Lanjutan VERDOSA (Part-1)

2.5K 54 12
                                    

LANJUTAN AKU MENEMUKAN VIDEO CALL TERLARANG DI GAWAI SUAMIKU

#VERDOSA2

Bagian-1

🍁🍁🍁

Pagi ini aku melangkah dengan yakin, kucoba menyalakan kendaraan peninggalan Mas Dony, hidup. Aku memanaskan mesin, karena sudah lama tidak dikendarai oleh pemiliknya.

"Mbak Vera, sudah enakan?" tanya tetanggaku, Mbak Rita.

"Hai, Mbak. Sudah, malahan lebih fit."

"Syukurlah, yuk saya mau jalan juga nih," ucapnya seraya pamitan.

"Monggo, Mbak. Hati-hati di jalan" ucapku pada ibu beranak dua tersebut. Mbak Rita bekerja di bank swasta di Jakarta, wajar saja jam 5 pagi sudah berangkat menghindari macet.

"Makasih, Say" jawabnya.

Aku memanggil nanny yang mengasuh anakku, Keyla.

"Mbak, bisa kemari sebentar?"

"Bisa, Bu. Sebentar," sahutnya.

Tak lama Mbak Siti sudah datang menghampiri aku yang tengah memasukkan beberapa barang ke dalam mobil.

"Kenapa, Bu?"

"Ini, uang untuk hari ini. Semua keperluan Keyla ada di dalam kamar, snack juga ada ya di kulkas."

"Iya, Bu" jawab Siti menerima satu lembar uang kertas berwarna merah.

"Jangan biarkan orang masuk rumah, siapapun itu. Kalau kamu tidak kenal, jangan ditanggapi."

"Baik, Bu."

Aku segera masuk ke dalam rumah dan mencium Keyla yang masih tertidur pulas di kasur.

Setelahnya aku segera meluncur ke kantor baruku, tempat dimana aku akan memulai lagi dari awal semuanya.

Rumah makan yang aku kelola bersama Mas Dony sudah aku jual ke orang lain, uang penjualan ruko tersebut aku masukkan deposito untuk biaya sekolah Keyla kelak.

Kini, di kantor baru yang aku dirikan dengan modal simpanan yang selama ini aku simpan dengan baik. Cukup dua orang karyawan yang aku pekerjakan di sini.

Nama 'Wadah Wanita' adalah nama yang aku berikan untuk kantor konseling yang aku buka sekarang. Wadah dimana wanita bebas bercerita tentang masalahnya dan aku beserta tim akan membantu menyelesaikan masalah mereka dengan solusi yang baik untuk semua pihak.

"Pagi, Bu Vera," sapa Ani karyawan yang menjabat sebagai staf administrasi merangkap resepsionis.

"Pagi, Ani. Bagaimana agenda hari ini?"

"Ini, Bu. Ada satu klien." Ani menyerahkan satu lembar file nama calon klien tersebut.

Aku agak sedikit kaget saat membaca nama perempuan yang tertera di dalam kertas klien, Puspa. Salah satu klien yang pernah aku tangani, soal KDRT. Dan ini terulang lagi untuk yang kedua kalinya.

Tertera nomor telepon dan segera aku hubungi.

Tut...! Tersambung dan diangkat.

"Hallo?"

"Hallo, maaf dengan siapa?" tanya suara seorang perempuan yang pernah kudengar sebelumnya.

"Saya Vera, mbak mengirim permintaan untuk dibantu oleh jasa konseling saya. Apa benar?" tanyaku kepada Mbak Puspa.

"Oh, ya, benar. Ini Mbak Vera, ya? Sudah lama tidak bertemu. Ada waktu?"

"Ada, siang ini kalau bisa kita ketemuan. Mbak bisa?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LANJUTAN AKU MENEMUKAN VIDEO CALL SEX DI GAWAI SUAMIKUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang