Tring..Tring..Tring.
Suara alarm itu tidak akan pernah berhenti sebelum Ashalina mematikan nya.
Gue, Ashalina Patricia, biasa dipanggil Ashalina atau Asha. Sesuai dengan nama gue katanya gue ini anaknya manis, murah senyum, tapi jangan salah.. sekali ada yang cari masalah sama gue jangan minta ampun!
Gue punya adik namanya Ciara Patricia, dia adik kesayangan gue banget, gak bisa di jelasin lah, intinya sesayang itu sama dia. Kalau dia kenapa-napa.. urusannya sama gue.
"Huaah," Ashalina menguap dan berdecak kesal, "berisik banget sih ini alarm, nelen berapa mercon lo sampek bisa ngeluarin suara secempreng itu," Ucap nya kepada benda mati yang selalu mengganggu nya di pagi hari.
Yah, Begitu lah kehidupan gue. Alarm cempreng ini setiap pagi berisik nya minta ampun.
Ia segera membersihkan belek kecil yang ada dimata nya dan melihat ke arah jarum yang ada di alarm.
"Jam 05.30," Ucap nya belum tersadar dari bangunnya, "What!!"
Ia bergegas mengambil handuk dan perlengkapan mandi nya. Brak. Suara pintu kamar mandi yang ia tutup itu terdengar sangat keras.
20 menit kemudian
*(mandi nya lumayan lama ya, ada yang lebih lama dari Ashalina ini nggak mandi nya?)
Ashalina turun dari tangga dengan sangat cepat, ia hanya memikirkan bagaimana jika pagar sekolah sudah dikunci.
"Asha, kamu kenapa gugup kayak dikejar anjing?" Ujar Wisma yang sedang menyiapkan sarapan pagi Ciara di meja makan.
"Emang lagi dikejar anjing ma." Ashalina menjawab, seraya gugup turun dari tangga.
"Ada-ada aja kamu, masih ngelindur ya."
"Loh- Cia kamu kok belum siap-siap? Ini udah jam 6," Ucap Asha saat melihat adik nya itu masih santai mengoleskan selai coklat ke roti tawar.
"Mama kayaknya kak Asha masih belum 100% bangun deh." bisik Ciara kepada Wisma dengan tawa kecil.
"Ini bukannya masih jam setengah 6?" Tanya Wisma, Mama Ashalina.
"Jam setengah 6 dari mana. Orang tadi Asha bangun udah jam setengah 6, sekarang mungkin udah lebih," ia bergegas melihat layar handphone nya untuk mengecek pukul berapa sekarang. Dan ya.. Ia menghela napas dengan kesal dan menepuk dahi nya dengan keras.
Yah, Udah biasa lah gue selalu dibohongin lagi sama alarm ini. Kadang-kadang suka bunyi telat, kadang-kadang suka bunyi kecepetan, kadang-kadang arah jarum jam nya juga salah, ada masalah apa sih dia sama gue.
"Tadi perasaan udah setengah 6 deh," Batin nya.
Ashalina melupakan kejadian itu, ia mendekat ke meja makan, "Em- mama, roti habis?" Tanya Asha saat melihat makanan di meja makan ternyata sudah kosong.
"Oh iya, tadi tinggal 1 mama kasih ke Cia,"
"Padahal semalem gue belum makan," batin Asha, "Oh, yaudah ma gapapa nanti Asha sarapan disekolah aja,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ASHALINA
Teen Fiction"Hidup Bahagia ya, Ciara, Dirga. I love u and I miss you so much." -ASHALINA Since 2021 by mella azka