Selamat membaca
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Setelah tiga hari aliya di rawat dirumah sakit, sekarang diperbolehkan pulang dan tentunya bukan ke rumah oma dan opa nya lagi. Melainkan kerumah barunya.
.
.
.
.
.
.
Aisyah sedang membereskan baju aliya dan aliya duduk di sofa depan Asiyah, sedangkan zulhan sedang membayar administrasi"Ibu benarkah hari ini kita tidak tinggal lagi di rumah oma?"
"Iya sayang" jawab aisyah tanpa melihat aliya karna sedang fokus membereskan baju aliya, sedangkan aliya cemberut dia gak mau pindah kerumah barunya.
Ceklek
"Kaka" teriak seseorang, Aliya dan aisyah menoleh ke asal suara dan ternyata Marsya
"Assalamualikum dong sayang bukannya teriak" tegur aisyah
"hehe Waalikumsalam maaf bu habisnya marsya seneng ka aliya sekarang pulang"
"Benarkah?" tanya aliya, marsya mengangguk.
"Marsya, duduk sini" ajak aliya, marsya pun menurutinya dan duduk di dekat aliya. Aliya memegang tangan Marsya
"Marsya maafkan kaka, waktu itu kaka bukannya gak mau kamu tidur di kamar kaka. Tapi, kaka gak suka kalau orang gak kenal masuk kamar kaka" ucap aliya merasa bersalah
"Gapapa ka aku juga ngerti ko, waktu itu kitakan baru ketemu 2 kali belum kenal satu sama lain. Dan maafkan aku juga ya ka telah tidur di kamar kaka"
"Gapapa mulai sekarang kamu bebas mau tidur di kamar kaka ke, mau dimana pun bebas gak usah minta izin lagi ya" ucap aliya sambil mengelus rambut marsya
"Benarkah ka?" ucap marsya girang, aliya menganggukkan kepalanya. Secara tiba-tiba marsya memeluk aliya. Aliya dibuat kaget dengan pelukan marsya tiba-tiba dan membalas pelukannya
"Kaka sayang kamu marsya kita harus tetep bersama yah" ucap aliya masih posisi pelukan
'Tidak akan aku akan membuatmu tersiksa' ucap marsya menolognya
"Iya ka" jawab marsya menganggukkan kepalanya di dalam pelukan sang kaka
Aisyah yang sedari tadi memperhatikan kedua anaknya tersenyum bahagia, dia senang akhirnya aliya bisa menerima dirinya dan marsya. Dengan kebahagiaannya aisyah menintikkan air mata bahagianya. Aliya yang melihat itu pun melepaskan pelukannya
"Ibu kenapa menangis? Apa yang membuat ibu menangis apa aliya bikin salah sama ibu?" tanya aliya,
"Ibu jangan nangis" ucap Marsya.
"Ibu gapapa, ibu bahagia kalian bisa akur seperti ini. Ibu sangat-sangat bahagia, ibu mengharapkan kalian selalu bersama, sayang satu sama lain" ucap aisyah terisak. Aliya dan marsya berdiri dari duduknya menghampiri sang ibu yang sedang menangis terisak
"Ibu kami akan selalu bersama, bahagia bersama pokoknya semuanya kita akan lakukan sama-sama" ucap aliya
"Iya ibu kita harus hidup bahagia tanpa ada yang tersakiti dari Kita semua"
"Ibu sangat sayang sama kalian"
"Aku juga sangat sayang ibu" ucap aliya dan marsya bersamaan memeluk aisyah, aisyah dibuat nangis terharu. Tak lama berpelukan seseorang datang
"Eh lagi ada yang bahagia dan mengabaikan ayah" ucap zulhan
"Apaan sih ayah jangan mengacaukan kebahagiaan kami" jawab aliya
KAMU SEDANG MEMBACA
Hidupku
Short Storykekecewaan, Penghinatan, Kehancuran. "Apakah aku masih pantas untuk mendapatkan kebahagiaan? Atau takdirku memang harus begini? Tidak memiliki kebahagiaan. Jangankan kebahagiaan keluarga saja menjauhiku karena, sebuah kesalah pahaman yang membuatnya...