Bab 6

37 9 1
                                    

     Seketika suasana disana menjadi hening, dan pikiranku mulai kacau. Bagaimana jika aku menerima Ferro? Apakah Ivanna akan marah? Apakah aku salah jika aku menerimanya?

     Pikiranku berkata tidak dan hatiku berkata iya. Tanpa sadar mukaku semakin memerah dan kata "Iya gue mau" keluar dari mulutku.

     Sontak kaget siswi siswi yang melihat kejadian tersebut berteriak histeris. Lalu Ferro berdiri dan langsung memelukku didepan semua orang, itu membuat fans Ferro berteriak lebih histeris lagi. Guru guru yang melihat kami dari kejauhan pun tak bisa berbuat apa apa, karena Ferro anak kepsek. 

00.00

     Setelah selesai acara, Ferro mengantarku pulang dengan Ferrari F8 Tributo Hitamnya. Dan sepanjang perjalanan hanya dipenuhi kecangungan. Mobilnya berhenti tepat di depan teras rumahku, aku pun mengucapkan selamat tinggal dan segera masuk ke dalam rumah. 

00.30 (kamar Valerie) 

     Ada notif Whatsapp yang masuk, aku pun mengambil ponsel ku kan membukanya. Ternyata dari Ferro.

Whatsapp

Ferro: Beb

Valerie: Eh apa? siapa beb?

Ferro: Elo.

Valerie: Kok lo manggil gw beb?

Ferro: Kan lo udah jadi pcr gw

Valerie: lah iya yak

Ferro: Lo kok blm tidur?

Valerie: Blm ngantuk

Ferro: Besok free ga?

Valerie: Free kok emangny knp?

Ferro: Gw mau ngajak lo ke mall

Valerie: Kabarin nanti

Ferro: Iy nnti gw kabarin.

     Aku pun hanya membaca pesan tersebut lalu memustuskan untuk mematikan hp ku lalu tidur. Dan sebelum aku benar benar tertidur banyak pertanyaan yang terlintas di benakku.

     Apakah vampir boleh berpacaran dnegan manusia? Apakah Ferro akan menerimaku nantinya? Bagaimana jika ia menyebarkan rahasiaku nantinya?

     Argh memikirkan semua itu hanya akan membuat kepalaku terasa berat. Lebih baik aku tidur.

09.00

      Bang Ezra mengetuk pintu kamar ku dengan keras dan berteriak "DEK BANGUN"

     Kaget mendengar teriakan tersebut, aku langsung membuka mataku dan berjalan menuju pintu lalu membukanya. "Kenapa?" Tanyaku.

"Itu tuh ada teman nungguin"

"Hah teman? Siapa?" Tanyaku.

"Liat aja sendiri" Ucap abangku.

     Aku pun berjalan menuju tangga dan mengintip sosok yang sedang duduk di ruang tamu itu. TERNYATA FERRO! Aku pun berlari kembali ke kamarku dan bersiap siap.

09.30

     Pada akhirnya aku memilih untuk memakai Kaos berwarna putih dan celana jins biru gelap, merias wajahku sedikit dan segera menghampirinya.

"Lama banget lu" Ucap Ferro.

"Gue kan udah bilang, kabarin dulu" Balasku.

"Udah gue kabarin dari jam 7 cuman centang satu doang. Yaudah gue samperin aja langsung kerumah" Jawabnya.

     Aku pun hanya terdiam. Lalu Ferro menarikku dan masuk ke mobilnya. Ia menyalakan mobilnya dan mengendarainya.

"Kita mau kemana?" Tanyaku.

"Mall" Jawabnya singkat.

"Ngapain?" Tanyaku lagi.

"Main" Jawabnya.

     Jarak dari rumahku ke mall cukup jauh, memerlukan waktu 30 menit untuk sampai kesana. Kami pun memainkan banyak permainan disana dan setelah itu pergi makan.

     Saat kami tengah memesan makan di sebuah restoran di mall, aku merasakan tatapan yang tajam dari seseorang. Aku pun mencari keberadaan tersebut dan mataku menangkap seseorang yang berpakaian serba hitam.

      Orang tersebut mengenakan pakaian berwarna hitam, sepatu hitam topi hitam pula. Saat aku memperhatikannya ternyata sosok itu ialah Ivanna..

BERSAMBUNG..

------------------------------------------------------------
Semoga kalian sukaa 👌  

Jangan lupa vote yhaa ❣️

Next part otww...

Valerie (end)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang