Chapter 12: Bulan Madu

773 66 40
                                    

"Dan karnamu aku kini merasakan cinta yang begitu indah dalam sebuah ikatan suci. Pernikahan."

_JYK_

*tuh Rey tuh yang diatas, bersiap untuk baper yee*

***

Ara sedang berada dalam kamar, bersama Rey tentunya. Ara sedang beres-beres kamar, sedangkan Rey, ia sedang mandi.

Selesai merapikan kamar, Ara duduk ditepi ranjang dan membuka ponselnya.

Sejenak, pintu kamar mandi terbuka. Menampilkan sesosok Rey. Tanpa mengenakan kaos, hanya mengenakan celana kolor hitam selutut dan rambut basah yang diusap-usap dengan handuk.

Terlihat...

Tampan.

Ara yang membatin seperti itu ia lalu menggeleng, Rey yang melihat hanya terkekeh.

Sejenak ia melempar sembarangan handuknya yang basah kekasur. Lalu ia menuju lemari pakaian. Ara melotot, ia berdecak.

Diambilnya handuk itu, "Mas! Kamu tuh ya! Ini basah, nanti kasurnya basah! Nih!" omel Ara sembari melempar handuk itu kepundak Rey hingga handuk itu ndelosor dilantai.

Rey nampak tak perduli omelan istrinya itu. Ia masih fokus mengobrak-abrik lemarinya. Ara memperhatikan dengan raut kesal.

Sekarang ia tahu, suaminya itu tipe cowok yang tidak rapi. Sembarangan melempar handuk, sembarangan ngobrak-abrik lemarin, atau bahkan sembarangan cium Ara.

Ara mendekat, tepat disamping Rey. Rey menoleh, lalu tersenyum lebar.

"Tolong carikan kaos oblong dong sayang." titah Rey pada Ara. Sedang'kan lelaki itu tengah sibuk dengan ponselnya dan duduk ditepi ranjang.

Ara menurut saja. Mungkin ini salah satu kekurangan Rey, tidak rapi. Berbanding balik dengan Ara yang sangat menjaga kerapian.

Tapi, bukan masalah untuk Ara, karna, apapun itu keadaan suaminya, ia tetap suaminya dan harus patuh.

Mencintai kekurangan suaminya.

"Nih!" Ara menyondorkan kaos putih oblong kehadapan Rey. Rey berdiri sembari mengulum senyum.

"Kok mas cari nggak ada ya?" celetuk Rey sembari memakai kaos itu. Emm...terlihat begitu keren.

Ara berdecak sembari merapikan lemari pakaian Rey, "Mas tuh nggak nyari baju, tapi ngobrak-abrik lemari!" Ara masih setia mengomel.

Rey berdecak, ia mengacak rambutnya frustasi. "Diomelin aja terus suaminya," Rey berucap dengan sedikit nada ngambek.

Ara menghenti'kan aktivitasnya, ia menoleh kearah Rey yang sedang fokus memainkan ponselnya.

"Kamu yang salah mas! Coba aja kamu tuh rapi gitu, pasti ak--"

Cup.

Ucapan Ara terhenti. Bahkan kini jantungnya yang menyerocos. Tiba-tiba saja Rey mencium singkat bibir Ara.

Mungkin karna lelaki itu frustasi dengan omelan Ara, dan tak tahu bagaimana menghenti'kan nya, dan ya, terlintaslah pikiran itu.

Jodohku Ya Kamu[Selesai]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang