05

17 5 2
                                    

Jangan lupa vote dan komennya yaa kalau kalian suka sama cerita aku. Thanks u... Happy reading

----

"tes.. tes.. Bagi seluruh siswa diharapkan keluar tenda sekarang" ucap kakak pembimbing menggunakan toa.

Seluruh siswa yang mendengarkan perintah tersebut bergegas ke luar tenda dan menghampiri suara tersebut.

"oke udah kumpul semua?" ucap bunga salah satu kakak pembimbing disana.

"sudah" balas mereka serempak.

"oke, sekarang waktunya kita keliling melewati rute yang telah dipilihkan oleh kakak pembimbing disini, sekarang kalian akan dibagi kelompok"ucap bunga. "kelompok 1 dania, salsa, serli, zacky, dan doni.
Kelompok 2 bulan, reyfa, tiara, angkasa, dimas"

"yey kita bertiga"ucap bulan saat bunga masih membagikan kelompok

"hai neng bulan, kita sekolompok nih" ucap angkasa yang tiba - tiba datang menghampiri mereka bertiga

"ehh inget lo, dia udah punya bintang" balas dimas

"nih ya sebenernya tuh bulan mau nya sama gue, tapi karena si bintang nembak duluan, jadi terpaksa nerima bintang" ucap angkasa sambil membanggakan dirinya sendiri.

"dihh geer banget lu, daripada sama lu mending gue gausah pacaran" ucap bulan yang disertai tawaan oleh teman - temannya.

"bulan kok jahat sama ab-" omongan angkasa terhenti saat kakak pembimbing memberitahu syarat - syaratnya.

"kalian mengerti" ucap bunga lagi dengan suara yang besar.

"mengerti kak"

"sekarang silahkan jalan, jangan sampai tersesat ikuti jalurnya" ucap bunga. Dan mereka pun pergi bersama kelompok yang telah ditentukan.

***

Mereka terus menelusuri jalan yang telah ditentukan oleh para kakak pembimbingnya.

"ihh kok seremm" ucap angkasa

"lo cowok kan?" ucap bulan

"iyalah gue ganteng gini ya jelas cowok lah" ucap angkasa membanggakan dirinya.

"cowo kok takut" ucap bulan seraya melangkahkan kakinya mendahului angkasa.

"yailah gue berani kali, lo diajak becanda aja kagak bisa, gue aneh sama bintang kok maubsama cewek kayak lo" celetus angkasa sambil jalan dibelakang bulan.

"gue juga aneh kok bintang Sama dimas mau punya temen kayak lo!" cetus bulan seraya memasang muka mengejak. "dim kenapa lo mau temenan sama dia sih?" Tanya bulan

"wah songong lo! Nih ya-"

"kalau kalian berantem terus kapan nyampe nya!" reyfa

Mereka pun akhirnya diam tidak ada yang membuka suara, mereka menelusuri rute yang telah ditentukan kakak pembimbingnya

"ehh woi bentar deh kayaknya gue denger sesuatu" ucap angkasa membuat mereka berhenti sebentar.

"apaansih lu jangan becanda disini bego" cerca bulan

"gue gabercanda bambang, lu dengerin sendiri"

Saat mereka sedang fokus mendengarkan apa yang tadi angkasa dengar saat itu juga mereka mendengar suara Tawa yang sangat besar. Dan seketika mereka pun lari semampu mereka.

"aduhh" ucap bulan saat ia jatuh karena tersandung ranting pohon. Saat itu juga seseorang memegang pundaknya. Saat bulan ingin lari tangannya malah dipegang oleh orang itu.

"aduhh tolong lepasin saya, saya masih pengen hidup" ucap bulan tidak berani melihat kebelakang. Saat itu juga orang yang memegang tangan bulan tertawa dan mengusap rambut bulan.

"lo lucu ya gue bagas" ucap seseorang itu. Sontak membuat bulan menengok kebelakang.

"bohong! Lo pasti setan atau penjahat kan, ngaku lo!" ucapnya. Bagas tidak menjawab ia hanya mengelus puncak rambut bulan.

"lo ngapain disini? Temen lo mana?" Tanya bagas dan bulan langsung menceritakan bagaimana kejadiannya hingga bulan tertinggal sendiri di tengah hutan.

"ohh sorry, kayaknya kalian Kira yang ketawa setan ya?" Tanya bagas
"yang ketawa tadi gue, gue lagi ngobrol sama tio" ucap bagas yang membuat bulan terdiam dan akhirnya ketawa.

"yaampun. Gue kira setan loh kak" ucap bulan

"lagian ngapain ngobrol tengah hutan kayak gini?" tanya bulan heran.

"lah gimana sih, kan gue yang jaga di post 2. Noh disana noh" jawab bagas sambil menunjuk Post tempat ia jaga.

"yaudah yuk gua anter sampe tenda" ucap bagas yang langsung memegang tangan bulan dan membawanya keluar hutan.


Stay In HereTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang