Makhluk yang bernyawa ini selalu diguyur iba. entah kenapa lingkungan enggan bercengkrama baik dengannya. Lahir diawali krisis Moneter,selama dikandungan mendapatkan hantaman psikologis yang keteter, Tak lupa tangisan pertama disambut dengan Ekonomi yang lengser. Sebut saja dia "Child of Disaster".
Tak seperti bayi yang lainnya tumbuh dengan pesat, Namun dia sangatlah lambat. Berjalan dengan waktu yang tidak tepat, belajar berbicara yang tersendat-sendat, mental yang tersambat, Kesedihan yang selalu datang setiap saat.
Perjalanan waktu sungguh bersahabat, kini ia berkembang pesat. Orangtua yang tak lepas andil dalam mendoakannya, agar menjadi orang yang hebat mengatur ritme kehidupan. Dimulai beranjak dewasa, dimulai pula lah alam mencemooh nya. dari kisah percintaan, karir, dan lain-lain.
Dentaman,pekikkan, tangisan, begitu mengucur deras kepadanya. Pembulyan yang sempurna,Pengkastaan yang dinikmati, semuanya itu membuatnya jatuh sehingga rapuh tiada sisa.
Mengasingkan diri yang sudah terasing,harga diri yang lari tak tahu kemana,gesekan yang sangat pilu, percobaan bunuh diri yang tak pernah usai. "Tuhan? Apakah takdirku sebercanda ini?".ujar sibocah ingusan.
Mencoba untuk bangkit, namun lingkungan yang selalu menghujat, tak gentar menghadapi semua ini, mengharapkan bantuan tapi malah dikasih depakan.
berusaha untuk memperebutkan kebahagiaannya,tapi semuanya hanyalah bayangan yang semu.Imajinasi yang menari-nari dibenaknya, sehingga itu bisa jadi obat pelipur lara. berharap alam tersenyum
kembali kepadanya, semua itu entah kapan terjadi. Kelak dia percaya, dia bisa merubah dari "Disaster"
menjadi "Be Happier".Minggu, 05-03-2020.
ChanFong