Terik matahari nampak menyiksa bagi tim Basket Mandala yang sedang latihan sekaligus seleksi. Farrel tengah bermain dilapangan dengan adik kelas pilihan bang Daffa. Termasuh Putra
"Itu si Putra emang bagus banget skil nya, nggak beda jauh sama Farrel" ujar bang Daffa disamping Amanda.
"Iya, nggak beda jauh sekoga bisa ikut di kompetisi terbesar taun ini ya bang"
"Harus, kita harus bisa ciptain bibit unggul. Oiya rabu besuk Farhan ikut latihan ya siapin skil gue yakin tu si Farhan pasti bener bener rin kalian" ujar bang Daffa.
"I-iya" raut wajah Amanda tiba tiba berubah.
"Hubungan lo?" Tanya bang Daffa. Amanda menoleh dan mengangkat sebelah alisnya.
"Lo sama Farhan gimana? Udah ada perkembangan?" Tanya bang Daffa.
"Apaan sih bang, aku sama Farhan nggak ada apa apa kok"
"Yakin nggak ada apa apa? Gue tau kali tahun kemarin gimana. Dia gitu cuma sama lo doang kalian cuma ngandelin gengsi aja padahal sama sama mau"
"Nggak lah bang, lagian juga gue udah punya kali bang hehehe" jawab Amanda.
"Siapa? Farrel? Soalnya akhir akhir ini gue sering liat lo sama Farrel barengan"
"Eng-enggak lah bang, adalah pokoknya. Kalau sama Farrel cuma kebetulan aja lagian kan gue sama Farrel kapten satu kelas lagi ya sering bareng aja" Amanda hanya asal ceplos saja.
"Gue yakin pilihan lo yang terbaik, dan gue ingetin Farhan nggak pernah main main sama cewek" ujar Bang Daffa sampil menepuk bahu Amanda.
Ketika bel istirahat, Tim Mandala putri harus latihan sedangkan tim putra mengurusi adik kelasnya.
"Emang nggak ada tandingnya si Amanda" ujar seorang laki laki disamping bang Daffa.
"Han, kalau li bener sayang sama dia perjuangin jangan sampai dia direbut sama orang lain gue tau lo udah kenal banget sama Amanda"
Ya lelaki itu adalah Farhan Kurnia. Kapten basket kelas 12 yang sudah dekat dengan Amanda sejak awal Amanda masuk tim bahkah sebelum dia menyukai Farrel.
Farhan tersenyum melihat Amanda, ia segera menghampiri Amanda yang telah selesai latihan dan duduk dibawah pohon yabg sejuk.
"Nih, minum dulu" Farhan menyerahkan sebotol minuman kepada Amanda.
"Makasih ya" Amanda menerimanya dengan senyum singkat.
Farhan duduk disebelah Amanda, dia memperhatian Amanda yang begith cantik dengan keringat didahinya. Ini hal yang dari dulu Farhan suka.
"Gue boleh ngomong sama Amanda sebentar enggak?" Tanya Farhan kepada yang lain.
"Boleh kok, semoga ada keberuntungan" ujar Nindi yang mengerti kedekatan mereka.
"Gimana kompetisinya? Lancar kan?" Tanya Farhan.
"Emmm, lancar kok" jawab Amanda canggung. Walaj sebenarnya hatinya masih berdebar.
"Gue bakal dampingin lo sampai menang dan sebisa mungkin lo jadi pemain terbaik. Kalau lo ada kesusahan lo hubungin aja gue" ujar Farhan
Amanda hanya mengangguk, mengapa hatinya seperti ini. Dia sudah bersama Farrel tapi mengapa saat kembali dekat dengan Farhan hatinya kembali berdebar.
"Oiya, gue tadi liat Putra ikut seleksi. Gue yakin dia nggak jauh beda sama lo" ujar Farhan.
"Kalau Putra nggak usah diraguin han, dia juga yang udah bikin gue kayak gini" jawab Amanda.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mafarrel (On Going)
Teen FictionCerita tentang Amanda Rasyid seorang gadis cantik sang kapten basket putri SMA MANDALA yang harus menjalin hubungan backstreetnya dengan Farrel Anggara seorang kapten basket putra SMA MANDALA. Kenapa mereka harus backsreet? Langsung aja baca. Akanka...