Ps : jangan hujat si bos yang telat puber ya:v
***
(Namakamu) memandangi Iqbaal yang saat ini sedang mengecek jadwalnya melalui i-pad. (Namakamu) masih berwajah murung, kesal, dia juga meminimalkan komunikasi dengan Iqbaal.
"Ini kenapa hari rabu jadwal saya ada yang double?"
(Namakamu) melotot, dia langsung meminta ipadnya pada Iqbaal, "Ha? Masa sih pak? Coba saya liat."
(Namakamu) memeriksa jadwalnya lagi, tapi ia tidak menemukan jadwal dengan jam yang sama, "Gak ada pak."
"Ya, saya bercanda"
(Namakamu) menatap Iqbaal kesal, bercanda tapi dengan nada seserius itu, bercanda tapi (Namakamu) tidak menganggap itu bercanda.(namakamu) sudah lelah sekali, ia malas menghadapi bosnya, takut juga dia akan di pecat. Bayangkan saja betapa susahnya untuk (Namakamu) masuk ke perusahaan ini.
"Gak usah cemberut gitu, kalau kamu gak ikhlas gak usah dikerjakan se—"
"Ikhlas," balas (Namakamu), matqnya entah menatap kemana.
Iqbaal bergerak, dia berdiri dibalik mejanya yang berhadapan dengan (Namakamu), (Namakamu) bergerak mundur saat Iqbaal melengkungkan tubuh kearahnya. "Kita ini suami istri."
"Hah?!" (Namakamu) melotot, kali ini iqbaal sukses membuat (Namakamu) memandangnya.
Iqbaal terkekeh, "Hubungan Direktur sama sekertarisnya itu kayak suami istri, harus kompak saling bantu, kalau kamu kayak gini gimana saya jadiin kamu istri saya?"
Tunggu-tunggu, (Namakamu) masih gak paham! "Hah? Gimana-gimana pak?"
Iqbaal menyadari kesalahan kalimatnya, kalimat yang seharusnya ia ucapkan dalam hati saja, "Maksudnya kita harus kompak (Namakamu), gimana perusahaan jadi baik kalau komunikasi kita seperti ini?"
(Namakamu) diam saja, "Kalau bapak suami saya, bisa gak sih bapak kasih saya pengertian dikit?"
Hati Iqbaal mencelos mendengar (Namkamu) berkata seperti itu, mendadak jantungnya berdegup kencang, 'Jangankan pengertian, kasih hati abang nih, abang jabanin' Iqbaal bergumam dalam hati.
"Jangan kasih saya tugas yang susah-susah pak, yah?"
Deg
Iqbaal merasakan jantungnya akan meledak detik ini juga, melihat wajah (Namakamu) yang memohon dengan mata sayu, ah betapa lucunya (Namakamu)!
Iqbaal tidak akan melupakan ekspresi ini.
Iqbaal memalingkan wajah, takut gak tahan untuk mencubit pipi tembeb (Namakamu) saat ini juga karena gemas, "Nanti saya pikirkan."
(Namakamu) memproutkan bibirnya, baru juga nyoba tingkah aegyo yang sering ia tonton di drama Korea. Biasanya kalau pakai tingkah lucu gitu, cowok-cowok langsung klepek-klepek.
***
Iqbaal keluar dari kantornya. Dia melihat (Namakamu) baru saja keluar daei ruangannya, Iqbaal mencoba memberanikan diri, ingin mengajak (Namakamu) makan siang bersama, tapi Iqbaal langsung mendelik ketika melihat Bastian yang dengan lancang menjatuhkan pundaknya pada pundak (Namakamu). Dia langsung bergerak cepat menyusul mereka di depan.Puk
"Hai, kalian mau makan siang?"
Pertanyaan itu berbarengan dengan jatuhnya lengan Iqbaal di bahu Bastian. Bastian dan (Namakamu) mengerutkan dahi menyadari keanehan bosnya itu. Bedanya, Steffi di samping (Namakamu) justru menampilkan ekspresi yang kontras. Dia berusaha sekuat tenaga untuk tidak tersenyum saat ini melihat kedekatan Iqbaal dan Bastian.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Annoying Boss
Fanfiction(Namakamu) benci bosnya! Dia adalah iqbaal, pria menyebalkan dan bermulut pedas. Tapi tanpa (Namakamu) tahu ada maksud berbeda dari semua kalimat pedas Iqbaal padanya. "Saya gak suka warna pakaian kamu, terlalu mencolok bikin mata saya sakit, ganti...