The man that no longer loves you,
sometimes I was jealous of him
I sat by your side and the only thing I could say to you as you cry
was "It'll be okay, it'll be okay."Lee DongHyuck
•
•
Haechan menghela napas untuk kesekian kali. Memandang perempuan dengan rambut sebahu yang tampak duduk gelisah di sebelahnya. Haechan tahu pasti siapa yang menyebabkan perempuan tersebut terlihat begitu resah. Namun dia tidak bisa membantu banyak, selain menemani.Perempuan itu telah menunggu lebih dari satu jam untuk kedatangan seseorang yang tak pasti. Meski Haechan mengatakan berulang kali bahwa Jaehyun tidak akan pulang cepat hari ini, tapi gadis itu, Sooyoung, tetap bersikeras menunggu. Terkadang cinta bisa terlihat begitu bodoh, atau hanya orang-orang yang mengatasnamakannya saja yang bertindak bodoh. Haechan menghela napas lelah. Pemuda itu memeriksa ponselnya hanya untuk memastikan adanya notifikasi balasan dari Jaehyun. Sayangnya, sampai saat ini tidak ada pesan apa pun dari kakak sepupunya tersebut. Ponselnya bahkan tidak aktif.
"Noona pulanglah. Apa kau tidak lelah?"
"Aku tidak akan pulang sebelum bertemu Jaehyun." Yakin. Gadis itu meraih minuman ringan yang ada di atas meja dan meneguk isinya. Sejak tadi hanya itu yang bisa dia lakukan untuk meredakan keresahan. Berbicara dengan Haechan tidak begitu membantu. Pemuda yang tinggal dengan Jaehyun itu hanya akan terus menyuruhnya pulang.
"Kau mau menunggu selama apa pun, Hyung tidak akan kemari, Noona!" geram Haechan gemas.
"Kalau begitu katakan padaku sekarang! Di mana Jaehyun?" Sooyoung tetap bersikeras. Bagaimana pun caranya dia harus bertemu Jaehyun secepat mungkin. Sooyoung bahkan rela menghabiskan waktunya hanya untuk mencari laki-laki itu. Padahal dia tahu dengan jelas, Jaehyun tengah menghindarinya. Padahal ... dia tahu dengan jelas, Jaehyun bukan yang terbaik untuknya. Namun pada akhirnya, tetap saja, dia harus menemui mantan kekasihnya itu.
"Aku sudah berulangkali mengatakan, aku tidak tahu di mana Hyung. Lagipula bukankah Noona sudah putus dengannya? Hyung sudah pasti punya perempuan lain sekarang." Meski terdengar kasar, Sooyoung bahkan tak tersinggung sama sekali dengan ucapan Haechan. Dia tahu. Tanpa Haechan tegaskan pun dia tahu bahwa Jaehyun benar-benar mengabaikannya. Laki-laki itu telah membuangnya.
"Aku hanya perlu berbicara dengannya. Jika kau merasa terganggu dengan keberadaanku di sini, aku bisa menunggu di depan." Sooyoung sudah akan beranjak dari duduknya, tapi Haechan menahan.
"Jangan! Tidak, bukan begitu maksudku. Noona, mengertilah―""Apa yang harus kumengerti Chan?" Pemuda itu sedikit terkesiap kala Sooyoung menaikkan nada suaranya. Dia sama sekali tidak bermaksud mengusir. Sungguh. "Apakah aku harus mengerti bahwa Jaehyun memkhianatiku dan telah berpaling bahkan tidak menatapku lagi? Apa yang kauharapkan aku mengerti? Aku sudah tahu Jaehyun sebajingan itu sejak awal. Tapi tetap saja―"
Sooyoung tercekat, tak mampu melanjutkan kata-katanya. Tiba-tiba saja matanya terasa panas. Apa yang telah dipendamnya selama ini seakan tak terbendung lagi. Dialihkannya pandangan dari pemuda berambutpirang di sampingnya. Namun Haechan menarik perempuan itu dalam rengkuhan. Berusaha menenangkannya yang tampak terguncang. Entah apa yang sedang dipikirkan seorang Sooyoung. Perempuan itu mulai terisak di bahu Haechan.
"Gwaenchana, Noona, Gwaenchana," bisik Haechan lirih. Ragu-ragu tangannya mengusap bahu Sooyoung yang bergetar. Apa sebenarnya yang tiba-tiba membuat Sooyoung menjadi serapuh ini? Sooyoung yang Haechan kenal selalu tampak tegar dan tidak manja. Meski menjalin hubungan dengan Jaehyun yang populer sekali pun, Sooyoung selalu terlihat santai dan apa adanya. Jika hanya karena perpisahan dengan seorang Jung Jaehyun, Sooyoung tidak akan sekacau ini.
"Maafkan aku, aku tidak bermaksud mengusirmu. Aku hanya tidak suka melihatmu menunggu sesuatu yang sudah pasti tidak datang." Melihatnya sungguh tidak nyaman. Jika Haechan tahu keberadaan Jaehyun sekarang, sudah pasti akan dia jemput laki-laki itu.
"Aku harus tetap bertemu Jaehyun, Haechan-ah," ujar Sooyoung sesaat usai mengangkat pandangan dengan mata yang basah.
"Ada apa, Noona? Kenapa bersikeras harus bertemu Hyung?" Tidak ada jawaban beberapa saat. "Kau sendiri tahu Jaehyun Hyung sudah menyakitimu."
"Tapi hanya dia yang mungkin bisa menjadi jawaban dari permasalahanku."
"Masalah apa? Bicara padaku, aku pasti membantu!"
Sooyoung menatap dua bola mata Haechan dalam. Sangat sadar ada kekhawatiran di sana. "Kau tidak bisa membantuku, Chan."
"Kenapa?"
"Aku hamil. Aku butuh Jaehyun."
Untuk sesaat dunia Haechan berhenti. Namun nyatanya memang, terkadang cinta bisa terlihat begitu bodoh.
•
•
'She no longer needs me'
I want you more, even if this reality is heavy and rough
I love you, I love you with all my heart-end03042020
Nb: First time ever bikin FF NCT 😂 yang sudah membaca, mohon maaf jika banyak kekurangan. Terima kasih rekomendasi lagunya kojehyung Aku sukaak huhu kenapa telat tahu T-T taunya lagu sedup sedup aja kalau NCT hwehe. Tengkyuuu💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Spotifict✓
Short Story"Why do you always listen to music so loud?" "To silence the loud thoughts inside me."