Bab 5

41 8 4
                                    

     Hari demi hari, hubunganku dan Ferro semakin dekat. Sayangnya, itu membuat hubunganku dan Ivanna merenggang.

Jumat , H-1 ultah sekolah

     Agar ultah sekolah berjalan sesuai dengan yang diharapkan, sekolah mengadakan gladi bersih. Setiap anggota club yang ingin menyumbangkan acara diperbolehkan menggunakan panggung sebagai tempat latihannya secara bergilir.

     Siswa siswi yang lain ada yang membuat stan berjualan mereka sendiri, ada juga yang membantu mengecek sound sistem dan lain - lain.

     Aku sedari tadi menunggu Ivanna untuk mencoba berlatih di panggung, tapi sampai sekarang ia belum datang juga. Aku pun memutuskan untuk membantu anak anak yang lain untuk mendirikan stan mereka.

     Setelah selesai membantu mereka, aku pun duduk di kursi taman putih disamping sebuah pohon yang besar sambil berlatih lagu yang akan kami tampilkan besok. Tiba - tiba Ferro menghampiriku dan berkata
"Temenin gue ke kantin"

     Aku pun mengangguk dan pergi ke kantin dengannya. Ferro membeli dua botol air mineral dingin dan sebuah permen.

"Buat lo" Katanya seraya memberi air mineral.

Aku pun mengambilnya dan mengucapkan "Makasih"

     Ferro pun mengajakku pergi ke taman belakang sekolah. Lalu kami duduk di sebuah pohon besar di taman itu, dan Ferro mulai memainkan gitarnya dan mulai bernyanyi.

Memenangkan hatiku bukanlah
Satu hal yang mudah
Kau berhasil membuat
'Ku tak bisa hidup tanpamu

Menjaga cinta itu bukanlah
Satu hal yang mudah
Namun sedetik pun tak pernah kau
Berpaling dariku

Beruntungnya aku
Dimiliki kamu

Kamu adalah bukti
Dari cantiknya paras dan hati
Kau jadi harmoni saat kubernyanyi
Tentang terang dan gelapnya hidup ini

Kaulah bentuk terindah
Dari baiknya Tuhan padaku
Waktu tak mengusaikan cantikmu
Kau wanita terhebat bagiku
Tolong kamu camkan itu

     Tak kusangka suara Ferro bisa semerdu itu.

"Lo udah siap belum buat nampil besok?" Tanyanya.

"Gatau nih, Ivanna dari tadi vue tungguin belum datang juga"

"Mau coba latihan?" Tanyanya, dan sebelum aku sempat menjawab. Ferro sudah memainkan intro Someone You Loved - Lewis Capaldi. Kami pun bernyanyi bersama.

Sabtu 16.00 (ultah sekolah)

     Malam itu lampu panggung menyinari lapangan sekolah. Siswa siswi ada yang sibuk mengurus stannya sendiri dan ada yang bergerombol didepan untuk menyaksikan penampilan dari berbagai club.

     Tidak terasa sebentar lagi kami akan tampil. Tetapi sampa sekarang juga Ivanna belum datang, aku pun sudah memcoba menghubunginya dan tak satupun pesan dijawab olehnya.

     Aku pun dipanggil untuk tampil, sepertinya gue terpaksa deh tampil sendiri.. Aku pun naik ke panggung dan tak disangka Ferro mengikutiku dengan membawa gitar hitamnya itu ke atas panggung, dan berkata "Kami dari club musik akan menampilkan sebuah lagu yang berjudul Someone You Loved - Lewis Capaldi"

     Aku pun menatapnya dengan kebingungan tetapi ekspresi Ferro meyakinkanku untuk bernyanyi dengannya.

     Setelah kami selesai bernyanyi, giliran Ferro menampilkan lagunya. Saat aku hendak turun dari panggung, Ferro menahanku dan berkata "Temenin gue disini"

     Lalu ia pergi mengambil kursi yang cukup untuk diduduki oleh 2 orang, dan menyuruhku untuk duduk disampingnya. Lalu Ferro berkata "Lagu ini gue tampilkan untuk orang yang gue sayang , Valerie"

     Semua yang menonton pun mencie ciekan kami yang duduk berdua diaats panggung. Ferro pun mulai menyanyikan lagu Cinta Karena Cinta - Judika.

     Setelah ia selesai membawakan lagunya. Ia mengambil mic dan berkata
"Perhatian teman teman semua"

"Malam ini gue mau ngungkapin sesuatu"

Ferro berlutut di depanku dan berkata
"Val , Lo mau ga jadi pacar gue?"

BERSAMBUNG...

<><><><><><><><><><><><><><><><><
Semoga kalian sukaa 😳

Jangan lupa vote yaaa 🥰

Next part otw...

Valerie (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang