« 3 »

346 49 5
                                    

"Kenapa kamu mencariku sepagi ini?" tanya Jaebum sembari merapikan rambutnya yang belum sempat dia rapikan.

"Sudah bawa semua berkas yang ku butuhkan?" tanya Mark mengabaikan pertanyaan Jaebum.

Jaebum hanya mendengus kesal sembari memberikan berkas-berkas yang Mark minta.

"Kamu mau selesaikan semua berkas itu hari ini juga?" tanya Jaebum.

"Gila saja, aku tidak mungkin menyelesaikannya sendiri."

"Lalu?"

"Aku ada pelayan baru. Tolong ambilkan cuti dua minggu untukku. Selama aku cuti, kerjakan semua tugasku," ucap Mark sembari menyesap kopinya.

Jaebum menarik kerah baju Mark, "Kamu pikir aku apa? Budakmu?"

Mark terkekeh sembari memegang tangan Jaebum yang masih setia menarik kerah bajunya.

"Kamu pikir aku siapa? Bawahanmu?" tanya Mark kembali.

Jaebum terdiam sejenak sebelum melepaskan Mark.

"Tenang saja, berkas-berkas ini adalah pekerjaan selama dua minggu ke depan. Kamu hanya perlu mengurus hal-hal yang bersifat dadakan ketika aku sedang pergi," jelas Mark sembari beranjak dari tempat duduknya.

"Titip salam untuk dia, bum," ucap Mark sembari menatap Jaebum dengan raut wajah yang sedih.

Jaebum hanya mengangguk dalam kesedihan, wajahnya juga sama sedihnya dengan Mark.

"Aku yakin dia akan sembuh," ucap Mark kembali.

"Terima kasih, Mark."

- - - -

Sinar matahari menyinari wajah Jinyoung melalui jendela kamar Mark.

Jinyoung membuka matanya dengan perlahan dan menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam matanya. Dia segera beranjak dari kasur Mark dan memasuki kamar mandi.

Jinyoung membelalakkan matanya ketika dia melihat dirinya tidak memakai baju. Jinyoung berusaha untuk keluar kamar tetapi dia menemukan sticky note pada pintu kamar tersebut.

Maaf aku harus melepas bajumu. Kamu berkeringat selama tidur. Pakai bajuku untuk sementara waktu, kita akan bicara saat sarapan.

M.T.

Jinyoung menghela nafasnya dan memeriksa dirinya di depan cermin yang ada di kamar Mark. Untungnya dia tidak menemukan apa pun dan tubuhnya masih bersih. Dia bahkan masih sanggup untuk berjalan.

Jinyoung menghela nafas lega dan mencari-cari baju yang cocok untuk dirinya. Dia harus mencari selama 10 menit karena semua baju Mark terlalu kecil untuk badannya.

Sampai akhirnya Jinyoung menyerah dan memakai oversized hoodie milik Mark.

"Selamat pagi, Jinyoung," sapa Josh dengan ramah.

"Selamat pagi, Josh. Um... Apakah Mark...?" tanya Jinyoung.

"Dia baru saja tiba di ruang makan," jawab Josh yang seakan-akan tau apa yang sedang dipikirkan Jinyoung.

"Baiklah, terima kasih," ucap Jinyoung sembari tersenyum ramah kepada Josh.

Jinyoung berlari kecil menuju ruang makan hanya untuk menemui Mark yang sedang menopang dagunya dengan tangannya.

I'll Proctect You || Markjin [TAMAT] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang