3

17 5 3
                                    

HAPPY READING....

***

Berhenti jadi orang bodoh El. Lu liat sendirikan bahkan Al lebih perhatian sama dia dari pada sama lu.
~Tania Septiana~


***

Suasana di kantin siang ini sangat ramai oleh murid murid yang ingin mengisi perutnya setelah aktivitas belajar mengajar mereka tadi pagi. Begitupun dengan Elisya dan Tania. Sesampainya di kantin mereka pun segera mencari meja kosong untuk mereka tempati.

"Tuh disana ada yang kosong kuy El" Seru Tania sambil menarik tangan El menuju meja yang kosong.

"Lu mau pesen apa El biar gua yang pesenin?" Ucap Tania pada Elisya.

"Gue pesen bakso aja sama minumnya es teh manis" Jawab Elisya dengan singkat dan padat.

"Oke tunggu bentar" jawab Tania beranjak menuju penjual bakso.

Sambil menunggu pesanannya datang. El pun mengarahkan pandangannya ke arah pintu kantin dan menemukan Al yang sedang berjalan bersama zifa dengan bergandengan tangan menuju meja yang ia tempati. El yang melihat pemandangan itu pun langsung mengalihkan pandangannya. Dia tidak mau merakasan sakit hati lagi sudah cukup tadi pagi saja dia merasakannya.

"Hai El. Ko kamu sendirian aja Tania mana?" tanya zifa kepada Elisya.

Belum sempat El menjawab pertanyaan Zifa, Tania datang dengan membawa pesanan miliknya dan juga milik El.

"Pesanan datanggg" seru Tania sambil meletakan pesanan miliknya dan milik El di Atas meja.

"Tuh dia Tania" jawab El dengan singkat.

"Kamu mau makan apa Zi biar aku yang pesenin?" Tanya Al dengan lembut kepada Zifa.

" Aku mau pesen bakso aja Al sama minumnya jus jeruk" jawab Zifa dengan lembut.

"Siap tuan putri tunggu sebentar ya. Pangeran pesenin dulu buat tuan putri yang cantik ini" jawab Al sambil mengacak rambut panjang Zifa dengan lembut.

"Apaan si Al aku bukan tuan putri. Malu tau di liatin El sama Tania" jawab Zifa dengan wajah yang bersemu seperti tomat.

"Kenapa harus malu coba Zi kaya sama siapa aja" jawab El sambil menahan rasa sakit di dadanya dan memberikan senyum palsu kepada Zifa.

"Hahahaha lucu banget si kamu kalau lagi blushing gini" seru Al sambil mencupit kedua pipi Zifa dengan gemas dan beranjak memesan makanan miliknya dan juga Zifa.

Elisya yang melihat pemandangan itupun langsung mengalihkan pandangannya ke arah lain. Dia tidak mau terlihat menyedihkan karena mencintai seseorang yang jelas jelas seseorang itu mencintai orang lain. Tania yang mengerti keadaan ini hannya diam dan menatap sedih sahabatnya.

"Berhenti jadi orang bodoh El.Lu lihat sendirikan bahkan Al lebih perhatian sama dia dari pada sama lu" batin tania menatap sedih Elisya yang sedang menutupi kesedihannya.

Al pun datang dengan meletakan siomay miliknya dan bakso milik zifa di atas meja.

"Ini dia pesanan untuk tuan putri yang cantik dan ngengemesin" seru Al meletakan siomay dan bakso miliknya.

"Makasih Al" jawab Zifa dengan memberikan senyum manisnya kepada Al.

"Iya sama sama tuan putri" jawab Al dengan mengeluk pucuk kepala Zifa, dan duduk di sebelah Zifa.

"Inget jangan pake sambal, kamu nggak bisa makan sambal nanti perut kamu sakit " peringat Al kepada Zifa yang sedang menuangkan kecap dan saus kedalam mangkuknya.

"Iya Al, aku tau ko" jawab Zifa sambil melirik Al sekilas.

"Gue ke toilet dulu" ucap El sambil beranjak dari duduknya dan segera berlari menuju toilet.

El yang tidak tahan melihat pemandangan di depannya itu segera beranjak menuju toilet. Tania yang melihat El pergi pun ikut beranjak mengejar El. Zifa yang melihat mereka berdua pergi pun bingung.

"Mereka kenapa?"tanya Zifa kepada Al dengan bingung.

"Aku juga ngga tau. Udah cepet kamu abisin baksonya keburu dingin" Jawab Al menyuruh Zifa untuk mengabiskan baksonya.


***

Sesampainya di toilet El menangis menumpahkan rasa sesak yang ada didalam dadanya. Tania yang melihat sahabatnya sedang menangis pun lansung memeluk dan menenangkan El.

"Kenapa Tan kenapa gue harus jatuh cinta sama seseorang yang nggak pernah cinta sama gue sedikit pun" ucap El dengan pilu kepada Tania.

"Lu nggak boleh  terus terusan gini El. El dulu yang gue kenal nggak rapuh kaya gini, lu harus kuat. Lu harus bisa buktiin kalo lu pasti bisa ngelupain Al"seru Tania memberi kekuatan kepada El.

"Gue mau lupain Al, tapi rasanya berat buat gue rasa sayang gue ke dia begitu besar" jawab El dengan pilu dan menyakitkan.

"Lu harus bisa lupain Al. Gue gamau liat lu tersakiti terus El" ucap tania dengan terus menenangkan El.

"Gue tau gue nggak kaya Zifa yang sempurna. Gue cuma cewe tomboy yang bisanya cuma main basket dan barantem doang.Tapi apakah cewe kaya gue nggak pantes dapetin cinta?" tanya El menatap Tania dengan tatapan penuh luka

"Lu salah El.Lu itu sempurna lu cantik banyak yang suka sama lu.Lu harus bisa ngeluapin seseorang yang bahkan nggak ngeliat lu sama sekali" ucap Tania.

Tania pun mengajak El untuk ke kelas karena bel masuk sudah berbunyi.

"Lu nggak harus ngerasain sakit hati kaya gini El dengan ngeharepin seseorang yang bahkan seseorang itu nggak nganggep lu sama sekali. disini ada gue yang selalu nunggu lu dan mencintai lu dengan tulus" batin seseoran yang mendengar pecakapan El dan Tania dari belakang tembok.














































NAH LOH SIAPA TUH ORANGNYA??

HALLO GUYS MAAF KALO GARING DAN BANYAK TYPO JANGAN LUPA VOTE AND COMEN OK :)









































SALAM HANGAT ♥


ELISYATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang