Yow yow yow akhirnya sekiannn lamaa readers menunggu aku upload jugaa 😁😁😁 maapkeun gue yak update seabad sekali, nulis cerita ini tuh idenya mendet mendet jadi yaa gitu. Gue juga lagi nyoba nulis cerita baru judulnya Rewrite the Stars kalau kalian berminat bolehh kok dibaca 😜
Langsung aja deh kita ke ceritaaa
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Pagi ini matahari sepertinya enggan untuk bersinar dengan terang, suasana mendung menutupi setiap sudut kota Jakarta. Sepertinya hari ini akan turun hujan deras. Orang-orang sebenarnya enggan untuk pergi keluar, berada di bawah selimut di dalam kamar yang hangat adalah tempat terbaik untuk melewati cuaca hari ini.
Tanpa terkecuali, Adzkiel pun malas untuk keluar, tapi hari ini ada ujian matematika di kelasnya. Tidak mungkin dia melewatkannya, okay mungkin dia memang jahil dan menyebalkan, tapi dia tidak bisa merusak track record prestasinya di sekolah. Bisa hancur reputasinya.
Dengan gontai Kiel berjalan keluar kamarnya, dia melangkah menuju meja makan. "haa...maless...." Ucapnya sambil menarik salah satu kursi di dekat meja makan, lalu dia menelungkupkan kepalanya diatas meja.
Bu Hana yang melihat Kiel seperti itu hanya bisa menggelengkan kepalanya, "kumat yah ieu mah panyakitna, jangan malas atuh, den. Semangat pagi-pagi teh, lesuh wae katingalina." Omel Bu Hana.
Kiel memang hampir setiap hari seperti itu kelakuannya. "yah..habisnya hari ini itu cuacanya mendukung buat tidur, Bu. Mendung, adem dingin-dingin gitu." Dumal Kiel, "euleuh..kamu mah jangankan hari ini, biasanya juga begitu. Malas terus bawaannya." Omel Bu Hana.
Kiel hanya bergumam mendengar ucapan Bu Hana, entah kenapa hari ini dia benar-benar sangat malas melakukan apapun.
Disaat Kiel mulai memejamkan matanya, Bu Hana mengomel kembali, "aden....astagfirullah kamu tidur lagi? Bangun hei, mau sekolah kamu teh. Ayo cepet makan dulu sekarang. Jangan ngeluh terus, nanti diajab sama Tuhan, mau kamu?!" Kiel tersentak dengan ucapan Bu Hana, dengan ekspresi kaget dia melihat wajah Bu Hana. "astaga, Bu. Ibu ngedoain El diazab?" Tanya Kiel, Bu Hana memasang wajah kesalnya, "Ibu kan cuma ngomong aja, syukur kamu enggak diajab. Makanya kalo orang tua kasih tau dengerin. Sok-sok atuh sekarang makan dulu. Ibu masih ada kerjaan di belakang." Ucap Bu Hana seraya berlalu meninggalkan Kiel sendiri di ruang makan.
Kiel dengan terpaksa makan, dia sebenarnya benci makan sendirian, tapi siapa yang akan menemaninya memang?
Ayahnya sibuk bekerja, pulang tidak menentu. Bu Hana juga sibuk dengan tugas rumah tangga. Menyedihkan memang hidupnya. Jujur saja dalam hati kecil Kiel dia ingin merasakan bagaimana rasanya makan bersama keluarganya secara utuh.
Tapi rasanya itu tidak mungkin, dengan segera Kiel mengenyahkan pikiran itu dari pikirannya, lalu bergegas makan.
*-*-*-*-*-*-*-*-*-*-*
Amoura hari ini bangun terlambat, tadi malam disaat dia sudah terlelap, tiba-tiba terbangun kembali. Kegelisahan menyerangnya.
Semalaman dia memikirkan bagaimana dia harus menghadapi Adzkiel, dia ragu untuk menemui Adzkiel hari ini, tapi dia sudah berjanji bahwa dia akan meminta maaf padanya, mau tidak mau. Dia juga bersalah atas kelakuannya kemarin.
KAMU SEDANG MEMBACA
Let's Make a Deal (On Going)
Teen FictionPlayboy bukan tapi emang dasar cowo cap kelas terong. Dia yang berusaha membuat perjanjian dengan Ice Princess. Hanya dia seorang yang mengetahui maksud dari perjanjian tersebut. Segala sesuatu yang terlihat bukan berarti yang sebenarnya, bagaimana...