Tadaa, ceritanya tentang girlgroup yang super terkenal dulu ya haha, ntar baru grup rookie haha. Pairingnya cukup mainstream, tapi biar gak mainstream disini top! Joy, bottom! Wendy.Ini cuma sekadar bacaan ringan aja ya biar gak gabut alias ini cerita tanpa plot haha
Topik untuk 18+
----
"Eh, kirimin foto kaki kamu dong?"
Wendy yang lagi nyetrika, bingung denger permintaan aneh pacarnya. Random banget. "Hah? Buat apaan?"
"Aku mau save gambar surga buat anak-anak kita nanti."
"Ha?"
Apaansi Joy, pikir Wendy. Kalo udah gini dia cuman bisa iyain aja gombalan aneh si jangkung.
"Masa kamu gak ngerti?" Kata Joy geleng-geleng kepala, tapi abis itu dia jelasin lagi. "Kan surga itu di bawah telapak kaki ibu."
"Terus?"
Joy nyengir lagi. "Ya kamu kan ibu dari anak-anak kita nanti."
Wendy diem. Abis itu pipinya berubah kemerah-merahan, paham juga akhirnya dia sama gombalan aneh si Joy.
"Ih, kalo gombal tuh yang bener."
"Tapi suka kaan?" Joy langsung memeluk tubuh Wendy dari belakang sambil mencium pipi gembulnya. "Eciee, malu nih, ciee.."
"Sana ih aku lagi nyetrika." Wendy usir si jangkung tapi dalem hati mah nyaman juga dipeluk dari belakang. Joy walaupun udah diusir, malah semakin mengencangkan pelukannya.
"Yang."
"Hmm?"
"Bapak kamu tukang cilok ya?"
Apaan lagi, coba. Wendy menatap gak percaya ke pacarnya. "Kamu ngeledek apa gimana?"
Joy lalu cemberut, sebelum berkata, "Ih, udah jawab aja, 'kok tahu' gitu."
Wendy memutar bola matanya malas. Iyain aja deh. "Hm, kok tahu?"
"Karena kamu telah menusuk-nusuk hatiku dengan cintamu."
Wendy kudu ngapain, tersanjung apa gimana nih? Soalnya, gombalan Joy kagak masuk di otaknya. "Emm, makasih?"
Tapi Joy gak putus asa. Dia melancarkan serangannya lagi. "Aku punya tebak-tebakan nih. Apa persamaan kamu sama kemerdekaan?"
Fix, si Joy pasti semalem abis searching gombalan receh.
"Hah? Gatau aku yang."
Wendy akhirnya taruh setrikaan dan menghadap ke arah Joy. Dia jadi kepo juga sama gombalan-gombalan Joy.
Joy cubit pipi gembul Wendy. "Sama-sama harus diperjuangkan dan dipertahankan!"
Lumayan lah, pikir Wendy.
"Hmm, boleh lah, boleh." Wendy tertawa, lalu mengalungkan tangannya ke leher si pacar sambil menatap mata Joy, "Ada lagi gak? Mumpung aku mau dengerin nih."
Joy langsung semangat, saatnya mengeluarkan ilmu gombalnya. "Cita-cita kamu apa?"
"Hmm, jadi penyanyi. Sekarang udah kesampean sih, kan udah debut bareng kamu sama anak-anak Red Velvet lain."
"Enak ya.. aku iri."
"Lah, bukannya cita-cita kamu jadi penyanyi juga?"
Wendy bingung sama Joy, katanya tadi mau gombal dia?
Joy geleng kepala, abis itu manyun. "Cita-cita aku belum terwujud tau."
"Emang cita-cita kamu apaan?" tanya Wendy dengan penasaran.
Joy tangkup wajah Wendy sebelum berkata, "Cita-cita aku itu meminang kamu ke pelaminan dan hidup bahagia selamanya."
Uuuu, gila emang si Joy. Wendy bener-bener blushing sekarang. Rasanya pengen teriak-teriak aja, soalnya Joy gombalnya tingkat dewa.
"G-gila kamu ya, bahaya deh kalo sampe cewek lain kamu gombalin, pasti bakal langsung baper tingkat dewa."
Joy tertawa liat pacarnya yang wajahnya udah kemerah-merahan. Enak banget ngegodain Wendy yang naif. "Ya enggak lah, kan aku cuma bakal gombalin calon istri aku aja."
"Huu, manis nya tuh mulut." Wendy geleng-geleng kepala, "Jangan suka janji-janji mau nikahin aku, ntar php."
"Lah, serius aku mah. Aku selalu siap." Joy menatap Wendy dengan serius. "Apa perlu kita langsung ke KUA aja nih?"
Wendy liat mata si pacar, dan ngerasa kalo si Joy emang bener-bener mau ngajak nikah. Ya tapi jangan sekarang juga kali, emang dikata segampang itu nikah?
"J-jangan. Kontrak kita aja belom selesai, yakali mau langsung kawin aja kita."
Joy tersenyum menyeringai, "Kawin nya mah udah sering, nikahnya yang beloman."
"Heh, jangan kenceng-kenceng ntar Yerim denger."
"Lah, biarin aja dia udah gede tau." Joy lalu cium kening Wendy. "Malah seringan dia kawinnya sama Saeron."
"Tau darimana kamu?"
"Aku kadang mergokin mereka di kamar lagi mesum, pas Saeron main kesini."
Astaga, Wendy geleng-geleng lagi. Pasti Yerim ketularan si Joy.
"Pasti dia ketularan kamu yang mesum."
"Kayak kamu gak mesum juga."
"Engga yah."
Joy tertawa lalu menyeringai lagi. "Siapa yah yang waktu itu manggil aku daddy pas di kamar-"
Wajah Wendy memerah.
"Sooyoung, diem ih."
Tiba-tiba entah darimana muncul Irene dengan wajah yang kesal. "Heh, pada teriak-teriakan aja daritadi. Joy sana bantuin Seulgi nyapu."
"Ogah, kak Irene nyapu aja sendiri sono, babay." ucap Joy, abis itu dia kabur ke kamarnya. Tapi Joy masih sempat melayangkan ciuman jarak jauh untuk pacarnya, "Dadah, ayang Wendy."
Wendy cuma geleng-geleng, lalu tepuk-tepuk pundak si Bae, abis itu nerusin nyetrika baju anak-anak RV lagi.
------
aku juga gemes sama mereka hehe
terima kasih sudah membaca, stay safe semua!
KAMU SEDANG MEMBACA
Rare Pairing
FanfictionKumpulan Oneshot, Twoshot, Three shot.. pendek bingit dengan pairing tidak biasa girlgroup Korea. Dengan kekuatan author wattpad, semua bisa terjadi. (Gxg area) #DiRumahAja