Jungkook memainkan pena yang ada jarinya seraya menatap beberapa tumpukan laporan pembelanjaan di pack nya. Tak berapa lama seseorang mengetuk pintu ruangan kerjanya, Jungkook menoleh lalu memberi kode agar orang itu masuk ke dalam.
"Kau masih di sini, ku kira kau datang ke pesta Eunseo.." ujar orang itu seraya tersenyum lebar lalu memberikan Jungkook beberapa tumpukan laporan.
"Aku masih mengurus laporan ini, apa yang kau bawa ini, Byungchan?" tanya Jungkook.
"Laporan laba rugi ladangmu dan kebun bunga milik Luna Jeon.." jawab Byungchan. Byungchan merupakan salah satu Beta kepercayaan Jungkook. Jungkook cukup sering mengandalkannya untuk mengurus keadaan para pegawainya beserta ladang dan lahan milik keluarganya.
"Lalu kau sendiri kenapa masih di sini? Bukankah kau bilang akan datang kesana bersama mate-mu." celetuk Jungkook.
"Aku sedang menunggunya selesai bersiap-siap, kami akan pergi setelah ia selesai. Lalu kau sendiri kenapa tidak bersiap-siap? Apa kau tidak ingin menghadirinya? Pestanya akan dimulai 5 menit lagi." cecar Byungchan seraya melirik arlojinya sekilas.
"Entahlah, aku sedang malas pergi kemanapun. Kepalaku terasa pening usai memeriksa laporan ini." jawab Jungkook seraya memijat pelan pelipisnya.
"Kau harus terbiasa dengan itu, setelah Ayahmu pensiun maka kau yang akan menggantikannya. Dirimu akan terus-menerus berhadapan dengan laporan seperti ini setiap waktu." ujar Byungchan seraya tersenyum tipis.
"Aku tahu itu.." dengus Jungkook.
"Datang saja ke pestanya, bukankah mate-mu ada di sana? Karena aku belum pernah melihatnya di kampus, mungkin nanti aku harus mencarinya dan menyapanya."
"Jangan macam-macam dengannya!" desis Jungkook posesif. Byungchan hanya tertawa merespon ucapan Jungkook.
"Hei, aku hanya ingin menyapanya. Aku ini sudah memiliki mate, untuk apa aku mengambilnya darimu. Ya ampun, kalau begitu lebih baik kau cepat bersiap dan datang kesana. Disana pasti ada banyak Alpha yang belum memiliki mate, jangan biarkan gadismu itu direbut oleh mereka." tutur Byungchan yang seketika membuat Jungkook menggeram marah.
Jungkook mengepal erat pena di telapak tangannya hingga urat-uratnya makin nampak jelas. Byungchan seketika terdiam lalu menelan salivanya menyesal telah berkata seperti itu pada Jungkook. Shit! dia benar-benar sudah membuat neraka untuk dirinya sendiri. Byungchan mengalihkan pandangannya pada smartphone di tangan kirinya lalu memasukan ponselnya itu ke dalam saku.
"Sepertinya aku harus pergi sekarang, mate-ku sudah selesai.." pamit Byungchan seraya mengulum senyumnya lalu pergi kembali meninggalkan Jungkook sendiri.
Jungkook menghela nafasnya lalu merapikan tumpukan laporan itu, ia menggertakan giginya namun tak berapa lama perutnya berbunyi. Jungkook pun bangkit dari kursinya lalu pergi menuju kamarnya untuk mengganti pakaiannya, dia memutuskan untuk datang sebentar ke pesta Eunseo setelah ia mengisi perutnya.
Jungkook mengendarai mobilnya lalu berhenti di depan minimarket yang letaknya tidak jauh dari Bar acara ulang tahun itu. Saat memilih makanan, Jungkook tiba-tiba saja merasa gelisah. Ia berusaha menenangkan pikirannya, namun wolf-nya terus memberi pertanda sedang ada yang tidak beres. Jungkook dengan cepat mengambil beberapa onigiri dan tiga botol minuman lalu pergi membayarnya. Tiba-tiba saja kepalanya berdenyut hebat dan telinganya berdenging, pikirannya pun seketika tertuju pada Dahyun.
"Dia sedang mengalami heat.." gumam Jungkook pelan.
Jungkook dengan cepat membayar makanannya lalu pergi keluar dari minimarket itu. Namun baru saja ia hendak membuka pintu mobilnya, wolf-nya kembali mengganggunya. Saat Jungkook memutar badannya, tiba-tiba ia sedikit mencium feromon peach dan vanilla yang cukup tajam dan memabukkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reflection ✔
Manusia SerigalaMemilih atau menolak takdir yang sudah ditetapkan adalah keputusan yang tidak mudah bukan? Lalu yang mana yang akan kau pilih? Menerima kemutlakan itu atau melawannya? Note : - ⚠⚠ little bit mature ⚠⚠ - penjelasan bahasa yang sedikit rumit - mungk...