Bab 33

3.2K 280 6
                                    

Author PoV

Waktu terus berlalu. Detik berganti menit. Menit berganti jam. Jam berganti hari. Hari berganti minggu. Minggu berganti bulan.

Kehamilan Sora kali ini ia tak mendapatkan banyak masalah. Jarang mual, ngidamnya biasa saja, bahkan tidak ada keluhan. Baby nya strong!

Seperti biasa, awal bulan Sora akan mengecek kandungannya. Kali ini Kevin tidak bisa menemani karena dia sedang di luar kota. Gantinya Ellen dan Sara yang menemani Sora untuk cek up.

"Hati-hati sayang, perhatian langkahmu.", ujar Ellen.

"Iya Mom."

Ellen menuntun Sora untuk sampai ke dalam ruangan Marl.

"Halo Sora! Bagaimana kabarmu dan baby?"

"Kami baik, Kak Marl."

Sara baru tiba di ruang pemeriksaan karena ia harus mengurus beberapa hal di meja resepsionis.

"Kau ikut menemani Sora, Sar?", tanya Marl basa basi saat Sara baru tiba di ruangannya.

"Iya. Lagi pula aku sedang libur hari ini."

Marl menanyakan beberapa pertanyaan umum bagi orang yang sedang hamil. Setalah itu Sora diminta untuk berbaring di atas bangsal.

Marl menyingkap baju Sora dan melumuri gel di perutnya. Alat transducer mulai di tempelkan di bagian perut yang telah di lumuri gel.

"Bagaimana keadaan baby?", tanya Ellen antusias.

"Apa baby sehat?", timpa Sara.

"Baby sangat sehat. Detak jantungnya juga bagus.", jawab Marl. "apa kamu tidak ingin mengetahui jenis kelamin baby, Sora?"

Sora menggeleng lalu sebuah senyum terukir di wajah manisnya. "Aku ingin itu menjadi kejutan. Lagi pula sebentar lagi baby lahir."

"Tinggal menghitung hari ya sampai waktu operasimu. Tidak terasa sebentar lagi baby lahir dan adikku ini akan menjadi seorang ibu."

"Yak! Aku laki-laki, Kak! Masa dipanggil ibu sih?!"

Marl dan Ellen terkekeh melihat kelakuan kakak beradik ini.

"Tapi Sora, kalau nanti baby memanggil kamu ibu gimana?"

Sora mempoutkan bibirnya. "Jangan gitu, Mom. Nanti kalo baby beneran manggil aku ibu gimana?"

"Bagaiman jika Mommy? Atau Mama? Atau Okaa-san?" Marl semakin membuat Sora bete dengan pertanyaannya.

"Sepertinya Okaa-san lebih cocok untuknya.", pendapat Sara.

Sora bangkit dan turun dari bangsal. Ia berjalan ke sofa sambil menghentak-hentakkan kakinya.

"Sara, jangan mengusili adikmu terus." Ellen geleng-geleng kepala melihat Sara yang tertawa saat mengusili adiknya.

Setelah berbincang-bincang sedikit, akhirnya mereka pamit pulang. Sebelum keluar dari bangunan rumah sakit, Sara ingin pergi ke toilet.

Sora dan Ellen menunggu Sara di ruang tunggu dekat pintu keluar.

"Sora?"

Di saat Sora sedang mengobrol dengan Ellen tiba-tiba ada seorang pria yang memanggil namanya. Sora terdiam menatap pria yang memanggil namanya itu.

"Maaf, anda siapa? Apa anda kenal dengan Sora?", tanya Ellen karena Sora tak kunjung bersuara.

"Ah, maaf nyonya. Perkenalkan saya Namikawa Soushi, saya teman Sora saat duduk di bangku sekolah dasar sekaligus teman masa kecil Sora.", ujar pria itu.

MY CARAMEL [YAOI/MPREG]√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang