sunyi, hanya ada suara gemircikan air dan beberapa kendaraan yang lewat.
di taman, malam hari ditemani lampu-lampu samar Arvean duduk merilekskan pikirannya. dia terlalu banyak memikirkan hal-hal yang tak seharusnya dia pikirkan. contohnya tugas dan.. Felix?"gw kenapa sih?" ucap Arvean diikuti hembusan nafas kasar di akhir.
"mending lu diem deh, gw lagi males mikir nih" ucap Arvean sambil memegang kepalanya berbicara pada diri sendiri.
dia akhir-akhir ini memang sering sekali mengunjungi taman di komplek rumahnya, karena stress tentunya.
"kak?"
Arvean menoleh ke asal suara. dilihatnya lelaki manis yang membawa totebag dengan memakai celana panjang putih dan hoodie biru langitnya, nampak tenang di malam hari ini. sepertinya Arvean mengenalnya.
"lo? yang pas itu kan?" tanya Arvean
"iya kak hehe, aku duduk ya" setelah Arvean meng-iya kan, dia duduk disampingnya.
"gw Arvean, panggil vean aja" Arvean memperkenalkan dirinya
"aku seungmin hehe" seungmin tersenyum lebar membalas perkenalan Arvean sampai matanya membentuk eyesmile.
"lucu banget?????" batin Arvean
"o-oh oke, rumah lo daerah sini juga?" heran Arvean"iya kak deretan blok b, tapi seungmin habis les piano terus gaada yg jemput yaudah seungmin jalan sendiri. ketemu kakak galau disini, aku samperin deh" ucap seungmin panjang lebar.
"gw ga galau, cuman pengen sendiri" Arvean memalingkan muka memikirkan masalahnya yang tadi, sebenarnya ya dia memang galau.
"eh? seungmin ganggu dong? aku duluan aja deh kak ya? maaf" seungmin yang merasa bersalah pun hendak bangkit dari tempat duduknya
"jangan, temenin gw bentar ya? nanti gw anter pulang" Arvean menarik lengan Seungmin untuk kembali ke tempat duduknya.
suasana kembali hening Seungmin tidak mau mengganggu Arvean. tapi ini sudah lebih dari 15 menit spertinya, Seungmin ingin membuka obrolan.
"emm, kakak pas itu di caffe ngapain?"
Arvean menoleh ke arah Seungmin.
"ketemuan sama temen. ya, temen."
"eh, baru inget. lo juga satu sekolah ya sama gw?" Arvean mengalihkan topik mengingat saat pertama kali mereka bertemu di caffe itu Seungmin memakai seragam yang sama dengan dirinya.
"iyaa, makanya pas itu Seungmin nyamperin kakak, tapi kak vean kayaknya ganyadar" Seungmin menggunakan nada sedih di akhir kalimat.
"sorry-sorry, gw gatau asli. gw fokus muka lo, gemesin banget soalnya" ucap Arvean.
"a-apaan sih kak"
keduanya pun tertawa dan melanjutkan obrolan2 mereka, hingga tak terasa jam sudah menunjukkan pukul 8 malam.
"gw anter pulang yuk? udah malem, nanti lo dicariin"
"iya" Seungmin menjawab dengan anggukan.
mereka berdua pun meninggalkan taman.
di rumah vean
/tok/tok/
"permisi, veaaaaannn" ucap orang yang mengetuk pintu rumah Arvean.
pintu rumah terbuka, dilihatnya seorang pembantu tua yang membukakan pintu untuk orang itu.
"maaf dek, cari mas vean ya? mas veannya lagi keluar dek" ucap jelas seorang pembantu itu.
"o-oh iya buk, boleh tau keluar kemana ya?"
"mungkin di taman dek, akhir2 ini mas vean ke taman tiap malem, katanya lagi pengen sendiri"
"terima kasih buk, selamat malam"
"apa aku kesana aja ya?" batin orang itu.
-SILENT-JANLUPA VOMENT NYA GAIIIIS MAKASI YANG MASIH NGIKUTIN CRITA INI HEHEHEHEHEH
KAMU SEDANG MEMBACA
silent | chanlix
Lãng mạncemburu, 1 kata yang bisa membuat kita membenci banyak orang secara bersamaan. mungkin ini yang dirasakan Arvean sekarang.