Kado pernikahan

136 10 1
                                    

Happy reading..........

     Banyak typo, maklum belom di revisi.....

*******

    "Kalian istirahat aja dulu di atas, sekalian siap-siap buat nanti malem resepsi pernikahan kalian" ucap papih Syifa terhadap rafa, mereka semua saat ini tengah makan siang bersama terhadap dua keluarga. Suasananya sangat hangat mengingat betapa harmonisnya kedua keluarga itu, dan dan Rafa pun mengangguk menyetujui. Ia bangun dari kursinya dan menarik tangan Syifa supaya ikut istirahat bersamanya

     "Emm.... Kita permisi dulu pengen istirahat, kalian lanjutin aja" semua yang berada di meja makan itu mengangguk menyetujui, namun sementara itu juga ada yang menggodanya

     "Mau istirahat apa istirahat tuh?? Hahaha!" Celetuk rama, sepupu dari Rafa yang umurnya hanya beda 2tahun lebih tua dari rafa. Rafa tak menanggapi gurauan sepupunya itu dan segera menarik tangan Syifa untuk menaiki tangga dan menuju kamar syifa, kamar Syifa tak di dekor seperti banyak bunga atau semacamnya. Hanya saja kamar ini lebih banyak warna putih, seperti seprei,sarung bantal, dan warna dindingnya. Padahal waktu itu kamarnya berwarna abu-abu dan hitam, seketika berubah menjadi putih semua. Lalu ia masuk ke dalam kamar itu dan menutupnya, walaupun tak mengunci pintu kamarnya. Mereka pikir untuk apa mengunci pintu? Memangnya apa yang akan terjadi? Jika memang terjadi, syifa rasa bukan sekarang ini

     "Kamu kenapa diem aja dari tadi?" Rafa bingung pasalnya dari tadi Syifa hanya diam setelah ia turun dari tangga dan melihat dirinya, saat ini Syifa sedang merebahkan dirinya di atas kasurnya itu. Sementara Rafa sedang membuka jas yang di kenakannya

     "Au ah! Aku sebel! Masa tadi sepupu perempuan aku semuanya pada ngeliatin kamu Mulu! Udah tau kan aku itu istri kamu! Ihh pokonya aku kesel sama kamu!!" Rafa terkekeh mendengar ucapan syifa, padahal sepupu Syifa yang sedang mencoba mencari perhatiannya tapi malah Rafa yang di ambekkin sama Syifa

     "Lah kok keselnya sama aku sih? Kan dia yang ngeliatin aku terus, aku mah ngeliatin kamu aja, dari tadi pas kamu turun dari tangga" Rafa terkekeh dan segera duduk di samping Syifa yang sedang mendudukkan dirinya di pinggir kasur yang besar itu. Lalu Rafa merengkuh tubuh Syifa supaya bersandar pada dadanya dan syifa pun melakukan itu

     Rafa melepaskan rengkuhannya lalu menatap Syifa dengan dalam, lalu majukan wajahnya perlahan demi perlahan lalu mulai menelpelkan bibirnya dengan syifa. Awalnya Rafa memang hanya berniat untuk menciumnya, namun entah dorongan dari mana. Rafa segera melumat bibir Syifa dengan perlahan namun semakin lama semakin cepat, dan Syifa yang di perlakukan seperti itu pun membalas lumatan Rafa.

    Tangan Rafa beranjak untuk memegang leher belakang Syifa supaya semakin mendalami lumatan mereka, dan tanpa sadar juga syifa sudah mengalungkan tangannya di leher rafa.  Tangan Rafa yang mulanya ada di leher belakang Syifa kini sudah mulai merambat ke bawah, ia mengusap punggung Syifa dengan lembut. Lalu menarik seleting baju Syifa sedikit, namun hal itu malah membuat Syifa sadar akan perlakuan yang di perbuat oleh rafa. Dengan cepat Syifa langsung melepaskan lumatan itu dan segera mengambil banyak oksigen untuknya yang hilang akibat berciuman dengan rafa, ciuman yang sedikit menguras oksigen dan juga tenaganya. Entah mengapa habis berciuman dengan rafa itu membuatnya sedikit merasa lelah

      "Kenapa?" Pertanyaan yang keluar dari mulut Rafa itu membuat Syifa memutar bola matanya malas, huh! Syifa tahu apa yang akan di perbuat oleh rafa selanjutnya jika saja Syifa tak memberontak seperti sekarang, Syifa juga bingung apakah semesum itu pria ketika sudah berada dalam satu kamar bersama istrinya? Entahnya apa mungkin hanya Rafa yang melakukan itu kepada istrinya

    "Ck! Aku tau kamu itu lagi mau berbuat mesum! Tapi kamu mikir dong! Kan nanti malem masih ada acara resepsi pernikahan kita, trus kita juga siap-siap pindah ke rumah yang udah di beliin sama kakek. Itu semua kan harus pake tenaga! Kalo kamu jebolin aku sekarang aku gak bakalan bisa ngapa-ngapain!" Jelas Syifa menggebu-ngebu, entah lah! Syifa sedikit pusing dengan jalan pikiran seorang Rafa Satriya. Padahal tadi mereka bisa saja melanjutkannya sampai ke akarnya, asalkan Rafa membuat Syifa benar-benar mabuk terhadap pesona dulu. Namun Rafa terlalu terburu-buru untuk memulai ke intinya dan itu malah membuat Syifa kesal

Takdir Untuk Mencintai ❤ |SLOW UPDATE|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang