang.

namun ada hal lain yang timbulkan kernyitan di keningnya. seluruh peserta kelas tatap dirinya bagaikan ia adalah penjahat kelas kakap.

hyunjin masuki kelas tanpa pedulikan. namun tatapan-tatapan tersebut buat ia terusik, sehingga ia duduki kursi kosong di sebelah jisung—lalu bertanya apa yang terjadi.

si pemuda han yang ditanya cukup kebingungan—dirinya usap tengkuknya canggung, "kasih tau aja, ji."

ponselnya ia keluarkan dari saku kemudian. tunjukkan sebuah foto yang cukup buat hyunjin tercengang, lantaran foto itu berisikan lelaki yang amat sering habiskan waktu bersamanya.

namun lelaki itu bersama lelaki lain.

tengah saling cumbu.

hyunjin pilih untuk sambar tasnya yang baru saja ia letakkan asal di mejanya. lebih pilih untuk absen di kelas pertamanya untuk hari ini demi jernihkan pikirannya.

namun nyatanya satu batang rokok yang dihisapnya tak bantu.

bayangan foto itu terus bayangi benaknya. dengan dua figur yang hiasi foto itu—satu dengan surai abu juga satunya surai blonde.

RAIN OF CRYING HEARTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang