#3 cabut

27 2 0
                                    

Saat ini Alena Dan kedua sahabatnya sedang berada di kantin setelah jam pelajaran matematika Yang kebetulan mengadakan ulangan harian, membuat kepala satu sahabat nya pusing dan penat, Gwen meminum jus alpukatnya dengan lesu. "Makanya belajar dong Gwennn.." kata Sarah sambil memakai siomaynya dengan lahap.

"Gue belajar kok, cuma bu Fera-nya aja Yang ngadain ulangan dadakan! "

"Mau les sama Kak Farhan? "Tanya Alena.

''Mauuu"ucap kedua sahabatnya serempak.

"Yaudah nanti gw bilang ke--"Ucapan Alena terpotong saat Farhan Dan Kianu duduk disamping kanan Dan kiri Alena, Dan kejadian itu tak luput dari pandangan setiap murid Yang ada di kantin.

"Kenapa? Kok diem? "Tanya Kianu sambil mengelus-elus pipi kanan Alena, membuat Alena Blushing untuk kedua kali nya Dan itu karena Kianu seorang, tentu saja tak luput dari pandangan semua orang Yang berada dikantin.

Bahkan kedua sahabat nya pun ikut terdiam, mungkin kalau Farhan Yang melakukan itu mereka masih maklum, tapi ini? Ini adalah Kianu si kurid paling populer di kalangan semua murid Yang ada di SMA Pelita Jaya, murid Yang menjadi langganan keluar-masuk BK.

"Kenapa sih"tanya Kianu masih dengan tangan nya Yang mengelus-elus pipi Alena sambil menghirup aroma rambut Alena Yang berwangi Strawberry, Alena tidak terbiasa dengan posisi intim dengan pria selain dengan Farhan.

"Duh apaansih! "Kesal Alena langsung bangkit dari duduk nya, "Lo siapa? Gue ga kenal!gausah deket deket "Ucap Alena gugup, jujur ia sangat gugup karena kedekatan Kianu dengan dirinya sampai sampai omongan nya pun jadi asal bicara.

"Ngomong apa sih len"Ucap Kianu sambil tersenyum canggung, Alena Yang merasa suasana di antara ke-enam orang tersebut jadi canggung karena diri nya langsung berlalu pergi meninggalkan Kantin.

"Kenapa si Alen?sensi banget"Tanya Farhan dengan wajah datar nya itu.

"Gatau kak"jawab Sarah sedangkan Gwen hanya menunduk malu-malu karena keberadaan Farhan.

Sedangkan Kianu sudah hilang ntah kemana.

***

Alena berjalan menyusuri Koridor sepi belakang sekolah yang konon katanya angker itu, melihat ada ruang UKS yang perlengkapan medis nya masih lengkap dan bersih.

Alena berjalan mendekati ruang medis itu dan mencoba membuka pintu yang ternyata tidak dikunci.

"Bersih banget"gumam Alena melihat ke sekeliling, walaupun gosip yang ntah dibuat siapa itu mengatakan disini angker tapi tetap saja para OB selalu membersihkan ruangan diskekitar koridor belakang.

"Ngapain disini? "Ucap Kianu membuat Alena terkejut dan segera menoleh ke belakang nya, "ga takut sendiri disini? "Tanya Kianu lagi.

"Disini nyaman" Ucap Alena sambil menghampiri kasur yang ada didalam UKS itu, "ga kaya UKS depan, banyak yang pura pura"sambung Alena, tentu saja Kianu tau maksud Alena yaitu yang pura pura sakit agar tidak ikut kelas dengan status izin, Kianu sering melakukan itu.

"Ahaha iya ya"tawa Kianu canggung, "gua liat makanan lu dikantin masih banyak, kenapa ga diabisin? "Sambung Kianu.

"Ga nafsu makan"Ucap Alena sambil bangkit dari tempat tidur itu, ilang napsu makan gw gara gara lo, Benak Alena. Jujur, ia tak suka ada cowok yang mengganggu nya selain Farhan.

"Loh mau kemana? "Tanya Kianu saat melihat bahwa Alena mulai bangkit dari tempatnya dan ingin berjalan keluar UKS tersebut, ia merasa risih dengan keberadaan Kianu yang bahkan seragamnya tidak rapi, baju nya dikeluarkan dan rambutnya tidak tersisir sangat jelas keburukan nya terlihat dan Alena tidak suka itu.

KALENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang