I walked alone on a street filled with lights, and everyone looks so happy.
🌻
Happy Reading
🌻Hari ini Edelweiss sudah diizinkan pulang dari rumah sakit. Lebih tepatnya-- memulangkan diri. Kalau saja Edelweiss tidak merengek pada dokter Sehun ingin segera pulang, mungkin hari ini dia akan membakar rumah sakit itu saking bosannya. Tidak juga, sih.
Wajar saja Edelweiss merengek pada dokter Sehun. Karena Sehun yang notabenenya adalah omnya sendiri. Sehun adalah adik sepupu dari Almarhum ayahnya Edelweiss. Kalaupun Edelweiss bukan keponakannya, Sehun bisa saja membius anak itu karena dia sangat menyebalkan. Tidak, hanya bercanda. Tapi serius! Edelweiss itu menyebalkan!
"Ini kalo pusing, diminum ya. Minumnya abis makan. Cepet sembuh, Bawel," Sehun mencubit hidung Edelweiss yang sedari tadi sudah tidak sabar untuk pulang. Dia bahkan tidak duduk dan terus menarik-narik tangan Lucas saat Sehun memberi obat untuknya.
"Makasih ya, Om dokter. Btw, aku nggak bawel ya, Om! wlee."
"Iyaa semerdeka kamu aja."
"Makasih ya om dokter. Maaf kalau pasiennya minta dikubur hidup hidup nggak bisa diem gini. Kita pulang yaa, kalau ada waktu mampir ke rumah lah, Om. Sama tante Yuna hehe. Sama Rachel juga, kangen nih sama anaknya Om hehee."
"Iyaa-iyaa nanti kalau nggak sibuk om mampir yaa."
Edelweiss menarik Lucas keluar dari ruangan Sehun. Sehun hanya terkekeh pelan dan kembali melanjutkan pekerjaannya.
Sampai di mobil, senyum Edelweiss tak henti hentinya merekah. Lucas yang melihat adiknya se-exited itu hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Jangan sakit-sakit lagi. Kamu kalau sakit bawel."
"Berarti kalo nggak sakit aku kalem kan? Hahaha! akhirnya kakak ngakuin."
"Kalem sih kalem. Tapi galak. Siapa sih ngajarin kamu galak? Kakak kamu aja nggak galak."
"Aku belajar sama Somi."
"Ohh Somi pacarnya Felix itu?!"
"Ih kok tau?!"
"Felix kan suka ghibah. Pas dia diterima Somi langsung ributin grup musik."
Edelweiss mengidikkan bahunya. Ia membuka Handphone dan mengirim kan pesan pada Mark.
[ Markonjing ]
Aku pulang hari ini |
Tak perlu menunggu lama, pesan itu segera dibalas oleh Mark.
| Seriously?!!
| Oh Goshh aku kangen banget
| Kamu udah sampe rumah?
| Aku boleh kesana?
| Ya Yaaa Boleh Yaaa?
KAMU SEDANG MEMBACA
Pulau Jingga ✔
Fanfiction''Dia Bumi, dan kamu Angkasa. Lalu aku apa? Hanya jurang pemisah antara kalian berdua." Tertulis saat sinar pagi berbangga. Cinta yang tulus oleh dua hati yang berbeda, menulis cerita Istimewa. Kisah gadis dengan berjuta cerita dalam hidupnya. Pers...