My Soulmate Is In 5 Meters

916 123 44
                                    

Author: qurrun1904





"KRIST PERAWAT...."

Singto baru saja memasuki pekarangan rumahnya begitu mendengar suara teriakan dari sebelah rumahnya. Menghentikan langkahnya sambil tersenyum simpul dan memberikan wai kepada seorang wanita paruh baya yang sedang menampilkan ekspresi kesal bercampur marah. Singto sudah hafal dengan scene seperti ini yang hampir setiap hari terjadi.

"Sing, apa kau melihat anak nakal itu.." Seru wanita paruh baya tadi

"maaf mae, sing baru kembali lari pagi.." singto menjawabnya dengan sangat lembut dan sopan. Sosok menantu idaman seluruh mertua ahahhaa

Jika kalian berpikir bahwa singto benar-benar tidak mengetahui keberadaan seseorang yang dipanggil Krist tadi, maka kalian salah besar. Karena singto sudah hafal dimana keberadaan anak nakal itu.

SIngto memasuki rumahnya, dan melihat orang tuanya sedang bersiap untuk sarapan pagi mereka.

"Mae, bisa tolong siapkan satu sarapan lagi.? Sepertinya putramu yang lain sebentar lagi akan segera bergabung untuk sarapan dengan kita.." Singto berkata dengan sedikit kesal tanpa melihat ekspresi bahagia sang ibu.

" aw, apa kit semalem menginap sing..? Jam berapa dia datang, kenapa mae tidak tau.? Cecar nyonya Ruangroj kepada putra semata wayangnya.

"bukan jam berapa dia datang sayang, tapi jam berapa dia berhasil menyelinap ke kamar singto." Balas tuan Ruangroj sambil tertawa puas melihat raut kesal di wajah putranya begitupun dengan sang ibu yg hanya bisa tersenyum bahagia menunggu kehadiran 'putranya yang lain' yang dikatakan oleh tadi.

Tidak lama kemudian terdengar langkah cepat setengah berlari dari lantai dua kediaman keluarga Ruangroj.

"pagi mae, pagi pho, dan pagi gunung himalaya.." Krist menyapa keluarga Ruangroj dengan hangat sambil memberikan kecupan ringan di pipi mereka kecuali pipi Singto

"pagi sayang.." Balas Tuan dan Nyonya Ruangroj lembut. Sementara singto, dia sudah sibuk dengan sarapannya dan dunianya sendiri. Entahlah hanya dia yang tahu.

Krist Perawat Seorang pria manis berkulit putih berusia 22 tahun. Seorang mahasiswa tingkat 3 jurusan ekonomi disalah satu universitas terkemuka di Bangkok. Sementara Singto Prachaya berusia 1 tahun diatasnya. Seorang Pria berkulit tan dengan tingkat ketampanan sempurna dan kepribadian nyaris tak tersentuh oleh siapapun bahkan oleh orang tuanya. Satu-satunya orang yang bisa membuat Singto mengeluarkan berbagai ekspresi adalah Krist. Krist dan Singto bertetangga sejak kecil. Kedua orang tua mereka saling mengenal sejak mereka masih muda. Itulah salah satu alasan yg membuat Krist dan Singto dekat dengan keluarga masing-masing. Jika kalian bertanya bagimana Krist bisa berada di kamar singto maka jawabannya adalah balkon. Balkon kamar mereka yang bersebelahan membuatnya lebih mudah menyelinap. Pertama kali krist melakukan hal itu adalah ketika berada di SHS tingkat pertama yang justru langsung dikejutkan dengan keluarnya singto dari dalam kamar dan berkata ingin memperkosa singto menjadikannya suami. Sebelum akhirnya mendapat jitakan kencang dari singto untuk mengembalikan kewarasannya dan menceritkan alasan sebenarnya (dia bilang ibu dan ayahnya memarahinya karena dia ikut temannya membolos dan justru pergi ke café internet). Sejak saat itu, hal itu sering dilakukan oleh krist jika dia sedang bertengkar dengan kakaknya atau marah dengan orang tuanya.

"kau pergi jam berapa tadi..? aku datang kau sudah tidak ada.." Keluh Krist sambal mengerucutkan bibirnya membuat Nyonya Ruangroj semakin gemas dan mengusap lemput kepalanya sementara Singto hanya diam tidak menggubris keluhan-keluahan yg dilontarkan Krist. Membuat Krist gemas dan memukul pelan lengan SIngto tidak bisa dibilang pelan juga sebenarnya karena singto sempat meringis pelan. Ingatkan singto bahwa krist adalah laki-laki yg pukulannya juga bisa terasa menyakitkan.

My Soulmate Is In 5 MetersTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang