Hai
I'm comeback 😆😆
Ada yang kangen?Gimana puasanya? Masih lancarkan?
Jangan lupa vote, komen dan share cerita ini ke temen-temen kalian juga ya 😆
Happy reading~
.
.
.
.
."Makasih udah nganterin." Maimunah melepas helm hello kitty yang sengaja gue beli untuknya.
Gue menganggukan kepala, ketika gerbang depan rumah Maimunah di buka oleh Pak Kepsek dari dalam.
"Kalian dari mana? Kenapa sore begini baru sampai rumah?"
"Assalamualaikum Pak." seru gue segera turun dari motor, mengulurkan tangan.
"Walaikumsalam, dari mana? Kenapa sore begini baru sampai rumah?" cercar Pak Kepsek mengulang kembali pertanyaanya.
"Tadi saya ajak Maimunah keluar sebentar Pak, ajakin makan Pak."
"Benar seperti itu Mai?"
"Iya Pa, maaf, lupa ngabarin Papa. Handphone Mai mati."
"Ya sudah, kamu masuk, mandi dan istirahat ya."
"Iya Pa, Hati-hati ya pulangnya." pamit Maimunah sebelum masuk ke dalam rumah.
Setelah memastikan Maimunah masuk ke dalam rumah, Pak Kepsek menghela nafasnya.
"Saya rasa sudah memberi tau kamu kemarin, tolong jaga jarak dari anak saya."
"Iya Pak, tapi jaga jarak bukan berarti gak bisa bertemankan, Pak?" jawab gue takut-takut, tapi berusaha sebiasa mungkin.
"Saya cuman gak mau anak saya Kenapa-kenapa. Kamu dan kedua teman kamu itu bandel, ah gak cuman bandel, badung juga, sering banget terlibat perkelahian sama Bastian. Saya cuman ingin melindungi Maimunah."
Gue menahan nafas sejenak. Jangan langsung nyeplos De, tahan. Pikirin dulu kata-kata ajaib buat ngeyakinin Pak Kepsek.
"Maaf Pak, kami memang sering terlibat dalam perkelahian dan kadang bandelnya kelewatan. Tapi Pak, bukan kami yang memulai," ucap gue selembut mungkin.
"Saya minta maaf, jika sekiranya Bapak kurang suka kalo saya terlalu dekat sama putri Bapak, tapi yang namanya perasaan gak bisa di bohongin Pak." seru gue pelan, tetapi langsung nenepuk mulut gue.
Anjir, kok bisa curcol gini sih. Keceplosan lagi.
"APA???!" seru Pak Kepsek yang shock mendengar perkataan gue.
Gue cuman nyengir gak jelas, lalu takut-takut melihat Pak Kepsek.
"Saya, suka sama anak Bapak."
Kepalang tanggungkan? langsung aja deh gue bilang.
"Kamu suka sama anak saya? Waduh, edan iki bocah."
Ajigilee~ belum apa-apa udah di katain edan sama Pak Kepsek. Gitu amat Pak sama saya.
"Lah kenapa Pak? Saya kan gak malu-maluin banget Pak."
PINTER? iya.
GANTENG? Iya.
RAJIN SOLAT? iya.
SAYANG SAMA ORANG TUA? iya.
Binggung deh sama Pak Kepsek, kurang gue dimana sih?Pak Kepsek memijit kepalanya, pusing sama tingkah gue.
"Kamu itu masih kecil, jangan mikirin anak saya terus, belajar yang bener supaya bisa jadi orang sukses." cerocos Pak Kepsek.
"Lagian gak mungkin saya biarin anak saya pacaran sama kamu yang bandel dan rada badung ini. Saya enggak mau anak saya ikutan bandel kayak kamu."
Gue langsung kicep denger perkataan Pak Kepsek. Emang gue sebandel itu ya? Sebadung itu ya?
KAMU SEDANG MEMBACA
Ku MATIMATIKA (Mati-matian ngejar kamu) END
Romance[Close feedback ] Sedang masa revisi. Gais ... Gais, jangan skip cerita ini ya, Cerita ini bukan tentang, si kutu buku yang over dengan pelajaran matematika. Bukan juga tentang, murid teladan yang selalu menang lomba matematika, tapi ini kisah...