Part 17

599 21 4
                                    

happy reading

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
Happy reading


Jangan lupa follow, vote, coment and share ya guys

happy reading❤❤

-------Lanjutan------

Setelah aku menyapanya, dia langsung pergi begitu saja, sebenarnya masih banyak yang ingin aku tanyakan padanya, apakah benar atau tidak dia Sandra yang pernah aku bully atau hanya kesamaan nama saja. Aku juga ingin menanyakan kenapa dia menerima perjodohan ini, padahal dia tidak tahu aku ini siapa.
Aku tidak melihatnya lagi, kemana dia pergi dan kenapa hati ini rasanya tidak rela dia pergi.

Karena merasa penasaran akhirnya aku memberanikan diri untuk menanyakannya kepada mamaku, apapun reaksi mama nantinya akan aku hadapi.

Aku berlari menghampiri mama yang sedang menonton tv bersama yang lainnya.

Aku berlari dengan nafas ngos-ngosan.

“ma, wanita itu kemana?” tanyaku dengan tergesa-gesa
“ngomongnya pelan-pelan dan duduk” ucap mama

Aku segera duduk di samping mama untuk menanyakan kemana wanita itu pergi. Dan siapa dia sebenarnya.

“ma, wanita itu kemana?” tanyaku ulang
“wanita mana? Kamu tu ngomong yang jelas dong!” jawab mama
“itu ma, wanita yang berniqob” tanyaku lagi
“kamu tanya aja sama om Bram tu dia kemana!” ucap mama lagi

Akhirnya aku harus bertanya kepada orang tuanya langsung. Dan kenapa juga mama tidak mau menjawab langsung si. Heran jadinya kenapa harus aku nanya sama orang tuanya.

“emm.. om wanita itu kemana?” tanyaku gugup
“oh Sandra maksud kamu?” tanya om Bram
“i..iya om” jawabku
“Sandra pulang ke mesir katanya ada tugas kampus yang tidak bisa dtinggalkan”
“apa? MESIR?” tanyaku kaget
“iya, Sandra kuliah di mesir Al-Azhar”

Mendengar ucapan orang tuanya, aku tertegun. Dia kuliah di Mesir da nada tugas yang tidak bisa ditinggalkan, lantas kenapa dia mau datang ke London hanya melihat aku wisuda, segitu pedulinya dia sama aku. Apakah aku pantas mendapatkan wanita seperti dia.

“Sandra kuliah di Al-Azhar semester berapa om” tanyaku
“Sandra semester akhir, dia kuliah di kampus jurusan dakwah, Sandra juga sering menjadi penceramah di kampusnya. Dia termasuk anak yang pintar karena dia kuliah beasiswa nak” jelas tante Salma
“oh, berarti Sandra itu ustadzah ya tante om?” tanyaku
“yaa bisa dikatkan begitu nak, karena itu adalah cita-citanya. Tante harap nanti jika kalian menikah, kamu bisa untuk mensupport dia terus ya” jelas tante Salma
“i..iya tante Allah” ucapku.

Setelah itu aku hanya diam. Aku berpikir keras bahwa dia pulang hanya alasan saja agar aku tidak menanyakan banyak hal kepadanya.

ya Allah, calon istriku adalah ustadzah, sedangkan aku hanya orang biasa yang tidak banyak mengetahui ilmu agama. Apakah aku pantas untuk bersatu dengannya. Terlebih lagi dia adalah wanita yang aku bully dan hina semasa sekolahnya. Astagfirullah apa yang aku pikirkan” gumam Maulanda

✏✏✏✏

Aku sudah sampai ke mesir kembali. Aku kembali ke mesir bukan untuk melaksanakan tugasku tapi aku untuk mengindari kak Maulanda. Aku tahu dia pasti banyak dalam hatinya ingin bertanyaku tapi aku menghindarinya agar rasanya sakit dulu tidak datang kepadaku lagi.

✏✏✏✏

Aku melanjutkan skripsiku seperti biasa karena tinggal beberapa bab menjelang selesai. Aku akan menyelesaikannya dengan cepat agar segera siding dan wisuda.

Istriku Ustadzah  (TERBIT)✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang