"Jika bulan dan bintang selalu mendampingi langit malam bahkan tertutup awan sekalipun, apakah kamu akan ada di sampingku saat kamu memiliki seseorang?"
~ Latisya
Hai guys, akhirnya aku update juga
Enjoy the story
Happy Reading^^
Mereka makan malam dengan suasana yang hening dan canggung. Itu semua karena Kendra yang masih mendiami Eza. Ezapun tahu jika adiknya mendiami dirinya, untuk mencairkan suasana dia berniat untuk memainkan sebuah permainan dengan mereka semua setelah makan malam selesai.
Semuanya berkumpul di ruang keluarga sekarang. Dan Kinan mengusulkan untuk bermain permainan tebak gaya. Setiap tim terdiri dari 4 orang, namun mereka bingung siapa yang menjadi jurinya.
"Gue gak ikut deh." Ucap Kendra bangkit dari duduknya.
"Kenapa?" tanya Eza.
"Ngantuk." Jawab Kendra sambil berjalan ke arah tangga.
Eza tahu jika Kendra berbohong, tapi apa boleh buat.
"Ganjil, harus ada yang keluar satu." Ucap Eza.
"Biar aku aja Bang yang jadi juri." Latisya mengajukan diri.
"Oke kalo gitu, tiga lawan tiga." ujar Mira.
Mereka memulai permainan dengan semangat, tim Fia-sepupu Kendra- memulai terlebih dahulu, sedangkan tim Kinan yang menebak. Mereka semua tertawa saat Kinan memperagakan gaya yang harus tim lawan tebak. Sampai-sampai tim lawan tidak bisa menebak karena ketidakjelasan gaya yang diperagakan Kinan.
Tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 9. Kinan sudah mengantuk, karena sedari tadi dia menguap terus menerus. Kinan meminta Latisya untuk mengantarnya ke kamar. Sebenarnya Latisya ragu, karena pasti dia akan bertemu dengan Kendra. Tapi, dia tak tega melihat Kinan yang merengek meminta dirinya yang mengantarnya.
Latisya dan Kinan berjalan menaiki tangga kemudian membuka pintu kamar. Latisya sedikit terkejut karena tidak ada Kendra disana. Lalu dia pergi kemana, itu yang ada di pikiran Latisya.
"Kak Kendra kemana ya Kak?"
"Gak tau."
"Mungkin di balkon kali ya. Kinan tidur ya Kak, temenin dulu kalo Kinan udah tidur banget baru Kakak boleh turun ke bawah."
"Iya-iya."
Latisya duduk di samping kasur Kinan sambil mengusap lembut kepala Kinan. Walaupun dia kelas 5 SD, tapi dia masih menunjukkan sikap kekanak-kanakannya. Semoga saja Kinan siap untuk menghadapi dunia remajanya.
Setelah dirasa Kinan telah tertidur pulas, Latisya keluar kamar dan melihat mereka yang di bawah sedang bermain kartu 'Uno'. Latisya ingin ke bawah, namun dia khawatir dengan Kendra. Jadi, dia memutuskan untuk mencari Kendra ke balkon.
Latisya melihat pintu yang menuju keluar terbuka sedikit, mungkin benar Kendra ada di sana. Semakin dekat dengan pintu semakin gugup pula Latisya. Dengan perlahan Latisya membuka pintunya. Balkon itu cukup luas, dan menghubungkan dengan area terbuka yang berada di sampingnya. Mungkin bisa dibilang rooftop.
Dia berjalan ke arah rooftop dan menemukan seseorang yang dia cari sedang duduk di kursi yang membelakangi dirinya. Namun Latisya terkejut saat melihat lelaki itu sedang menghisap rokok. Dengan sedikit keberanian dia berjalan mendekatinya.
"Ngapain lo disini? Katanya ngantuk." Ucap Latisya membuat Kendra menoleh terkejut.
"Kok lo ada di sini? Tau dari mana gue disini?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Apakah Mencintai Itu Salah? [Completed]
Teen Fiction[SUDAH TERBIT] Kisah seorang wanita biasa yang merasakan jatuh cinta. Namun tidak ada dari satupun pria yang sadar akan kehadiran dari cinta wanita itu