☁ chapter i ;bitter honey

218 16 18
                                    

“I got all I need when I got you and I I look around me and see sweet life I’m stuck in the dark, but you’re my flashlight You gather me, gather me through the night Can’t stop my heart when you shining in my eyes Can’t lie it’s a sweet life I’m s...

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

I got all I need when I got you and I
I look around me and see sweet life
I’m stuck in the dark, but you’re my flashlight
You gather me, gather me through the night
Can’t stop my heart when you shining in my eyes
Can’t lie it’s a sweet life
I’m stuck in the dark, but you’re my flashlight
You gather me, gather me through the night
Cause you’re my flashlight, you’re my flashlight, you’re my flashlight~

Saat aku menyelesaikan nyanyianku, suara riuh tepuk tangan dari warga sekolah memenuhi aula SMA Jungsan. Aku membungkuk sekali untuk berterima kasih kepada semuanya yang sudah mendengarkanku bernyanyi dan bertepuk tangan untukku.

Kemudian aku menuruni panggung dan menuju ke backstage dimana beberapa teman-teman yang akan tampil berikutnya berada. Lalu salah satu teman dekat laki-lakiku berjalan ke arahku dengan senyuman khas-nya yang membuat para noona di SMA ini bisa menjerit histeris. Terlebih lagi saat ia menari, sudah dapat dipastikan kalau satu sekolah akan terpukau. Namanya adalah Lee Chan, sering disapa Dino oleh teman-temannya, dan merupakan bintang andalan sekolah untuk memenangkan perlombaan menari bahkan sampai tingkat nasional.

“(y/n)-noona~” Panggil Dino dengan nada kekanak-kanakan.

Annyeong, Dino!” Aku membalas panggilannya.

Chukkhae!! Semuanya suka dengan penampilanmu tadi. Kau benar-benar memiliki suara yang indah!” Puji Dino dengan mata berbinar-binar yang menunjukkan ketulusan. Hal itu selalu membuatku tertawa kecil.

Gomawo, Dino.”

Aniyo~ Kau tidak perlu berterimakasih. Kau pantas mendapatkan semua pujian karena suaramu itu!” Dino berbicara dengan semangat dan membuatku tertawa lagi karena ucapan dan tingkah lucunya.

Nan ara. Geunde, kau tahu kalau aku akan selalu mengucapkan terima kasih kepada yang memujiku, kan? Jadi, gomawo, Dino-ah!”

Arasseo, arasseo. Aku tidak akan pernah bisa mengubah kebiasaan noona yang satu itu,” ucap Dino cemberut.

Aish! Geumanhae. Berhentilah bertingkah imut. Aegyo tidak akan pernah berhasil untukmu,” aku menertawakan wajahnya yang mungkin menurut teman-teman perempuanku imut, tapi bagiku terlihat konyol.

Aish, noonaaa~” Dino merengek seperti anak kecil sambil bergelayut manja di lengan kiriku. Adik kelas satu ini benar-benar lucu sekali.

Aigoo~ Kau ini seperti anak usia 5 tahun saja,” ucapku di sela-sela tawa. Namun ucapanku malah membuat Dino semakin menggelayut manja di lenganku, seakan ini adalah satu-satunya hal yang bisa ia lakukan. Tetapi tangan Dino terlepas dari lenganku saat tiba-tiba ada orang yang menabraknya dengan keras dari belakang. Dino hampir saja jatuh kalau aku tidak dengan sigap menarik tangannya dan mencegahnya jatuh ke belakang. Aku segera mencari-cari orang yang menabraknya tadi. Lalu kudapati seorang laki-laki berwajah dingin dan tegas sedang menatap kearahku dan Dino sebentar sebelum melangkah pergi. Sungguh tidak sopan sekali!

𝐘𝐔𝐀𝐍𝐅𝐄𝐍'ʲʷʷˊTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang