About: : NEED and LOVE

INTRO

About: NEED and LOVE

Jeon Jungkook X Lalice Manoban

Rate : T-M

.

.

.

Happy Reading!

.

.

Lalice, atau panggil saja Lisa.

Anak sastra inggris yang lagi ngejar gelar Sarjana. Kuliahnya baru sampai semester 2, masih anget, masih disebut maba dan belum kesampean dipanggil senior sama adik tingkat. Kesibukannya selain menuntut ilmu yaitu cari duit, lewat kerja freelance di toko Kosmetik punya temen masa SMA nya dulu.

Lisa juga aktif di beberapa unit kegiatan mahasiswa atau UKM atau ekskul kalau jaman sekolah. Salah satu favoritenya yaitu UKM Kesenian. Si cantik berponi ini gabung di divisi Modern Dance karena sesuai sama basic nya yang hobi nari dari jaman masih taman kanak-kanak.

Sedikit cerita soal bagaimana Lisa bisa diterima di UKM Kesenian.

Awalnya Lisa dimintai sahabatnya, Jisoo untuk jadi back up dancer di acara kampus karena salah satu member yang harusnya tampil bareng mereka cidera. Lisa yang tiap hari nempelin Jisoo dari matahari muncul sampe ngilang jadi tahu sedikit koreografi lagu yang mau dibawain di lomba kampus tingkat kota itu. H-3, Lisa dilatih abis-abisan sampai mantep dan akhirnya mengharumkan nama kampus karena juara satu di lomba tersebut.

Karena itu, Lisa dapet kesempatan gabung Kesenian lewat jalur VIP, tanpa tes, tanpa ospek. Audisi yang dia ikutin sekedar formalitas biar peserta yang lain ga iri, padahal tanpa harus joget di panggung depan juri pun, Lisa sudah auto jadi anggota pada waktu itu.

Semuanya menyambut dengan baik,

Cuma satu yang sedikit terlihat tidak suka.

Jeon Jungkook.

Anak IT semester 5 yang juga merangkap jadi ketua UKM Kesenian.

Walaupun sudah liat bagaimana kerennya Lisa waktu bawain Lagu Bitch Better Have My Money yang bikin kampus mereka menyandang juara 1, Jungkook tetap kekeuh kalo si Lisa ini harus ikutan Audisi buat bisa gabung. Dan walaupun Lisa udah joget dengan lincah pake lagu Swalla, Si Jungkook ini nyatanya masih saja meragukan Lisa. Entah apanya yang diragukan, karena kalau skill, jelas Lisa sudah matang, sudah siap tempur kapanpun.

Lisa tiba-tiba jadi sering pegang HP karena Paketu terus ngechat buat tanya-tanya. Entah itu pengalaman dance, biodata, prestasi, bahkan status pun sempet ditanya oleh Paketu Jeon ini. Lisa merasa seperti diinterogasi, sekaligus di modusin.

Untungnya Lisa bukan tipe yang gampangan. Jungkook sering usil lewat ketikannya, Lisa pun tak kalah usil untuk membalas si Jungkook ini. intinya, Lisa tak mau kalah.

H-5 menuju hari perdana Lisa latihan di UKM Kesenian setelah resmi jadi anggota. Dan selama itu pula, Whatsapp nya yang biasanya rame karena grup kelas kini rame juga karena notif dari Paketu. Mereka cepat akrab, dua duanya suka bercanda dan Lisa pun tidak keberatan dengan candaan Jungkook yang kadang bersifat sarkas bahkan sampai dewasa.

Lisa berusaha fleksibel, menyesuaikan diri dengan lawan bicara. Toh dia juga memang mengerti hal-hal seperti itu, jadi apa salahnya ikut menanggapi percakapan yang iya iya dari si lawan bicara?

Kurang dari seminggu, mereka sudah dekat.

Benar-benar dekat karena sepertinya Lisa mulai tertarik dengan Jungkook dan segala hal ajaib yang dilakukannya.

Namun wanita ini menolak baper, masih berpikiran waras dan menganggap kalau modus dari si Ketua ini benar-benar berupa modus yang tidak serius. Hanya iseng belaka. Apalagi sekarang Fuckboy sedang menjamur, Lisa harus membangun benteng agar tidak baper pada orang yang salah.

Atau setidaknya,

Buat si Jungkook baper duluan, baru Lisa mau jatuh hati.

Tidak mudah memang, makanya Lisa sering curhat pada Jennie—kakak tidak sedarahnya—. Ia kadang menunjukkan isi roomchatnya bersama Jungkook pada tetangganya itu. Dan jawaban dari Jennie sering terngiang-ngian setiap hatinya akan goyah.

"Jangan dulu baper." Katanya.

Simpel, tapi setiap Lisa dugun-dugun alias deg-degan gara-gara rayuan Jungkook, entah kenapa kata-kata jennie langsung muncul, memperingatkan.

Membuatnya kembali waras dan waspada.

Omong-omong, Hari minggu nanti adalah ulang tahun Jungkook. anak kesenian sudah mengundangnya dalam grup chat bernama "Jangan invite Jungkook". isi percakapannya adalah rencana buat ngeprank si Paketu, dan peran Lisa di sana Cuma jadi tukang beli kue diem-diem.

Well, seenggaknya gaharus nangis-nangis atau teriak marah-marah, jadi Lisa sih oke-oke saja.

Tak lupa membeli sebuah loli berukuran sedang berbentuk hati dan menempelkan sebuah sticky note dengan doa nyeleneh untuk menghibur Jungkook nanti.

Anehnya, si gadis malah tak bisa tidur di malam hari. Sibuk melamun sambil maskeran, memikirkan apa yang akan terjadi besok, di hari ulang tahun Jungkook.

Apa Pranknya bakal lancar?

Apa gabakal garing?

Semoga besok dia gabakal ngerusak suasana.

Soalnya Lisa ini tipe yang gabisa bertahan lama-lama dalam situasi serius. Hening bentar aja Lisa bisa tiba-tiba ketawa, meski ga ada hal lucu sekali pun.

Yang paling dia pikirin, kapan dan bagaimana cara ngasihin lolinya?

Jujur saja, Lisa takut dicie-cie in. Lisa takut disangka macem-macem. Gimana kalo nanti yang lain pada bawa kado yang lebih keren buat Jungkook? permen loli doang mah gabakal ada artinya dimata Jungkook.

Loh, kok jadi ngarep hadiahmu bakal berarti buat Jungkook sih, Lis?

Segera saja wanita itu bangun dan menuju ke kamar mandi, membersihkan maskernya sekalian menyegarkan kembali otaknya yang sempat bermasalah.

"bodo amat lah, gimana nanti aja." ujarnya sambil melempar diri ke kasur, menggulung tubuh dalam selimut ijo kesayangannya sampai gadis itu tampak seperti Onigiri, lalu tidur setelah berusaha mengosongkan pikirannya yang entah kenapa jadi dipenuhi oleh 'Jeon Jungkook' akhir-akhir ini.

.

.

.

.

NEXT?

.

.

.

.

.

Hallo, saya Author dari kisah ini.

Saya menerima kritik dan saran untuk kisah saya, apalagi saya masih belajar membuat cerita menggunakan bahasa yang santai alias non-formal. Karena itu, mohon jika ada kesalahan, atau misalnya punya saran, silakan bagi tahu saya :)) saran sekecil apapun, kritik sepedas apapun, saya akan terima dengan lapang dada :)

Semoga suka cerita ini,

Berikan Vote dan jangan lupa komen agar saya terus semangat melanjutkan cerita ini!

See you next time, yeorobun!

—your 1004