12

320 141 75
                                    

°|•°'Jiah pov


"Eughh.. " Sinar mentari pagi ini telah berhasil membangunkanku dari tidur yang nyenyak. Mengerjapkan mataku berkali kali untuk menyesuaikannya dengan cahaya sekitar.

Dan pemandangan yang pertama kali aku lihat adalah wajah damai Jimin yang tengah tidur sembari memeluk erat pinggangku.

Tunggu! Jimin tidur sambil memeluku. Oh Tuhan apa apaan ini?

"YA!! Jimin sialan!!! " Teriaku tepat didepan wajah lelaki itu, membuat Jimin seketika terbangun dari tidurnya.

Menatap diriku dengan memasang wajah bingung sekaligus terkejut. Aku melemparinya dengan bantal dan guling yang ada diatas ranjang.

Hingga membuat Jimin kini memeluk tubuhku erat dengan bermaksud untuk menenangkan. Tapi aku semakin berontak mendapat perlakuan seperti itu darinya.

"Jiah aku mohon tenangkan dulu dirimu!" Ucapnya meyakinkanku.

"Bagaimana aku bisa tenang?! Aku sudah bilang untuk tidak menyentuhku. Tapi apa yang kau lakukan. " Tanyaku sembari menggeram rendah.

Perlahan ia melepas pelukannya terhadapku dan menunduk sembari menggaruk tengkuknya gugup.

"Jawab.. Kenala malah diam? " Ucapku menuntut sembari menatap tajam kearahnya. Tak lama setelah itu pun Jimin tersenyum dengan wajahnya yang bodoh.

"Sebenarnya.. Aku sudah terbiasa tidur sembari memeluk guling atau apapun itu. Dan jika aku tertidur tanpa memeluk sesuatu.

Tubuhku akan dengan sendirinya mencari benda yang bisa aku peluk. Sekalipun di saat aku sedang tertidur pulas. " Jelasnya yang membuatku tertawa di saat tahu satu fakta menggelikan yang lelaki itu punya.

"Astaga Park.. Kau membuatku frustasi, lagi pula kenapa kau tidak bilang saja? Aku pasti akan meminjamkan gulingku kepadamu." Ucapku bertanya sembari menghela napas panjang.

"Aku malu. " Ucapnya yang membuat tawaku semakin mengeras dari sebelumnya.

"Ternyata seorang Park Jimin bisa merasa malu seperti ini. Hahaha.. "

Lelaki itu mendengus setelah mendengar ucapanku. Sedangkan aku memilih untuk beranjak dari atas ranjang menuju kamar mandi untuk membasuh wajah.

"Lebih baik sekarang kau mandi terlebih dahulu. Aku akan menyiapkan pakaian ganti untukmu dan juga memasak makanan untuk kita sarapan pagi ini. "

Titahku setelah selesai membasuh wajah lalu memberikan handuk untuk Jimin pakai. Jimin hanya melamun sambil menatap handuk yang berada ditanganku.

"Ya! Kenapa kau malah melamun? " Tanyaku kepadanya.

"Ehh tidak.. Ya sudah aku akan mandi terlebih dahulu. " Ucap Jimin lalu meraih handuk yang berada ditanganku dan pergi menuju kamar mandi.

Kemudian aku menyiapkan setelan pakaian yang cocok digunakan untuknya pergi kekampus. Karena jam 08.30 nanti aku dan Jimin ada kelas pagi untuk mata kuliah umum.

Setelah selesai menyiapkan pakaian untuknya aku pun pergi kearah dapur untuk memasak sarapan pagi ini.

Membuka rak lemari satu persatu namun hasilnya nihil, karena tidak ada satupun makanan yang tersedia disana.

Lalu beralih membuka lemari es yang ternyata juga sama sekali tidak tersedia makanan didalamnya. Aku baru ingat bahwa kemarin aku tidak sempat untuk berbelanja kebutuhan bulanan karena insiden tidak mengenakan itu.

End of Story ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang