Rengekan serta sepasang tangan kurus yang melingkar erat di pinggang membuat Johnny menoleh dan tersenyum kecil, menyadari sosok manis yang telah menjadi teman hidupnya belasan tahun terakhir. Johnny melepas genggamannya pada spatula, lalu membalikkan tubuh kekarnya dan mengecupi dahi mulus sang istri dengan lembut.
"Tumben udah bangun, love?"
Sosok 'love' yang ternyata bernama asli Ten mengangguk pelan menanggapi pertanyaan Johnny. Tinggi mereka yang bagaikan langit dan bumi mengharuskan Ten untuk mendongak demi menyelami sepasang bola mata favoritnya sejak belasan tahun yang lalu. Ten memajukan bibir bawahnya ke depan, membuat hati Johnny seketika luluh.
"Bikin apa ihh?"
"Bikin salad, biar kamu mau makan buah."
Sontak Ten melepaskan lingkaran tangannya pada pinggang Johnny, dan menjauhi suaminya. Bibirnya merengut kesal, lubuk hatinya menyumpahi Johnny dengan umpatan kasar.
Pagi-pagi udah bikin kesel, batinnya.
"Iya iya, nggak jadi. Nanti saladnya aku kasih ke satpam komplek aja. Jangan ngambek, love." Johnny melepas apron yang melapisi kaos putih polosnya, meletakkannya di sembarang tempat dan berlari kecil menghampiri Ten yang hendak masuk ke dalam kamar mereka. Johnny menyelipkan tangannya di tengkuk dan belakang lutut sang istri, lalu menggendong tubuh Ten ala bridal.
"John!"
"Jangan marah, love."
Johnny menutup pintu kamar dengan kaki kirinya, lalu merebahkan tubuh sang istri di atas kasur. Pipi Ten merona merah, merasakan nafas hangat Johnny yang menerpa bahu telanjangnya.
"Im so sorry, love. But im afraid that you will leave me alone. Nanti aku gimana? Aku sama siapa? Aku nggak mau sendiri, babe."
"Aku nggak bakal mati cuma karena nggak makan buah, John," Ten tertawa kecil, tangannya terangkat menangkup pipi Johnny dan mengelusnya lembut.
"Okay, im sorry. Kamu boleh deh minta sesuatu sama aku sebagai permintaan maaf. Kamu mau apa? Tas baru? Mobil? New phone?"
Mendengar penawaran Johnny, Ten menyeringai. Tangannya menyelusup masuk ke dalam kaos sang suami, lalu mengelus perut kotak-kotak favoritnya dengan lembut. Ten mengangkat sedikit kepalanya, lalu membisikkan sesuatu yang membuat libido sang suami meningkat.
"I want you, John.."
"Shit."
KAMU SEDANG MEMBACA
kartu keluarga:・゚✧
Fanfictionkeluarga seo dinobatkan sebagai 'the most happy family' sepanjang sejarah kehidupan oleh keluarga kecilnya sendiri. ©unrcgular, 6/04/20