17

9 1 0
                                    

"Darimana saja kamu?" Tanya seorang perempuan dengan pakaian mencoloknya.

"Bukan urusan mama" jawab pria tersebut tanpa memperdulikannya wanita itu yang mengerang marah.

"Kala udah berani ya kamu ngelawan mama" kata wanita itu marah melihat kelakuan anak nya itu. Kala berhenti mendengar teriakan mamanya.

"Bahkan aku ngerasa udah nggak punya mama lagi" tukas Kala langsung menaiki tangga tanpa menoleh sedikit pun kebelakang.

"Anak sialan, ingat kamu ya, kamu bukan apa-apa kalo bukan karena harta mama" ucap wanita itu cukup keras.

Kala langsung membanting kasar pintu kamarnya. Kenapa mamanya kesini? kenapa dia harus bertemu lagi dengan perempuan itu? tak cukupkah mama nya menyakiti hatinya. Kala memejamkan matanya berusaha menghapus wajah sang ibu dari pikiran.

"Kala cape ma jadi boneka mama selalu" lirih Kala  menatap langit-langit kamarnya.

"Gak puas mama ngancurin masa depan Kala, kenapa mama kembali kalo hanya buat nyakitin hati Kala lagi" Kala berujar lirih, menghela nafas memikirkan hidupnya.

Sedari kecil Kala mendapat kasih sayang berlimpah dari kedua orang tuanya, tapi sejak ia duduk di bangku SMA mamanya jadi berubah, mamanya jadi sering memarahi nya bahkan ayahnya tidak peduli karna sibuk dengan pekerjaan nya. Sampai akhirnya mamanya pergi meninggalkan nya, dan dengan teganya ayahnya menjadikan Kala sebagai boneka dalam berbisnis.

Kala tinggal sendirian semenjak Orangtua nya pergi, bahkan dia harus bekerja untuk mencukupi kebutuhan nya.

Tapi kenapa sekarang mama nya datang kembali, apakah mama nya berniat menjadikan ia sebagai bonekanya lagi.  Kala lelah sangat lelah.

Setengah jam dia memikirkan kehidupan menyedihkan nya itu sampai ia tertidur, Kala tertidur bahkan dia tidak menyadari mama nya masuk kedalam kamar nya.

"Kala kecil mama udah besar sekarang"kata Kirana mengelus rambut putra nya.

"Maafin mama sayang, mama udah bikin kamu menderita selama ini. Maafin mama Kala. Mama nggak bermaksud ninggalin kamu nak" Kirana terisak mengingat bagaimana tersiksanya putra kesayangannya ini.

Kirana dengan berat hati meninggal kan anak semata wayangnya waktu itu, karena ayahnya, kakeknya Kala meminta Kirana untuk kembali ke Bandung,  ayah nya itu  tidak merestui hubungan nya dengan David sang suami. lelaki tua itu mengancam akan menyiksa Kala bahkan membuat perusahaannya David bangkrut jika Kirana tidak meninggalkan mereka. Dengan berat hati kirana meninggal orang yang dicintainya termasuk putra kesayangannya itu.

"Andai saja mama bisa ngulangin waktu, mama nggak akan ninggalin kamu sama papa kamu. Tapi mama nggak punya apa-apa waktu itu, kakek kamu terlalu sulit untuk mama lawan"

Kirana masih saja bercerita dalam tangis, dia tak mampu membendung rasa rindunya dengan Kala. Sudah 4 tahun mereka tidak pernah bertemu, lihatlah sekarang Kala kecilnya sudah tumbuh menjadi laki-laki tampan.

Kirana mencium kening Kala lama tak terasa setetes air mata jatuh mengenai mata lelaki itu, Kala yang sedari tadi mendengar semua perkataan mama langsung memeluk Kirana erat. Menyalurkan rasa rindu yang selama ini dia pendam.

"Lepas" ucap Kirana dengan bibir bergetar, Kirana terkejut melihat Kala yang memeluknya erat, tangis kedua nya pecah.

"Mama kemana aja Kala rindu"lirih Kala mendekap sang ibu, tanpa kuasa Kirana meraung di pelukan anak nya, mengucapkan beribu permohonan maaf atas kelakuan nya dulu.

"Maafin mama Kala"wanita itu berkata dengan pilu. Kala segera menghapus air mata wanita yang sudah melahirkan nya itu.

"Mama terpaksa ninggalin kamu karna kakek ngancam mama buat nyelakain kalian berdua" Kala yang mendengar nya hanya menatap mamanya dalam. Kenapa kakeknya sangat membencinya dan ayahnya.

"Iya ma Kala udah dengar semuanya, maafin Kala kalo udah nyakitin hati mama" kata Kala yang langsung mendapat gelengan kepala dari Kirana

"Kala nggak salah, mama yang harusnya minta maaf" Kala memeluk mamanya kembali. Menyalurkan rasa rindu yg sudah empat tahun lebih tak dia rasakan.

....

"Assalamu'alaikum"ucap seseorang mengetuk pintu.

"Assalamu'alaikum Kala"panggil Qinan sekali lagi.

"Masih tidur kali Qi" ucap Juna

Qinan mengajak Arjuna mengunjungi rumah Kala pagi-pagi sekali, dengan alasan supaya Arjuna makin dekat dengan Kala. Arjuna yang malas akhirnya termakan rayuan Qinan yang berjanji sepulang dari rumah Kala Qinan akan ke rumah nya.

"Assalamu'alaikum Kal " kini giliran Juna yang memanggil Kala dengan berteriak. Refleks Qinan memukul bahu Juna karna teriakan lelaki itu sungguh menggema.

"Waalaikumsalam" ucap wanita cantik yang sudah memasuki usia empat puluhan. Qinan bingung melihat wanita di depan nya itu.

"Permisi tante Kala nya ada?" Tanya Qinan tersenyum ramah.

"Ada nak, ayok masuk "ajak Kirana. Qinan dan Juna segera memasuki rumah Kala.

"Bentar ya, Kalian duduk dulu biar tante panggil Kala dulu" Qinan hanya tersenyum mendengar nya.

"Itu siapa?"bisik Juna tiba-tiba.

"Qinan juga gak tau Jun, mungkin pembantu baru nya"jawab Qinan .

"Ya Allah Kal jam segini baru bangun" omel Qinan setengah berteriak. Kala segera menutup mulut Qinan.

"Hust jangan berisik Qi, nanti mama gue dengar." Kata Kala yang membuat Qinan terkejut.

"Jadi itu tadi mamanya Kala?" Tanya Qinan.

"Iya itu mama gue"

"Ini kalian minum dulu"kata Kirana membawa kan minuman untuk mereka.

"Makasih tante" ucap Juna .

"Ah kalian pasti bingung kenalin tante mamanya Kala." Ucap Kirana.

"Qinan tante" Qinan segera memperkenalkan dirinya.

"Cogan tante" Kirana yg mendengar kalimat Juna menautkan alisnya tanda tak mengerti.

"Udah ma nggak usah didengerin orang gila ngomong" kata Kala, sedangkan Juna hanya tersenyum tak jelas.

"Jadi ngapain lo berdua pagi-pagi buta udah kerumah gue, mau numpang makan?" Kata Kala malas,ada saja yg mengganggu tidur indahnya.

"Kita mau tawuran Kal" ucap Juna asal.

"Tadi aku sama Juna mau ngajak Kala keluar" Kala menaikkan alisnya tanda tak mengerti.

"Ke pantai yeyyyyyyy" jawab Qinan semangat.

"Jam segini ke pantai" kata Kala sambil melirik jam dinding, ini masih pagi banget buat ke pantai.

"Gapapa Kal, supaya kita lama dikit disana" kata juna menimpali. Kala mengangguk.

"Kalian tunggu disini gue mau mandi dulu, masak cogan kepantai mukanya masih kusut kayak pakaian belum kena strika ye nggak cil." Kala menaik turunkan alisnya di kearah Qinan dengan senyum meledek, sedangkan yang diledek hanya pura-pura tidak mendengar.

"Lama-lama gue ludahin tu bocah" kesal Juna, Qinan hanya mampu bersabar jika sedang berada didekat kedua makhluk ini.

TBC

DANDELIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang