Happy reading ❤️
Enjoyyy
*
*
"Huft akhirnya nyampek rumah juga, capek banget gue". Ucap Kyla menjatuhkan dirinya disofa."Mandi dulu Lo ah, daki Lo nempel di sofa gue". Ucap Zara.
"Eeh apaan Lo ngomong daki daki, gue gak Dakian. Lo tuh yang daki". Ucap Kyla tak mau kalah.
"Udah apaan sih, baru juga nyampek rumah, sini Rey aku gendong. Terserah deh kalian mau lanjutin adu mulut apa gak". Ucap Angga yang kesabarannya sudah habis melihat adik kakak ini, mengambil Rey yang tertidur digendongan Zara secara paksa. Lalu pergi.
"Papapp tunggu. AWASS LO". menatap Kyla tajam.
"Apaa, wlek". Membalas sambil menjulurkan lidahnya.
Dikamar Angga mendiami Zara, bukannya marah tapi kesel aja, dimana mana adu mulut. Angga yang capek pulang dari mengajak mereka jalan. Mereka berdua sama saja tak ada yang mau ngalah, sama sama keras kepala.
"Kamu yang mandi duluan". Ucap Angga tanpa melihat Zara.
Zara yang sadar perubahan sikap suaminya hanya menurut dari pada masalah nya jadi ruyam. Mending dia segera mandi dan menyiap kan makan malam untuk suami dan kakak gak tau diri itu.
"Hufftt. Papap kamu gampang marah ya nak. Tapi bukan berarti papap gak sayang sama mamam, papap itu sayang banget sama mamam. Buktinya papap sampai rela masuk kantor cuma setengah hari dan hari ini papap nemenin mamam buat check up kamu dan mamam diajak jalan jalan ke pantai". Ucap Zara berdiri di kaca kamar mandi berbicara dengan buah cintanya sambil mengelusnya.
Angga yang mengintip kegiatan istrinya itu hanya tersenyum. Dia sangat membenarkan perkataan Zara, ia sangat mencintai nya dan kedua buah cintanya. Semoga perasaannya selalu seperti ini sampai selamanya. Mencintai dan menyayangi keluarga kecilnya.
Dikamar klya, ia mendumel tak jelas. Menutup pintunya dengan keras lebih tepatnya membanting pintu. Untung tak terdengar Angga. Kyla selalu bertanya kenapa ia bisa memiliki adik seperti si Zara. Gak ada manis manisnya sama kakak sendiri, lagian si Angga apa yang dibanggakan dari seorang Zara.
"Dasaaar adik kurang ajar, adik durhaka. Kesel banget gue". Ucap Kyla marah marah.
Kyla menjatuhkan tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya sambil memijat kepalanya yang puyeng dan penyebabnya semua karena Zara. Tapi tiba tiba hp Kyla berdering pertanda ada panggilan masuk.
Melihat siapa yang menelepon senyum Kyla merekah, dan tanpa basa basi ia segera menekan tombol hijau untuk menjawabnya
"Hallo". Ucap Kyla sumbringah."Hallo sayangg. Apa kabar, maaf ya aku jarang ngehubungin kamu aku sibuk banget sayang nyiapin skripsi".
"Iya gak papa, aku ngerti kok".
"Kamu lagi apa?".
"Lagi rebahan santuyy nih, baru pulang habis di ajak jalan-jalan sama adek ipar".
"Ih blom mandi dong? Pantes bau nya Sampek kesini".
"Iss apaan sih kamu gak jelas banget, jangan buat aku kesel dong, males banget".
"Eeh gak kok canda, emangnya kamu lagi kesel? Kesel sama siapa sih sayang".
"Siapa lagi kalo bukan nenek lampir itu, setiap hari ngajak baku hantam Mulu. Gak kapok kapok tuh anak, udah di marahin suami juga. Sekarang aja Angga lagi ngambek sama dia, syukurin lo". Ucap Kyla panjang lebar.
"Si Zara? Udah lah sayang kan adik kamu itu lagi hamil kan? Wajar lah jangan kamu ladenin ya".
"Huh kagak hamil juga gitu kelakuan nya. Udah deh aku mau mandi dulu ya. Kamu di sana jaga kesehatan ya, dan cepet pulang".
KAMU SEDANG MEMBACA
PERFECT LOVE[SELESAI]
Novela JuvenilDia lelakiku, belahan jiwaku, lelaki yang sangat aku cintai. Aku tak tahu bagaimana diriku tanpanya ~ Adhisty Zara Sundari Kusumawardhani. Dia wanitaku, separuh napasku, wanita yang sangat aku cintai. wanita yang selalu menjadi bahagiaku ~ Angga Ald...