"Ya Allah, ampunilah dosa-dosaku, dosa kedua orangtuaku, dosa saudaraku, dosa umatmu. Ya Allah engkau maha tak pilih kasih dan tak pandang sayang, kuatkanlah iman hambamu ini, jauhkanlah hambamu ini dari perbuatan maksiat dan tercela. Jagalah ucapan dan perbuatan hambamu agar tidak ada yang tersakiti dan...
Berikanlah hambamu ini kesabaran dalam setiap ujian dan cobaanmu...
Robbanaa aatinaa fid dun-ya hasanah wa fil aakhirati hasanah wa qinaa 'adzaaban naar...Aamiin."Kreekk... pintu kamar tiba-tiba terbuka.
"Sudah bangun sya.. aduhh gadis ibu yang cantik pagi-pagi sudah menangis. Kenapa ini? "
Esya gadis sederhana yang memakai mukena berwarna putih terkejut melihat wanita paruh baya di sampingnya. Itu adalah ibunya.
"Ohh, ibu kaget esya. Tak apa bu, esya hanya berdoa saja, semoga doa esya dikabulkan Tuhan."
"Iya nak, itu pasti. Asalkan kamu mau ikhtiar."
Esya menundukkan kepalanya, berharap ada suatu keajaiban yang selama ini belum dapat ia ungkapkan. Pagi ini memang berbeda dengan hari hari sebelumnya.
Biarlah angin pagi ini ia hirup dan merenungkan diri agar hatinya tenang. Doa doa yang terucap, semoga ada harapan baru.
🍃🍃🍃
Esya gadis yang kini berusia 18 tahun di atas sajadah berwarna biru. Ia baru saja lulus dari SMA favoritnya dan kini mulai menempuh pendidikan dibangku perkuliahan. Rasanya ia tak percaya akan diterima di universitas yang ditujunya.
Esya tinggal bersama ibu dan ketiga adik perempuannya. Dia bukanlah anak pertama, ia memiliki saudara kembar laki laki yang tidak pernah ia jumpai dan mungkin ia tidak akan bertemu dengan saudaranya itu. Meimunah adik pertamanya sekarang kelas 12 SMA. Dan adik kembarnya Aisha dan Fanizah masih dibangku kelas 10 SMA. Mereka hidup tanpa sosok laki-laki yang menjadi tulang punggung keluarga. Ayah mereka meninggal karena kecelakaan di tahun itu dan di bulan itu. Sungguh keluarga yang beruntung memiliki dua pasang anak kembar walaupun satu anaknya itu entah dimana."Ibu, mba mei mei dimana?" tanya fani tergesa-gesa kepada ibu.
"Mba mu lagi di dapur fan, ada apa? kamu ini buat ibu kaget saja."
"Iya bu, makasih. Ini sangat penting sekali, ada yang aneh sama mba Esya...hmmm.."
"Aneh kenapa? coba cerita sama ibu, awas jangan ada yang disembunyikan dari ibu!"
"Bukan apa apa bu, fani ke dapur dulu. Nanti fani cerita ke ibu kok."
Fani meninggalkan ibunya yang sedang menjahit helai demi helai kain menjadi baju.
Terlihat wajah ibunya berubah ketika fani berbicara seperti itu. Setibanya di dapur..."Mba mei mei, mba...." napas terengah engah tak dapat ditahan fani.
"Iya, ada apa ini? bicara yang pelan dah jangan grusah grusuh." ketus Meimunah.
"Itu mba, mba Esya di sana..na..na.."
"Iya kenapa? udah tenang dulu. Mba jadi khawatir nih... Ibu jangan sampai tau kalau kabarnya tidak baik! udah cepat bilang! ada apa? "
Wahh awal cerita langsung buat geget ngga? Ada apa ya dengan Esya? Aneh ngga sih ceritanya. Masih semangat dan penasaran kan, lanjutan ceritanya.
Pasti seru nih, dan banyak misteri yang belum saya sampaikan.
Berhenti di sini dulu ya.Terimakasih sudah membaca🤗
PR_241702
KAMU SEDANG MEMBACA
Rindu di Bulan Suci
Ficción GeneralHai, para pembaca yang semoga selalu diberi keselamatan dimanapun kalian berada. Rindu di bulan suci, apa yang ada dibenak kalian? apakah bulan suci itu adalah bulan syawal? atau bulan lainnya? Sebuah kisah dimana banyak misteri yang tersembunyi...