sebelas

4.2K 281 20
                                    

Luna menggepalkan tangannya, begitu melihat Rizki dan Mila bergandengan tangan memasuki gedung agensi. Padahal semalam, Rizki baru saja membuangnya seperti sampah, padahal Luna telah memberikan segalanya untuk Rizki. Termaksud hatinya, yang sampai saat ini masih pria itu pegang kuncinya.

Tapi pagi ini dengan senyum diwajah Rizki, menandakan seolah tidak ada yang terjadi malam kemarin antara dia dan pria itu.

Tangan Luna semakin terkepal erat, saat Rizki dan Mila melewati dirinya begitu saja.

Luna tersenyum kecut. Memukul dadanya, merasakan begitu sakit hatinya.

Mila memang wanita sempurna, semua Mila miliki. Termaksud orang yang Luna cintai juga Mila miliki.

"Rizki, kamu pasti akan kembali, sayang."ujar Luna dalam hati memandang kedua pasangan itu.

*****

Hari ini jadwal Mila benar-benar padat hingga sore.

Begitu pulang Mila langsung mendapat pelukan dari ponakanya.

"Anty!"peluk Zheera pada kaki Mila.

Mila yang lelah membuat Mila muak hingga tak sadar ia mendorong ponakan lucunya.

"Huhuhu... Antyyyy...."tangis bocah itu terjatuh.

Mila panik segera mengagkat anak itu kepelukanya.

"Mila! Benar-benar ya kamu!"Kevin yang melihat kejadian itupun membentak Mila hingga Mila tersentak takut.

"Aku gak sengaja, aku sedang lelah dan anakmu menghampiriku."Mila membela dirinya.

"Kemarikan anakku!"Kevin mengambil Zheera kedalam pelukanya.

Sungguh, Mila meruntuki sikap kasarnya pada Zheera.

Kevin pergi bersama Zheera kedalam kamar,meninggalkan Mila yang juga ikut melangkah masuk ke kamarnya juga.

"Sakit?"tanya Kevin memeriksa tubuh Zheera.

"Halusnya Jia gak peluk mama, mama pasti cape jadi marah sama Jia."isak Zheera di lekuk leher Kevin.

"Yasudah Zheera bobo ya. Besok kan kita mau ke mahkam mama. Oke?"Kevin membaringkan Zheera lalu menepuk-nepuk pelan punggungnya sampai suara dengkuran Zheera terdengar.

"Good night."bisik Kevin, lalu mencium kening Zheera.

*****

Mila menuruni tangga dengan canggung melihat anak dan bapak ada di meja makan.

"Ekhemm.."dehem Mila pelan sambil menarik kursi.

Baik Kevin dan Zheera memilih menikmati sarapanya. Mila semakin bersalah, Mila yakin Zheera pasti takut sekarang padanya.

"Zheera sarapan apa?"tanya Mila memulai percakapan.

Zheera mendongakan kepalanya menatap Mila takut.
"Loti, anty."cicitnya pelan.

"Mau lagi? Anty bikinin ya."anggap saja Mila sedang berusaha meminta maaf pada Zheera. Mila segera mengolesi selembar roti gandum dengan nutela. "Nah ini, makan ya."Mila menaruh di piring Zheera.

Ternyata Zheera masih takut padanya karena kejadian tadi malam.

"Zheera lagi apa?"Mila datang saat Zheera sedang asik bermain barbie.

"Zheera anty minta maaf ya."ucap Mila meski gengsi meminta maaf pada anak kecil.

"Iya anty."jawab Zheera langsung tersenyum. "Tapi ada satu syarat."Zheera mengajukan syarat pada Mila.

Benar-benar! Gak anak gak bapak sama aja. Ck!
Batin Mila.

"Apa sayang?"tanya Mila.

"Temenin aku sama papa ke kubulan mama ya."ucap Zheera menatap Mila berharap.

Tiba-tiba Mila teringat, sudah hampir dua bulan ka Reta meninggal. Dan dia belum pernah mengunjungi mahkam ka Reta semenjak kak Reta meninggal.

Mila adek macam apa kamu! Maki Mila pada dirinya sendiri.

"Kapan?"tanya Mila.

"Sekalang dong."ucap Zheera semangat 45.

Zheera berlari memeluk Kevin.

"Papa! Mama Mila mau temenin kita ke kubulan mama."adu Zheera. Kevin langsung menatap Mila yang duduk di sofa yang juga menatap dirinya dan Zheera.

Harusnya Mila lihat bagaimana bahagianya Zheera saat tau Mila akan ikut bersama mereka. Mila harusnya sadar, Zheera begitu membutuhkannya dari pada Rizki.

"Yasudah Zheera ganti baju ya."

"oke papa."Zheera ke kamarnya. Meski cadel dan belum bisa mengucapkan huruf R, tapi Zheera sudah bisa mengurus dirinya untuk anak seusianya, umur 4 tahun.

Kevin menghampiri Mila.
"Kamu mau ikut kami?"Kevin kembali memastikan keikut sertaan Mila mengunjungi mahkam Reta.

"Hum."jawab Mila berdehem.

"Mila? Bisakah kamu lepaskan Rizki? Kamu lihatkan Zheera begitu senang saat kamu mau ikut kami menengok mahkam Reta. Aku janji akan melakukan apapun kalau kamu mau lepaskan Rizki. Hum?"ucap Kevin dengan nada suara setengah memohon.

"Inilah yang aku malesin. Aku berusaha menebus kesalahanku pada Zheera. Dan kalian mengartikan nya salah. Aku baik,  ini murni karena rasa bersalahku. Jadi berhenti memohon, karena sampai kapanpun aku akan bersama Rizki."Mila pergi meninggalkan Kevin yang mematung.

Kevin tersenyum masam, ya, dirinya memohon pada Mila, dan wanita itu tetap menolak pernikahan ini.

TBC

Turun ranjang (Kevin-Mila story) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang