"Hello, Park Jinyoung."
Jinyoung mengernyitkan dahinya.
"What do you want?" tanya Jinyoung ketus.
"Tenang saja, aku bisa bahasa korea."
Jinyoung terlihat sedikit terkejut tetapi raut wajahnya tidak berubah sedikit pun.
"Apa yang kamu mau? Nyawaku? Tubuhku? Ambil saja kalau bisa," tantang Jinyoung.
Mark memiringkan kepalanya dan tersenyum, dia menepuk tangannya.
"Aku tidak menyangka kamu memiliki nekad sebesar ini," ucap Mark meremehkan Jinyoung.
Jinyoung mengepalkan kedua tangannya, dia mengeraskan rahangnya, menunggu balasan dari seorang Mark Tuan.
"Ijinkan aku untuk mengajukan beberapa pertanyaan, Park Jinyoung."
Mark beranjak dari tempat duduknya dan menutup pintu kamar tersebut, Jinyoung masih setia berdiri di tempatnya dan menghadap ke arah Mark.
Mark mendekatkan dirinya dan merapikan dasi Jinyoung yang berantakan.
"Apa yang dilakukan seorang Saint di tempat seperti ini?" tanya Mark.
Jinyoung membiarkan Mark membenarkan dasinya, "Bukan urusanmu."
"Benarkah?" tanya Mark sembari menatap kedua manik cokelat Jinyoung.
"Kamu yakin kamu tidak sedang dijebak sekarang?"
Jinyoung berusaha untuk tidak menunjukkan rasa khawatirnya, apakah yang Yugyeom katakan itu benar? Apakah benar ini hanya jebakan?
"Aku tebak, kamu disuruh oleh ketua Saint untuk datang ke tempat ini dengan tujuan menyelamatkan Saint yang terjebak di pesta ini, benar bukan?" tanya Mark sembari melipat kedua tangannya.
Jinyoung menelan ludahnya dengan kasar, "Itu bukan urusanmu."
"Aku anggap itu sebagai ya. Apakah kamu tidak menyadari ada sesuatu yang janggal?"
Jinyoung mulai mencuri pandang ke seisi ruangan, dia harus sigap apabila Code di depannya ini menyerang dia. Dia harus tau jalan keluar terbaik dari kamar ini.
Mark yang melihat tingkah Jinyoung pun memegang dagu Jinyoung dan mengalihkan pandangan Jinyoung kepada dirinya.
"Lihat lawan bicaramu ketika sedang berbicara."
Jinyoung kembali menelan ludahnya dengan kasar.
"Aku tanya lagi, apakah kamu tidak menyadari ada hal yang janggal?" tanya Mark.
"Hal janggal apa?" tanya Jinyoung.
Mark melepaskan dagu Jinyoung dan terkekeh.
"Saint bodoh. Ternyata kamu benar-benar tidak menyadarinya."
Jinyoung mengernyitkan dahinya, "Menyadari apa?"
"Tidak ada satu pun Saint yang menjadi tamu undangan pada pesta pernikahan tadi. Kamu tidak menyadarinya?"
Kali ini mata Jinyoung sedikit terbelalak, bagaimana mungkin dia tidak menyadari hal yang begitu penting?
Jadi benar kalau ini hanyalah jebakan semata? Apakah Code di depannya ini akan menghabisinya sekarang juga?
"Aku tidak menyangka kamu menjadi salah satu mangsanya."
"A-apa maksudmu?" tanya Jinyoung.
"Apakah aku harus menjelaskan situasi sekarang ini?" tanya Mark.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'll Proctect You || Markjin [TAMAT] ✔
Fanfiction"Whenever you need me, I'll come and find you" "Even if you don't call me, I'll always be by your side" Dunia ini sudah penuh dengan Corrupter. Mark Tuan, salah satu Corruption Demon berusaha memengaruhi manusia dan menjadi Corrupter. Park Jinyoung...