prolog

22 4 1
                                    

Mengapa kau datang jika akhirnya meninggalkan, mengapa kau memberi harapan jika akhirnya kau memberi luka yang begitu dalam, mengapa kau memberi kenangan tapi berakhir rintihan kesakitan, mengapa kau membuat diriku tersenyum lalu membuat diriku menangis dalam diam.

Tenyata aku faham aku hanya di kejar oleh harapan tanpa kepastian dan berakhir dengan janji janji tanpa ada pembuktian dan disini aku hanya bisa menangis dalam kesendirian.

~Anatsya Andriana Adijaya~

"Lo jahat, gue benci sama Lo" ucap seorang perempuan sambil memukul dada bidang milik laki laki tersebut.

Laki laki tersebut bukan nya melepaskan pelukannya malah mempererat pelukannya, perempuan itu mencoba melepaskan pelukannya, sampai akhirnya perempuan tersebut dapat terlepas dari pelukan laki laki didepannya.

Plak

Satu tamparan mendarat di pipi cowok yang ada didepannya, dengan air mata yang sudah lolos jatuh dari wajah perempuan tersebut.

"Gue benci sama Lo, gue nyesel pernah kenal sama Lo,hiks..., gue benci pernah berhubungan sama Lo, gue benci semua itu,hiks..."

Laki laki tersebut hanya diam dengan wajah datar nya tanpa ingin bersuara, laki laki tersebut mulai berjalan maju ke arah perempuan tersebut, tapi saat perempuan tersebut sadar bahwa laki laki di hadapan nya mulai berjalan ke arahnya, dia pun memilih untuk berjalan menjauh dari laki laki tersebut, saat laki laki tersebut mulai dekat dengan nya dia pun memilih untuk berlari dan menjauh dari laki laki tersebut.

perempuan tersebut dengan wajah yang di penuhi air mata terus menerus berlari tanpa ingin menghentikan langkahnya, ditemani air hujan yang turun dengan derasnya, sampai akhirnya.

Brak

Tubuh gadis itu terpental jauh beberapa meter dari tempat terakhir di berlari, darah mulai keluar dari tubuh perempuan tersebut.

Samar-samar dia dapat melihat laki-laki tadi yang mengejarnya terdiam kaku menatap dirinya, hingga kegelapan mengambil kesadarannya.

ANGGANATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang