Sorry for any typo
*
Mobil hitam yang mereka kendarai terparkir rapi di parkiran sebuah rumah sakit.
Suasananya memang sangat damai, tepat di depan pintu masuk utama rumah sakit terdapat halaman mirip taman dengan hamparan rumput hijau yang luas.
Terlihat beberapa pasien yang memang mengalami gangguan jiwa sedang bermain dengan teman-teman mereka dengan tenangnya.
Hanbin kembali menggenggam tangan Yeri seolah memperlihatkan kalau perempuan yang tingginya hanya sebahunya itu hanya miliknya seorang.
Mereka memasuki gedung rumah sakit dengan disambut baik oleh seorang perawat. Perawat itu menyapa Hanbin dengan ramah. "aku ingin menemui ibuku" ucap Hanbin pada perawat itu.
mereka terlihat cukup akrab karena memang perawat itu sudah familiar dengan wajah Hanbin, karena dulu ia kerap berkunjung ke tempat ini, apalagi Hanbin yang notabene seorang idol, tentulah beberapa orang disini pasti mengetahuinya.
Mereka diarahkan pada sebuah ruangan berpintu kayu coklat. kalian jangan membayangkan rumah sakit ini begitu sepi dan tidak terawat, justru disini sangat ramai dan tenang.
Ruangan ini adalah ruangan dimana para pasiennya sudah dalam keadaan stabil, artinya mereka tergolong ke dalam orang-orang binaan.
Mereka diberi aktivitas seperti merajut, melukis, menjahit dan lain-lain yang mengarah pada pekerjaan yang dapat menghasilkan uang sekaligus mengasah kreatifitas mereka.
Bola mata Hanbin bergerak mencari-cari dimana agaknya ibu angkatnya itu berada.
"dimana ibuku suster?"
Suster itu melihat-lihat sekeliling "hm..,tunggu sebentar, mungkin ia sedang keluar"
Kemudiam suster itu menunjuk ke arah belakang "nah itu dia"
Hanbin dan Yeri mengikuti arah pandang suster itu.
Hanbin tersenyum kemudian menghampiri ibu angkatnya itu lalu memeluknya, sekalipun wanita itu tak mengenal dirinya sama sekali.
Ia memang tidak mengingat Hanbin sebagai anak angkatnya, tetapi ia masih mengingat wajah Hanbin yang sering mengunjunginya.
"masih ingat denganku?" kata Hanbin yang dibalas anggukan pelan oleh wanita itu.
Hanbin tersenyum simpul, menyampingkan anakan rambut yang sedikit menutupi mata indah ibu angkatnya itu.
Ibu angkatnya terlihat sangat cantik dengan pakaian rajut yang mungkin ia buat sendiri, rambutnya juga ditata sehingga wajahnya terlihat sangat fresh.
"siapa dia?" kata wanita itu menunjuk Yeri
Kemudian Hanbin menatap Yeri "ahh dia-"
Belum sempat Hanbin menyelesaikan ucapanya, tiba-tiba Yeri berlari melewatinya yang membuat Hanbin bertanya-tanya, ia pun segera menyusul wanita itu mengarah ke luar gedung.
"Kim Yerim, kau terlihat sangat tidak sopan dihadapan ibuku, dengan cara berlari seperti itu" ucap Hanbin sedikit teriak agar wanita itu berhenti.
Yeri menutup matanya erat, meremas dress yang ia kenakan tatkala jiwanya sudah memasuki puncak kemarahanya. Ia berbalik menatap tubuh pria yang memancarkan kemarahan dari matanya itu.
"katakan sekali lagi"
"kau tidak sopan. Sebenarnya kau ini kenapa?" ucap Hanbin sambil menetralkan emosinya. Ia tidak tahu kenapa Yeri bertingkah aneh secara tiba-tiba.
"kau tahu apa tentangku hingga berani-beraninya kau bilang aku tidak sopan" ucap yeri menahan dadanya yang semakin sesak. Dadanya bahkan naik turun.
KAMU SEDANG MEMBACA
REPEAT
FanfictionSkandal yang mengubah segalanya, namun berusaha bangkit dengan dorongan seseorang. | Hanbin | Yeri | Start : 23 November 2019 End : Beautiful cover by @IU_GRAPHIC An original second story by diahtantrii ©2019 diahtantrii