Jalan-jalan

84 9 0
                                    

      Jangan lupa vote sayang!

Happy reading.......

         "Syif?"

   "Hmm?"

       "Ih! Jangan gitu dong, kan tadi aku udah minta maaf sama kamu. Tadi aku cuman bercanda doang, masa kamu diemin aku sampe sekarang sih" Rafa mencegat langkah Syifa lalu memasang wajah memelas di hadapan Syifa, namun Syifa hanya berekspresi datar. Memang sepertinya Syifa sedang marah kepada Rafa

          "Hmm" jawab Syifa cuek, lalu berjalan lagi melangkahkan kakinya menuju tempat di dalam mall ini. Benar mereka sudah sampai di sebuah tempat yang di pinta oleh kakeknya untuk membeli perabotan rumah lainnya, namun dari perjalanan ke mall dan setelah sampai pun Syifa masih saja mendiamkan Rafa.

        "Ihh kamu marah sama aku, yaudah deh aku minta maaf. Aku beneran gak ada niatan" Rafa langsung memeluk tubuh Syifa dari depan, Rafa langsung meminta maaf kepada Syifa. Demi apapun Rafa sangat tidak bisa di diamkan oleh Syifa, apalagi saat ini mereka masih pengantin baru. Pikiran rafa hanya ingin selalu bersama oleh syifa

       ''lepasin ih malu, nanti ada yang liat'' ucap syifa sambil mencoba melepaskan tangan rafa dari pinggangnya, namun bukannya di lepaskan oleh rafa. Rafa malah semakin mengeratkan pelukannya

      ''gak mau! pokoknya kamu harus bilang dulu gak marah sama aku terus senyum. Lagian ini juga di parkiran mobil jadi jarang ada orang lewat, ayolah syif! jangan ngambek gini aku gak bisa. pliss!!'' rafa membalikan tubuh syifa supaya menghadap dirinya, dan berbicara dengan nada lembut sekali. membuat syifa sedikit tersentuh hatinya.

      ''hm, iya. yaudah ayo pergi'' syifa langsung menarik lengan rafa untuk masuk ke dalam mall itu, namun rafa malah menahan tangannya. Kenapa syifa tak ingin berlama-lama berada di parkiran mobil? Karena syifa sudah merasakan bahwa ada kehadiran seseorang  yang terus memperhatikan mereka dari sekitarnya.

          ''kenapa lagi?'' tanya syifa dengan datar, ayolah! Syifa sudah sangat tidak tahan di sini karena ada yang terus memata-matai mereka. apakah rafa tak menyadarinya?

     ''kamu belum bilang apa yang aku minta'' saat rafa mengucapkan kalimat tersebut, rafa malah terlihat seperti anak kecil yang sedang menunggu janjinya

    ''yang mana? udah ayo masuk aja, nanti aku ngomongnya di rumah aja gimana?'' syifa menawarkan perjanjian kepada rafa, namun dengan cepat rafa menggelengkan kepalanya dan membuat syifa menghela nafas

      ''kalo kamu gak bilang kaya gitu berarti kamu masih marah sama aku, dan aku gak mau itu karena nanti gak biwa uwu-uwuan kaya orang-orang. Kamu itu harus ngomong kaya gini ke aku terus nanti kalo udah kamu harus senyum yang paling cantik, kamu bilang kaya gini 'aku gak marah sama kamu sayan-'' ucapan rafa langsung terhenti karena perlakuan dari syifa yang sangat membuatnya sedikit syok, yaitu syifa sedang melumat bibir rafa supaya tak banyak mengoceh.

      ''udah kan? ayo cepetan kita pergi'' setelah melumat bibir rafa, syifa langsung mengelap bibirnya dan rafa. lalu berkata seperti itu

    ''emm, yaudah ayo!'' setelah mengeluarkan kalimat itu, syifa langsung menarik lengan rafa supaya menjauh dari area parkir itu. entah mengapa syifa merasa bahwa orang yang mengikutinya tak pergi-pergi, apakah dia sekepo itu kepada urusan orang?

       ''sebentar deh!'' rafa menghentikan langkah syifa untuk kedua kalinya, tapi syifa tak tahu kali ini rafa memberhentikan langkah syifa untuk apa. Entahlah syifa saja tak mengerti akan hal itu

     ''kenapa lagi sih berhenti mul-'' tiba-tiba saja rafa langsung menyambar bibir syifa. rafa langsung melumat bibir syifa namun kali ini di lakukan oleh rafa jauh lebih lama di bandingkan yang di lakukan oleh syifa barusan

Takdir Untuk Mencintai ❤ |SLOW UPDATE|Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang