Lisya masih khawatir dengan keadaan Devan yang masih di tangani dokter. Lisya juga sudah memberitahu orang tua Devan bahwa devan masuk rumah sakit. Orang tua Devan udah otw kemari. Sedangkan lisya sebdiri masih nangis tidak peduli dengan dirinya sendiri yang pakaiannya masih kotor terkena Devan.Lalu tidak lama mama Devan datang menghampiri Lisya.
"Udah sayang gpp, jangan nangis,Devan pasti baik baik aja. Anak mama kuat kok." ucap Siska (mama devan)
"Tapi, ini salah aku tan, ini gara gara aku." ucap Lisya
"Udah udah jangan salahin diri, sekarang kamu ganti baju dulu lalu nanti kita masuk ke kamar Devan." ucap Siska
"Nggak, aku ga mau, pokonya aku harus liat dulu." -Lisya
"Tidak sekarang kamu ganti baju dulu. Mbak tolong ini ya calon anak mantu saya." kata Siska pada Lisya dan pada asistennya.
"Baik, nyonya." ucap asistennya
"Ayo kamu sama mbak Tri dulu yaa."
Akhirnya lisya pun hanya menurut pada kemauan siska, dia dan mbak Tri asisten siska perdi ke sebuah salon. Lisya yang masih kacau hanya mengikuti saja.
"Maaf non, duduk di sini dulu ya biar saya ambilkan baju." -Mbak Tri. Lisya menjawab dengan anggukan. Lalu mbak tri mengambilkan naju untuk Lisya, dan menyuruh lisya mandi lalu pakai pakaian tersebut.
"Nah cantik sekali, sekarang non duduk dulu yaa." ucap Mbak tri, dan Liaya tetap aja nurut. Mbak Tri mempoles make up ke wajah Lisya, lisya yang sadar dengan hal itu pun protes.
"mbak ini apa apaan sih, kok ga perasaan banget, calon suami saya sedang di rumah sakit berjuang demi nyawanya, tapi saya kok malah di dandanin kayak gini. Kayak mau pesta aja." protes Lisya
"Enggak, non, udah non kembali duduk biar saya make up." ucap Mbak Tri
"Enggak, apa apaan kamu, enggak ini cukup cukup saya mau kembali ke rumah sakit." ucap Lisya lalu berlari keluar salon dan menuju rumah sakit tanpa memperdulikan Mbak Tri.
"Hallo nyonya, itu non Lisya kabur, gamau saya make up pin." ucap Mbak tri pada Siska di telpon
"......"
"Yaudah, alhamdulillah, kalo semua udah beres, tapi make up nya belum selesai sepenuhnya."
"....."
"oke, nyonya."
Lalu telepon pun selesai.
Sementara itu lisya langsung berlari mencari taksi dan pergi kerumah sakit. Sesampai di rumah sakit, lisya langsung pergi ke arah kamar devan.
Lalu alangkah terkejutnya semua di sana menangis, lisya pun kembali bingung.
"Kenapa ini kenapa semua nangis? Tante mama Risya." -Lisya
"Kamu yang sabar ya Lis." ucap Risya
"Sabar kenapa? Hey kok malah nangis." ucap Lisya bingung.
"Sabar Devan udah." -Siska
"Udah apa." -Lisya
"Lisya Devan udah meninggal." -Risya
"Apa kalian tau candaan kalian tidak lucu sama sekali." ucap Lisya dengan air mata mengalir
"Ikhlas kan."
"Tidak tidak kalian bohong." ucap Lisya lalu masuk ke ruangan Devan.
Alangkah teekejutnya.......
"KEJUTAN LISYAAAYANG KU." Teriak Devan.
"Hiks..hikss.hiks.. Kamu baik baik aja kan gaada yang sakit kan." ucap Lisya dengan sesengukan
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love You Crazy Boss
NouvellesDevan bos gue yang paling cuakep tapi rada mesum ituu nyebelin bangett. Tapi gue cinta dong sama dia. -Lisya- Lisya tuh sekertaris gue yang badannya aduhai, manis, cakep. Jadi bikin gue suka. Pokokny dia harus jadi milik gue. -Devan- O...