- 16: Calon mama -

4.5K 128 0
                                    

Peringatan sebelum membaca ini:
*ini rekomendasi untuk bumilnya hanya sepengetahuan author dan bantuan google, kalau ada yang salah atau apa mohon maklum:(

Daisy pov.

2 bulan kemudian, aku memutuskan untuk pergi ke dokter bersama Kenzo untuk mengecek kandunganku. Sampainya di rumah sakit ibu dan anak, kamu mengantri nomor untuk periksa calon anak kami.

"Ibu Daisy Handaru dipersilahkan masuk." Ujar seorang suster

Aku pun masuk ke dalam ruangan bersama Kenzo.

"Selamat pagi ibu Daisy, saya dokter Liam. Ijinkan saya untuk melakukan USG." Ujar dokter Liam sopan

"Baik." Ujarku

"Silahkan berbaring di sini." Suruh dokter Liam

Rasanya ga sabar baget mau lihat calon anakku, juga ga sabar nanti nunggu tau jenis kelaminnya.

"Selamat pak bu, anaknya kembar, umur kandungannya masih sekitar 8-9 minggu." Ujar Dokter Lian sambil melihat monitor USG

"Ohhh iya?" Ujar Kenzo tidak percaya

"Iya pak nihhh bisa dilihat, tapi masih kecil banget, masih belum diketahui jenis kelaminnya." Ujar dokter Liam

"Hasilnya saya akan berikan sebentar lagi ya." Lanjut dokter Liam

"Silahkan duduk disini." Ujar suster

....

"Ummm selama mengandung apa ada keluhan?" Tanya dokter Liam

"Ummm ya dok saya jadi sering pusing dan kram di bagian bawah perut, terus saat waktunya datang bulan malah ga datang bulan." Ujarku polos

"Ahhhh itu emang sudah wajar bu, itu emang gelaja kehamilan." Ujar dokter Liam

"Untuk sekarang, jaga pola makan. Banyak makan makanan yang sehat yang mencukupi untuk kebutuhan nutrisi anda dan kedua bayi anda." Lanjut dokter Liam

"Untuk pola makan yang semakin meningkat itu emang sudah wajar karena yang makan ada 3 orang." Lanjut dokter Liam sambil tertawa kecil

"Kadang - kadang jangan lupa untuk minum vitamin supaya daya tahan tubuh terjaga, untuk nasi saya sarankan mengonsumsi beras merah." Lanjut dokter Liam

"Apa ada pertanyaan sampai sini?" Tanya dokter Liam

"Emmm tidak ada." Ujar Kenzo yang masih fokus mengingat perkataan dokter Liam

"Baik, kalau ingin tanya apa, anda bisa menelepon atau mengontak saya." Ujar dokter Liam sambil memberikan kartu nama

"Baik, saya akan tanya kalau ada yang saya ragukan." Ujar Kenzo

"Baik pak, ini sekarang giliran yang lain. Untuk hasil USGnya bisa ditunggu di ruang tunggu." Ujar dokter Liam

"Baik, kami permisi." Ujarku

Kami pun menunggu di ruang tunggu untuk menunggu hasil cetakan USG calon anak kami, sekitar 20 menit kita menunggu dan hasilnya keluar juga.

"Emmm, apa ini ibu Daisy Handaru?" Tanya seorang suster

"Ya ini saya sendiri." Ujarku

"Ohhh ini hasil USGnya, untuk pesan dokter Liam ada di amplopnya ya, saya permisi." Ujar suster itu

"Iya, terima kasih." Ujarku

"Babe ayo pulang." Ajakku

"Ya udah yuk." Ujar Kenzo

Sesampainya dirumah aku segera membuka isi amplop coklat yang tadi diberikan, aku melihat janin yang masih berumur 8-9 minggu yang bersinggah di rahimku.

"Yang lihat deh, imut banget." Ujarku sambil menunjukkan hasil USG tadi

" Ujarku sambil menunjukkan hasil USG tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Wahhh, tinggal hitung minggu ini mah." Ujar Kenzo sambil tersenyum

"Duhhh nanti jatah papa kelonan sama mama jadi berkurang gara - gara di ambil kalian." Ujar Kenzo sambil meletakkan kepalanya di perutku

"Hahahaha iya juga, papa harus ngalah ya sama anak sendiri." Ujarku sambil mencubit hidungnya

"Hmmmm, padahal jatahku buat kelonan sama kamu aja udah dikit apalagi ditambah anak - anak nanti T^T." Ujar Kenzo sedih

"Ihhh ngeloninnya harus siapin energi 3× ini mah." Ujarku sambil memeluknya

"Hahhhh, aku ga tega nanti kamu begadang terus sampai kamu jadi panda gitu." Ujar Kenzo sambil mengelus pipiku lembut

"Hmmm kamu juga harus kerja lagi.." ujarku sedih

"Apa aku sewa babysitter aja biar ringanin pekerjaan kamu?" Tanya Kenzo

Lalu aku berpikir disisi lain aku ga mau tapi disisi lain aku takut energi aku akan cepet habis, belum juga nanti kelonin suami.

Lalu muka Natalia melintas di pikiranku, ohhh ya kenapa ga suruh Natalia jadi babysitter di rumah?! Kan aku sama Natalia udah akrab banget kayak saudara kandung.

"Babe, aku jadi keinget Natalia, dia dipecat sama papa karena kita akan nikah dan serumah." Ujarku

"Kenapa ga panggil Natalia aja, aku udah akrab banget sama dia, aku bisa kok percayain dia buat jagain anak kita nanti." Lanjutku senang

"Boleh, kamu masih punya kontaknya??Kalau sudah akrab dan dapat dipercaya, aku ga akan nolak. Apa lagi ini permintaan kamu sendiri." Ujar Kenzo sambil tersenyum

"Ummm ok aku bakal kontak si Natalia." Ujarku sambil mengambil handphoneku yang ada di meja ruang keluarga

(Daisy) "Nat, halo?"
(Natalia) "halo non kenapa kok tiba - tiba telepon?"
(Daisy) "kamu masih nganggur ga?"
(Natalia) "iya non, semenjak dipecat saya cari terus pekerjaan tapi ga dapet - dapet terus."
(Daisy) "kamu mau ga jadi babysitterku nantinya?"
(Natalia) "loh non lagi ngandung anaknya pak Kenzo? Kembar ga nih?"
(Daisy) "hahaha iya, baru 8-9 minggu kok. Iya bayinya kembar."
(Natalia) "wahhh selamat ya non, boleh non, saya mau."
(Daisy) "ya udah jangan ngelamar kerja dulu, tunggu aku kabarin kamu ya."
(Natalia) "siap non."

Tut...

"Hahhh untung si Natalia belum dapet kerjaan." Ujarku lega

"Kenapa ga sekarang aja mulainya?" Tanya Kenzo

"Kira juga harus jadi orang hemat dong, walaupun kita berkecukupan tapi kita juga harus hidup hemat, jadi orang biasa pada umumnya. Tohhh kita ngerjain Natalia supaya bantuin aku ngurus si baby." Ujarku panjang lebar

"Ya juga sih, ya udah itu terserah istriku yang bawel ini." Ujar Kenzo lalu menciumku

Hahhh...dalam beberapa minggu lagi aku akan menjadi seorang mama.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
*See you in the next chapter:)
*jangan lupa beri vote dan komen ya~

My Perfect Husband ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang