"Seijuurou."
Pria muda bersurai bagai permata merah itu tak menoleh. Tak biasanya ia tak menyahuti suami sahnya tiga tahun yang lalu.
"Naa... Seijuurou..."
Lagi, suaminya berusaha membangunkan istri merah cantiknya. Mengguncang pundaknya pelan, menepuk sangat lembut pipinya.
"Hora.. aku sudah membelikan perona pipi yang kau inginkan.."
Nijimura menahan isak.
"Sei... Kau pucat... Apakah kau sudah tau wajahmu akan pucat makanya meminta perona pipi? Sasuga, kau memang bisa melihat masa depan."
Akashi masih tak bergeming. Bibir itu pucat, ditutupi alat bantu oksigen. Tak ada tatapan tajam dari mata Akashi, hanya ada kelopak yang terpejam tak bergerak sedikit pun. Nijimura putus asa, Akashi seolah sudah mati. Seolah seluruh alat medis yang menempel mengelilingi ranjang berseprei putih pria ruby itu sia-sia.
Sudah berapa lama Akashi tak sadarkan diri? Nijimura yang dulu selalu singgah sepulang kerja kini menghabiskan waktunya di samping Akashi. Nijimura putus asa, tapi dia tak kehilangan harapan istrinya akan bangun.
"Seijuurou, aku..."
Nijimura menangis, menggenggam tangan Akashi. Mendekatkan tangan kurus itu ke pipi dingin Nijimura yang basah oleh air matanya.
"...selalu menunggumu dan mencintaimu. Kau tahu itu, kan?"
Nijimura menaruh wajahnya didada Akashi. Detaknya sungguh lemah, Nijimura takut jantung itu tak lagi berdetak.
"Oi... Jangan tinggalkan aku, Seijuurou. Aku akan menghabiskan seluruh waktuku untukmu kali ini. Aku tak akan meninggalkanmu lama-lama seperti dulu. Aku tak akan memanfaatkan sifatmu yang tak banyak memprotes."
Nijimura menangis seperti anak kecil.
"Seijuurou, kumohon biarkan aku... melihat pipimu yang merona cantik seperti dulu..."
["Shuuzo, terima kasih. Aku juga mencintaimu." Akashi tersenyum, tangannya memeluk kepala suaminya yang menangis.]
Nijimura semakin hancur. Suara selanjutnya yang ia dengar bukanlah suara Akashi,
Melainkan suara berdenging yang menandakan jantung milik Akashi sudah tidak berdetak lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
SentimentaL - Kurobas Drabbles
Fiksi PenggemarIni bukan kisah sesungguhnya. Hanyalah sebuah kisah dan alur yang berbeda. -Cerita ini bisa berakhir bahagia, atau menyedihkan- Kuroko no Basuke The Basketball Which Kuroko Plays ©Fujimaki Tadatoshi All i do was creating the new plot, all characters...