Sebelum baca vote dulu👍
Happy reading🌸POV Karis~
Via telpon●
"Ada apa pah, telvon Karis?" tanyaku.
[...]
"Kenapa sih, aku males pah pulang," jawabku.
[...]
"Ya ... iya," gumamku males.
Entah kenapa papa menelvonku dan menyuruhku untuk pulang. Mulanya aku tidak mau. Tapi akhirnya aku pulang ke rumah.
Aku tidak tinggal bersama mereka, aku tinggal di apartemenku, bukan apartemen yang dibelikan keluargaku, melainkan hasil kerja kerasku membangun sebuah cafe, yang sekarang lumayan untuk nambah saku. Walaupun orang tuaku masih transfer tapi aku ingin mandiri.
Sampai di rumah aku langsung masuk, melihat orang tuaku di ruang keluarga. Aku menghampiri mereka, menanyakan perihal penting apa hingga menyuruhku pulang.
"Pah, kenapa nyuruh Karis buat pulang?" tanyaku langsung to the point.
"Duduk dulu," jawabnya.
Memang aku masih berdiri saat itu, karena jika mereka langsung jawab pertanyaanku kala itu juga aku ingin meninggalkan rumah ini.
Akupun langsung duduk, ngga tau kenapa perasaanku memang agak ngga enak, juga saat melihat tatapan mereka.
"Kamu minggu depan bakal papa jodohin sama anak temen papa," ujarnya membuatku kaget. Pernyataan konyol apa ini?
Aku respect langsung menolak. Maksudnya apa nikah? Ya kali aku masih SMA, belum siap menanggung beban seseorang.
"Maksudnya nih gimana, ngga masuk akal nikah?, aku masih SMA Pah, Mah, belom siap menanggung beban sesorang," sahutku.
"Gapapa nak kamu terima aja ya, ini juga demi masa depanmu," ucap mamaku.
"Pokoknya aku nggak mau pah titik!"
"Jangan pernah membantah perintah papah kamu minggu depan nikah sama anak temen papah!"
"Papah udah janji sama dia." lanjutnya.
Aku tak menggubris perkataan Papa tadi, Mama kemudian memelukku mengusap pelan rambutku mulai menenangkanku. Awalnya aku menolak semua kekonyolan ini. Tapi aku tak tega dengan Mama. Sehingga aku menerima dengan lapang dada.
Mereka akhirnya memberikanku secarik kertas, lalu kubuka tertulis sebuah nama dan foto gadis nanti yang akanku nikahi nanti. Aku kaget lalu membacanya sedikit pelan.
"Ayu Anatasya Maheswari," gumamku.
Mungkin dia? harus dia?
Lalu kubuka lembar berikutnya dan kubalik yaitu sebuah foto. Dan itu benar dia, seseorang yang aku kenal sejak lama.
❄❄❄
Ini hari pernikahanku aku telah berpakaian rapi, kemeja putih, berjas hitam. Rombonganku kini telah sampai di rumahnya aku hanya mengikuti langkah Mama yang sedari tadi menggandengku.Rumah yang besar mengingatkanku lagi momen-momen itu kembali. Berhiaskan pernak-pernik, kain, yang begitu indah, walaupun sederhana namun cukup membuat sepasang mata ini kagum.
Aku duduk dan menunggu calonku datang. Akhirnya diapun datang banyak yang mengatakan dia cantik, cocok denganku yang ganteng ini. Aku memantapkan kembali hingga siap membacakan ijab kobul.
"Bismillah," lirihku. Lalu aku menjabat tangan penghulu.
[Pokoknya dibayangin aja dah gimananya. Author takut salah.]
KAMU SEDANG MEMBACA
Cute Girl vs Cool Boy [COMPLETE]
Teen FictionSeorang cowok dingin harus menikah dengan cewek humoris saat masih SMA? Bahagia, Pengorbanan, Pengkhianatan, Sakit. Itulah Cinta "Maksudnya nih gimana, ngga masuk akal nikah? aku masih SMA Pah, Mah, belom siap menanggung beban seseorang." Cowok yang...