AFFAIR - 10

8.9K 521 114
                                    





"Kau yakin akan menerima pekerjaan ini liana?"

Liana mengangguk dengan sedotan yang menempel dibibirnya, beberapa teguk minuman diet yang diberikan oleh asistennya sudah berpindah keperutnya. Setelah meminta sang asisten menjauh, liana menatap lelaki yang duduk tepat disebelahnya.

"Aku suka tantangan, dan ini sangat-sangat menantang" seru liana ceria.

Mood liana pagi ini sangat bagus, photographer kali ini adalah seorang lengend. Siapa saja model beruntung yang dibidik oleh kameranya, sudah dapat dipastikan akan melambung namanya. Walau konsep kali ini akan cukup berani, namun liana tetap teguh pada pendiriannya, ia ingin semakin bersinar. Kesempatan seperti ini tak akan datang dua kali, dan tak akan ia biarkan kesempatan ini terbuang sia-sia.

"Suamimu tau?"

Raut wajah liana berubah merengut, mendecak kesal liana menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi yang didudukinya. Lelaki itu memang mengetahui pernikahan liana dan jeonel, terlebih dihadapan lelaki ini liana tak pernah menutupi sesuatu. Ia sudah percaya dan bergantung pada lelaki itu.

"Persetan dengan lelaki sialan itu! Kau tau?" Liana menengok kekanan-kiri, saat dirasa keadaan aman, ia mencondongkan badannya mendekat kearah lelaki itu, guna berbisik.

"Dia menyimpan tanktop wanita, sangat jelas itu bukan milikku. Sial, aku bahkan suka yang berrenda, tapi itu... hanya hitam pekat, dan norak! Sepertinya.. dia bermain dibelakangku"

"Kau tau, selama kami menikah aku harus selalu berlagak menjadi wanita yang diidamkannya. Manis, manja, perhatian, sial sangat merepotkan!"

Lelaki disamping liana terkekeh, pergerakan dimana lelaki itu mengusap kening dan menyeringai, membuat liana mengernyit kesal. Apa-apaan responnya itu?

"Kau lupa liana? Siapa yang membawamu naik setinggi ini? Suamimu"

"Hhhhhh.... menyebalkan! Aku tau itu, tapi apa kurangku? Badanku oke, aku cantik, berbakat, modis, hey! Aku adalah top model , tapi kenapa dia berani melakukannya huh?"

"Liana... kau sangat naif, untuk lelaki lajang sepertiku, mungkin wanita sepertimu adalah idaman, tapi.. untuk lelaki kaya raya, tampan nyaris sempurna, dan serius untuk membangun rumah tangga macam suamimu. Kau hanya remahan debu, dia bisa mendapatkan yang lebih darimu dengan sangat mudah"

Liana menggeram kesal, mulut lelaki dihadapannya memang selalu tajam dan menyebalkan. Namun dengan bodohnya liana terus saja berbagi masalahnya pada lelaki itu, saran yang diberikan bahkan selalu membuat darahnya mendidih seketika. Tapi.. jujur saja ucapannya selalu berarti, secara garis besar liana sering kali termakan oleh saran menyebalkannya.

"Apa kau yakin suamimu main belakang? Buktimu kurang kuat li.."

Liana mendecih kesal, namun raut wajahnya tampak berfikir. Memang nyatanya ia hanya menemukan tanktop saja, yang mungkin bisa saja jeon belikan untuknya, bisa saja semua hanya simpulan konyol dari liana kan?

"Mau bertaruh?" Seru liana dengan seringaian.

"For what?"

"Siapa yang gerogi lebih dulu, dia harus mengabulkan satu permintaan pemenang dengan suka rela? Setuju?"

Lelaki dengan senyuman manis melengkungkan kedua matanya itu terkekeh geli. Namun kemudian mengangguk setuju, bertepatan dengan staf yang memanggil keduanya untuk memulai pemotretan untuk brand pakaian yang akan mereka bawakan.

Pakaian? Rasanya kurang tepat, nyatanya kali ini mereka melakukan pemotretan semi telanjang. Dengan kaki yang dilenggokkan dengan mantap, liana yang pertama kali berdiri dan menanggalkan jubah hitam panjangnya, menyisakan panties kuning renda tipis yang membalut bagian bawahnya.

𝔸𝔽𝔽𝔸𝕀ℝ ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang