#PrillyPOV
Aku turun dari bus ketika sudah sampai tujuan, aku mengedarkan pandanganku ke sekitar, banyak rumah rumah mewah disini, bahkan seperti istana.
Aku berjalan semangat sambil menggeblok tas, menenteng pisang setandan, dan tangan kiriku mendekap ayam jago yang kuikat.
Jalanku terhenti saat melihat rumah yang sedang kucari.
" ini dia, pasti ini rumahnya " ucapku lalu memencet bel yang ada di depan gerbang rumah itu.
Tak lama datang laki laki yang kutebak satpam di rumah ini.
" ada apa neng? cari siapa? " tnyanya padaku.
" aku anak bu ully, yg mau kerja disini " jwabku tersenyum.
Satpam itu berpikir sebentar lalu tersenyum dan membukakan gerbang untukku.
" masuk neng " ucap satpam itu ramah.
Aku mengangguk dan mulai melangkah masuk, aku terkagum pada taman yang ada di sekitar rumah ini, banyak pohon dan bunga bunga yang tertanam indah di pekarangan rumah ini.
Aku berhenti saat sudah sampai di depan pintu, aku menurunkan pisang dari tangankku, lalu dengan hati hati, aku mengetuk pintu rumah mewah ini.
Sudah tiga kali kuketuk, tapi tak ada jawaban dari dalam, saat aku ingin mengetuk pintu itu untuk ke-empat kalinya, pintu itu sudah terbuka dan seorang lelaki tampan keluar.
" astaga, lo siapa? peminta sumbangan.. maaf disini tidak menerima peminta sumbangan kaya lo " ucap lelaki itu cepat, dia memandang jijik ke arahku.
" maaf mas, saya bukan peminta sumbangan, saya anak bu ully, yang mau kerja disini " jwabku malas, enak saja dia mengiraku peminta sumbangan.
" siapa sih li? " ucap wanita cantik yang baru keluar, " kamu prilly ya?anaknya bu ully kan? " tnya wanita itu tersenyum.
" iya bu, em maksud saya nyonya " jwabku ramah, karena aku yakin dia adalah pemilik rumah ini dan otomatis adalalah majikanku.
" masuk , saya udh nungguin kmu dateng loh " ucap wanita itu dan mempersilahkan ku masuk. Aku mengangguk sopan, kulirik lelaki tadi yang masih berdiri di sampingku, aku tak tau dia siapa.
" mas, ini oleh oleh dari saya, diambil ya " ucapku memberikan pisang setandan dan ayam jago kepadanya, setelah itu aku masuk ke dalam.
" aaaa...woy cewe kampung, ini ayamnya, aaaa...gue geli " teriak lelaki itu yang masih dapat ku dengar, aku hanya tertawa kecil mendengarnya.
*****
" kamu sudah bisa kerja hari ini, kamar kamu di belakang, dekat dapur " ucap bu resi, majikanku sekarang.
" baik nyonya " jwab ku mengangguk.
" gk usah panggil nyonya, panggil ibu aja " ucap bu resi padaku.
" emm..ba-ik bu " jwabku sedikit gugup, ternyata majikanku ini sangat baik hatinya.
Tiba tiba lelaki yang tadi diluar datang menghampiriku, ia menatap tajam ke arahku.
" heh..cewe kampung, lo ngapain tadi ngasih ayam idup itu ke gue, jijik bgt deh " bentak lelaki itu padaku, sikapnya kasar sekali.
" maaf mas " jwabku malas.
" mas mas mas, emngnya gue tukang ojek " ucap dia lagi. Aku hanya bisa menunduk, tak berani menatapnya.
" ali..kmu apaan sih? jgn kasar gitu dong sama prilly " ucap bu resi pada lelaki itu.
" loh mama ko bela dia sih? dia udh kurang ajar tau mah..masa ayam idup tadi di di kasih ke ali, udh tau ali geli bgt sama yang namanya ayam, kampungan bgt " jwab lelaki itu sedikit kesal.
" udh udh, kenalin ini prilly, pembantu baru disini, dia gantiin bibi " ucap bu resi memperkenalkanku.
" nah prilly, ini anak laki laki saya ali, klw yang perempuan lagi kerja, namanya kaia " lanjut bu resi memperkenalkan lelaki itu dan anak lainnya.
Aku hanya mengangguk sopan, tak berani menatap lelaki yang kutahu namanya ali. Ternyata dia anak majikanku, aku sungguh tidak sopan tadi, prilly bodoh.
" oh dia pembantu baru " gumam ali tapi masih bisa kudengar.
" ywudh kmu boleh masuk ke kamar kmu, beresin barang barang kmu dulu " ucap bu resi, aku mengangguk lagi, setelah itu bu resi meninggalkanku dan ali.
Aku masih menunduk sambil berbalik ingin pergi ke kamarku yang ada dibelakang.
" heh..cewe kampung " pnggil ali, aku pun berhenti melangkah, dengan takut takut aku menatap anak majikanku ini.
" lo tuh udh kurang ajar, cepet minta maaf " suruh ali tegas.
" ma...ma-af mas " ucapku terbata bata.
" jgn panggil gue mas, panggil gue tuan " ucap dia lantang. Astaga, klw dia bukan anak majikanku, pasti sudah ku injek injek badannya sekarang juga, gk sopan bgt sih jadi orang.
" maaf tuan " jwabku malas.
" oke, sekarang lo bikinin gue sarapan, gue mau berangkat ke kampus, 10 menit harus udh siap di meja makan " suruh ali tegas, aku kan ingin membereskan barang barangku dulu di kamar, dia malah enak nyuruh nyuruh duluan, aku tak mungkin menolak.
" baik tuan " jwabku dan pergi menuju dapur.
Oh ya, aku belum memperkenalkan diriku, aku PRILLY LATUCONSINA, aku tinggal di kampung, ibuku pekerjaannya adalah pembantu di kota ini, tepatnya di rumah ini. Aku merasa kasihan pada ibu yang sudah semakin tua tapi tetap bekerja, jadi aku memutuskan untuk menggantikan ibu, aku menyuruh ibu untuk tinggal saja di kampung, ibu sempat menolak tapi berkat bujukanku akhirnya ibu memperbolehkan. Sekarang berdirilah aku di rumah megah ini, rumah yang sekarang adalah rumah majikanku.
Ok, sekarang aku sudah berada di dapur, aku bingung harus memasak apa untuk cowo sombong itu, aku memutuskan untuk memasak nasi goreng untuknya. tak lama, nasi goreng buatanku sudah siap, aku menuangnya di piring, lalu menaruh piring itu di nampan, beserta segelas susu dan segelas air. Yang aku tau inilah biasanya sarapan orang kaya.
" cewe kampung...mana nih sarapan gue... " teriak ali dari ruang makan, aku hanya mencibir kesal, dengan terburu buru aku berjalan menuju ruang makan.
" ini tuan " ucapku menaruh sepiring nasi goreng, segelas susu, dan air putih di meja makan hadapannya.
" lama banget masak begini doang " ocehnya membuatku kesal, sudah bagus aku buatkan, bukannya bilang terima kasih, coba tadi aku kasih racun saja nasi gorengnya, biar dia masuk rumah sakit.
" klw gitu, permisi tuan " pamitku menunduk dan berjalan kembali ke dapur.
Aku memasuki kamarku yang ada di belakang, aku kagum pada kamarku. Bayangkan saja, aku hanya pembantu, tapi kamarnya lebih bagus daripada kamarku di kampung, aku bisa nyenyak tidur disini. Aku memasuki pakaianku di lemari yang tersedia disini. Setelah selesai aku rebahkan diriku di kasur, perjalanan dari kampung ke kota sungguh membuatku lelah, tak lama aku rasa aku mulai tertidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Love My Maid
RomancePROLOG Aku kira, aku akan senang bekerja disini, karena majikanku sangat baik. ya, memang majikanku sangat baik, tapi anak majikanku sungguh membuatku naik darah. dia meyuruhku melakukan segala hal, sampai tenagaku benar benar habis dalam satu hari...