🍃nct Q

2.7K 301 0
                                    

"Kembalilah, Renjun. NCT membutuhkanmu. Aku, Taeyong, dan Kun sudah mendiskusikan ini berulang ulang kali namun tetap saja hanya satu nama yang selalu kita sebut, Huang Renjun."

"NCT Q yang menggunakan sistem 'quality'. Tanpamu, NCT Q tidak berarti apapun. Kau berpengaruh besar untuk ini. Jadi kami mohon, kembalilah. Kau juga bisa mengembalikan jutaan hati yang sudah kau sakiti sebelumnya."

Renjun meletakkan kepalanya diatas meja dengan sebuah kertas dimeja dan pulpen ditangannya

Renjun kembali mendongak lalu meraih ponselnya

Mark hyung
Kau sudah memikirkannya?

Mark hyung
Kuharap kau menggoreskan tanda tanganmu diatas kertas itu

Taeyong hyung
Aku tidak memaksa tapi pikirkan nasib kami jika kau menolak?

Kun-ge
Bantu seseorang jika kau mampu. Mari kita mulai dari awal

Renjun menghela nafas berat lalu melempar ponselnya ke sofa yang ada dibelakangnya

Ia menyandarkan kepalanya pada sofa sambil mengangkat kertas tadi

Surat Pembatalan Putus Kontrak

"Sesuatu yang sudah diputuskan tidak akan bisa diubah lagi."



















"Hey, awas!"

Seseorang mendorong tubuh Mark hingga terjatuh ditepi trotoar

"Hey, kau tidak apa apa? Astaga, aku tidak menyentuhmu kan?"

Mark mendongak menatap perempuan yang menolongnya dari kecelakaan barusan

"Kau?"

"M– Mark Lee? Ah, maafkan aku. Apa kau terluka? Bahaya jika kau sampai terluka, aku bisa dituntut nanti."

Mark dan perempuan itu menatap sekitarnya yang agak ramai karena insiden hampir tabrakan barusan

"Uhm, kupikir kita harus pindah dari sini." bisik Mark lalu menarik lengan perempuan tadi dan membawanya ke sebuah cafe terdekat disana

"Aku akan memesan minuman dulu, kau tunggu disini ya?" ucap Mark namun perempuan itu menahannya

"Tidak perlu, terima kasih."

"Ah, baiklah."

"Kenapa kau bisa ada dijalanan? Kau hampir tertabrak jika aku tidak segera mendorongmu, atau lebih tepatnya menyenggolmu dengan keras."

"Kau sendiri sudah sembuh? Sampai bisa berkeliaran seperti ini?" tanya Mark balik

"Iyaa, aku baru saja diperbolehkan pulang. Aku sudah sembuh, itu hal baiknya."

Perempuan yang menolong Mark tadi adalah perempuan yang sama dengan yang ada dirumah sakit ketika Mark menjalani karantina

"Kau belum menjawab pertanyaanku tadi." ucap perempuan itu

"Ah, iya. Tapi aku agak malu mengatakannya."

"A– apa itu privasi? Tidak apa, tidak perlu memberitahuku tapi agak berbahaya juga berada diluar kan?"

"Tidak, ini bukan privasi. Sebenarnya aku sedang mencari tempat tinggal Renjun. Aku bertanya pada Chenle dan dia bilang tempatnya ada disekitar sini."

"Kau ingin menemui Renjun?"

"Hm, ada suatu hal penting yang ingin kubicarakan padanya. Beberapa hari ini kami memang sering bertemu dan bicara."

"Tapi hal buruknya adalah aku tidak tahu dimana ia tinggal." lanjut Mark

"Kurasa aku tahu, aku pernah melihatnya tempo hari."

"Benarkah? Dimana? Tolong beritahu aku."

"Ada sebuah apartemen yang tidak jauh dari sini, aku melihatnya masuk kesana tapi aku tidak tahu dia ada dikamar yang mana. Hanya itu yang kutahu."

"Taeyong hyung bilang dia pernah bertemu Renjun di rumah sakit yang sama dengan kita dikarantina saat itu, kau tahu itu?"

"Aku hanya mendengar ini, tidak tahu kebenarannya. Dia sering ke rumah sakit itu untuk sekedar check up atau bermain main."

"Bermain main?"

"Iya, salah satu dokter disana adalah temannya jadi dia menemani dokter itu. Ada yang bilang kalau Renjun memiliki tugas disana, yaitu mengomeli pasien keras kepala. Ya, itu tidak masuk akal."

Mark terdiam sambil menatap keluar jendela cafe

[ii] Petrichor✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang