-dua puluh-

12.3K 1K 30
                                    

= Selamat Membaca =

**********************









Gracia sudah di bolehkan pulang hari ini, bocah itu kini anteng dengan hp nya sementara shani membereskan semua perlengkapan bocah kecil itu. Bocah itu tidak mau merapikan sendiri keperluannya, alasan nya baru sembuh dan masih lemes, mau tak mau shani mengemban tugas beberes itu. Sementara naomi menunggu dirumah saja atas permintaan shani.

Tatapan shani kini jatuh pada bocah yang masih duduk di kasur nya dengan posisi duduk bersila. alis shani naik sebelah saat melihat gracia senyum-senyum sendiri membuat shani bergidig ngeri.

"Loe kesurupan setan semalem?" Sarkas shani membuat gracia menggeleng.

Shani semakin heran melihat sikap bocah ini, biasanya dia akan kesal bahkan marah jika mendengar kalimat sarkas dari shani.

"Kenapa senyum-senyum? Gila?"

"Ck! Ganggu orang seneng aja kaka mah, aku tuh lagi bahagia" ucap nya dengan kesal "kaka tau Ba-ha-gi-a" ulang nya membuat shani semakin bingung.

"Kenapa?"

"Duh kaka shani yang cantik tapi galak, dengerin aku ya. Pertama, aku udah sembuh mau diajak ke timezone sama kaka. Kedua, aku mau diajak ke timezone sama kak desy. Ketiga aku mau diajak liburan sama kaka. Jadi percayalah kaka... tidak ada alasan untuk saya tidak bahagia hari ini " ucap nya diakhiri dengan nada alay di akhir kalimat.

Shani memutar bola matanya malas "gue kira kesambet"

"Ish lisan nyaa kak jahat betul"

"Lagian senyum-senyum, udah tau RSJ jauh"

"Astagre kak.. lisaaann"

Shani hanya acuh mendengar omelan gracia yang kini menepuk-nepuk kasur meluapkan kekesalan nya.

Setelah semua selesai dirapikan, shani  menoleh lagi ke arah gracia.
"Mau balik apa nemenin setan disini?" Tanya nya datar

Gracia terkesiap dan langsung lompat dari kasur nya "kaka bahas-bahas mulu temen kaka heran" gerutu nya membuat shani menatap tajam.

"Maksud loe?" Geram shani ketika mendengar gumaman gracia.

"Kaka sama si sodakoh kan sama nyeremin nya haha" gracia langsung berlari keluar meninggalkan shani yang kini menatap nya penuh kekesalan.

Shani dan gracia kini berjalan di koridor rumah sakit hendak melangkah menuju parkiran di mana mobil shani berada.

"Nih tas loe bawa!" Titah shani sambil memberikan tas ransel hitam berisi baju gracia.

"Ish! Ini baru sembuh masa udah di suruh-suruh sih" gerutunya sambil tetap membawa ransel yang tergeletak di lantai. "Beraaaattt kaka"

"Manja"

Gracia menggeram kesal "ngeselin banget sih"

Shani hanya menatap datar, tapi hatinya berkata lain, sungguh shani sekuat tenaga menahan senyum nya, rasanya senang sekali ketika bisa menyuruh-nyuruh bocah di samping nya lagi.

Bukan Pacar Idaman (?) ~ END ~ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang